"Jin Ling!" sapa Jingyi sambil melambaikan tangan.
"Li-gege!"
Orang-orang yang disana heran mendengar percakapan mereka berdua, biasanya mereka akan bertengkar atau adu mulut kalau bertemu.
Sekarang kenapa malah saling memanggil nama lahir? Dan gege? Apa-apaan itu!?
"Kok baru keliatan?" tanya Jin Ling.
"Ada urusan sama senior yang lain jadi ya gitu deh."
"Yuan-ge nya mana?"
"Dia belum selesai."
Dengan ragu-ragu Jin Ling bertanya lagi, "Kalian... abis dihukum ya?"
Yang ditanya hanya cengengesan tidak jelas. "Ya, ya, bisa dibilang begitu. Tapi kami tidak dihukum, tapi menghukum."
"Oh, pantes, mau sombong ya? Udah tidak dihukum lagi."
Lan Jingyi tertawa lalu merangkul Jin Ling, "Sombong itu dilarang jadi aku mau pamer aja."
Jin Ling mencubit bahu Lan Jingyi dengan kuat, "Sama aja!"
Yang dicubit tetap tertawa dan menuntunnya ke tempat dimana mereka menghukum orang.
"Yuan-ge kalau wajahnya lagi serius gitu, serem ya?"
"Sebenarnya tidak, kau hanya belum terbiasa saja."
Jin Ling menggeleng-gelengkan kepalanya, "Tidak mau! Siapa yang mau terbiasa sama wajah seperti itu? Emangnya dia mau jadi paman Wangji yang kedua?"
"Hah?" Lagi-lagi Lan Jingyi tertawa. "Hanguang-Jun itu panutan nya, kalau dia mau kayak Hanguang-Jun aku sih sudah tidak heran lagi."
Jin Ling manggut-manggut ngerti. "Kalau Li-gege, panutan nya siapa?"
"Siapa ya... Wei Wuxian? Juga Hanguang-Jun? Mungkin?"
"Kok bingung-bingung gitu sih," kesal Jin Ling.
"Sebentar, lagi mikir. Siapa ya... panutan ku itu ibuku! Kalau kau sendiri?"
"Aku juga ibuku, dia baik, anggun, cantik, masakannya enak. Beda jauh deh sama ayah."
Lan Jingyi bingung, setahu nya kedua orangtuanya Jin Ling kan sudah tidak ada. Terus Jin Ling tahu darimana? Dia ini beneran lupa ingatan atau ingatannya ber-masalah?
Lan Sizhui melihat ke arah Lan Jingyi dan Jin Ling, lalu langsung menghampiri mereka.
"Oh, pantes aja langsung pergi, ada Jin Ling rupanya," sindirnya.
Lan Jingyi memegang kedua bahu Jin Ling dan berkata, "Nona muda kita ini perlu penjaga! Masa mau dibiarin sendirian aja disana!"
Yang dipegang tersenyum kaku dan menyingkirkan kedua tangan itu dari bahunya. "Sebenarnya tidak apa, aku barusan ikut latihan pedang bersama murid-murid Gusu lainnya kok! Mereka semua baik padaku. Tidak masalah."
"Dan hei! Aku bukan nona muda!" kesalnya.
Kedua pemuda Lan itu tertawa lalu Lan Sizhui menepuk-nepuk pundak Jin Ling, "Bagus deh, kalau kau senang. Lain kali sering-sering saja kemari."
Jin Ling mengangguk dan tersenyum lebar.
"Itu ngehukum orangnya udah selesai" tanya Jin Ling dengan berbisik.
Lan Sizhui dan Lan Jingyi mendekatkan kepalanya ke Jin Ling.
"Kenapa? Kau juga mau dihukum?" tanya Lan Sizhui dengan berbisik juga.
Bayangan wajah kaku Lan Sizhui langsung terlintas dipikiran Jin Ling. Jadi dia buru-buru menggelengkan kepalanya, "Tidak, tidak! Hanya bertanya saja."
Lan Jingyi, "Hei, jangan khawatir begitu, tidak mungkin juga kan kami menghukum mu?"
"Tetap saja!" ucapnya mantap dengan ekspresi serius. Lan Sizhui dan Lan Jingyi tertawa puas setelah melihat reaksi gemas Jin Ling.
Lagi-lagi Jin Ling bertanya dengan wajah bingung, "Bukannya tidak boleh tertawa terbahak-bahak ya?"
"Diam-diam saja ya? Jangan kasih tahu siapa-siapa."
Jin Ling membulatkan bibirnya dan mengangguk-nganggukkan kepalanya mendegar perkataan Lan Jingyi.
"Oke deh," jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jin Ling Reborn: Such A Weirdo
FanfictionJiang Cheng, "Kalau bukan karena a-Ling yang minta aku sih ogah ikut." Jin Ling, "Paman A-Cheng, nggak boleh gitu!" Wei Wuxian hanya tertawa melihat Jin Ling yang membelanya. Jiang Cheng, "Wei Wuxian jangan menyetir sambil menutup matamu!" Wei Wuxi...