64

256 20 1
                                    

Yora dan fano sekarang sudah berada di pantai Disana iya mengajar Yora untuk bersantai dan juga menikmati suasana hari ini Yora menatap kagum pada indahnya pantai pagi ini memang iya jarang kemari tapi hari ini iya kemari lagi

"Fano makasih ya sudah mengajak ku kemari hihi aku dulu sangat ingin kemari"Fano mendekat kearah yora dan memegang tangan Yora sambil menatap ke depan juga

"Sama sama sayang"Yora langsung melihat kearah Fano

"Ih kenapa panggil sayang fan jangan begitu deh itu gak enak tau"ucap Yora karena dia risih sedangkan Fano hanya tertawa saja

"Loh kenapa?kamu calon istriku?memangnya salah ya kalau aku manggil begitu ke calon ku"

"Ya gak fan tapi selama kita pacaran kamu gak pernah manggil aku dengan kata itu dan baru kemarin kamu panggil aku begitu"

"Ya mungkin aku memang bukan pria seromantis yang lain yang bisa panggil sayang ke pacarnya dan juga jalan jalan mungkin kamu juga ngerasa agak aneh ya maafin aku ya Yora"sekarang malah Yora yang bingung Tapi iya memberikan senyuman nya

"Fano memang selama kita pacaran kamu jarang bilang begitu ke aku dan kita juga kadang jarang ketemu karena sibuk tapi bukan berarti kamu harus minta maaf sama aku disini yang salah kita jadi kita harus bisa perbaiki itu aku tau mungkin kamu melihat pria lain seromantis itu dan kamu gak tapi aku senang dengan mu  karena kamu bisa membantu dan juga kadang menjagaku walau kita jarang ketemu"

"Dan kamu gak usah berubah Fano aku suka kamu yang seperti ini kamu tenang aja aku bakal temenin kamu kok hihi"Yora tersenyum sedangkan Fano ikut tersenyum juga sambil menepuk kepala Yora pelan

"Hem sebaiknya kita mencari minuman saja fan aku haus nih"

"Baiklah"Fano menggandeng Yora menuju kafe dekat pantai mereka duduk Disana sambil meminum minuman mereka tadi

"Aaaa Seger hahahahaha"

"Tentu saja segar"

Yora kembali menyeruput minuman nya tapi saat mereka menikmati hari ini tiba tiba saja ada anak kecil menangis sambil memegang corong es crime nya

"Fan itu ada anak kecil nangis orang tua nya kemana ya?"Fano hanya mengangkat bahu nya tidak tau

"Hem aku akan kesana jaga minuman ku jangan sampai kau meminum nya ingat itu!!"

"Iya-iya"Yora beranjak dari duduk nya dan menghampiri anak itu yang sedang menangis

"Hai dek kamu kenapa nangis disini?orang tua mu kemana?"

"Hiks kak es crime ku hiks"sambil menunjukkan corong es nya yang isinya sudah mencair

"Hihi es crime mu mencari ya udah jangan nangis ya kakak traktir es crime ya gimana?"anak kecil itu langsung berhenti menangis

"Ka..Kak mau belanjain Jini es crime?"

"Nama mu jini ya yaudah Sekarang Jini ikut kakak ya kita beli es crime"

"Baik kak"Yora pun membawa jini untuk membeli es crime sekarang Disana iya juga membeli es crime untuknya dan Jini mendapatkan es crime nya tapi dari kejauhan ada seseorang wanita memanggil nama jini

"Jinii!!yaampun kamu kemana aja sih dek?kakak capek nyariin kamu dari tadi?"ucap wanita itu dan jini berjalan menuju nya

"Jini di traktir sama kakak cantik itu tadi hihi"

"Benarkah!em maaf nona jika mengganggu terima kasih sudah mau menjaga adik saya jini"Yora langsung melihat kearah wanita yang mengajaknya bicara dan disitu wanita itu kaget

"Rose!!"Yora kaget kenapa iya bisa tau nama mommy nya

"Em maaf nona saya Kim Yora tadi saya bersama dengan jini karena iya menangis tadi jadi saya membawanya dan nama nona siapa?"tanya Yora

"Wah kau sudah dewasa Yora astaga wajahmu mirip dengan rose hahahaha apa kau lupa dengan ku aku Jenni sahabat mommy mu rose ingat!!"Yora mulai mengingat lagi wanita ini dan

"Oh bibi jenni maafkan Yora ya Yora gak tau hahaha"sambil menggaruk lengan yang tidak gatal itu

"Hahahah iya iya jangan seperti itu dong biasa aja Oya kamu kemari dengan siapa?"

"Oh aku dengan Fano bi"

"Fano?apa dia kekasihmu?"Yora mengangguk

"Wah secepat itu astaga kamu harus bijak dalam menjalin hubungan ya Yora agar tidak salah oke"

"Baik bi"Jenni menggandeng tangan jini

"Kalau begitu bibi pergi dulu ya jangan lama lama disini kasian kekasih mu mencarimu oke"Yora mengangguk sedang kan jenni dan jini pergi iya juga pergi untuk bertemu dengan fano

Iya langsung duduk dan memakan es crime nya

"Fano kamu mau gak?"tanya Yora tapi Fano hanya diam sambil melihat nya

"Mau apa?"

"Ini es crime mau gak?"

"Em boleh tapi Suapin"

"Baiklah"Yora menyendok sedikit es crime nya dan memberikannya pada Fano dan Fani menerima nya

"Emm enak"

"Tentu saja enak"Yora kembali memakan dan juga sekaligus menyuapi si Fano

Siang hari pun tiba mereka ingin istirahat sebentar di dekat pantai dan di tutupi oleh payung dengan angin yang sudah pasti sejuk mereka berbaring Disana
Tapi Yora sekarang lapar sementara Fano tertidur Disana

"Hem sebaiknya aku mencari makanan tapi aku harus bilang pada Fano dulu"Yora bangkit dan menuju tempat Fano sekarang iya mencoba menggerakkan tubuh pria ini tapi dia malah tidak bangun

"Fano ih bangun aku mau cari makanan nih kamu ikut gak"Fani yang terganggu dengan kelakuan Yora langsung membuka matanya dan melihat wajah Yora yang dekat sekali dengan nya

"Astaga sedekat ini coba aja aku gak waras udh ku cium tu bibir sayang nya aku masih sehat awas aja lu Fano macam macam"batin Fano

Yora memukul wajah Fano agar iya tidak melamun

"Yora jangan di pukul gitu ih!!"

"Makanya dari tadi aku udh bangunin kamu gak mau bangun cari makan yuk fan aku laper nih udh siang"Fano mengumpulkan tenaganya dulu sedangkan Yora menunggu Fano

"Baiklah kita makan Disana saja ya huaam aku masih ingin tidur Yora"Fano malah menguap

"Ih nanti dulu tidur nya kita makan dulu sekarang"Yora menarik lengan Fano sekarang sedangkan yang ditarik itu mengikuti saja dan mereka menuju ke kafe makan Disana

"Wah banyak banget makanan nya"

"Ini tempat makan Yora tentu saja banyak makanan nya"

"Hahaha kamu bayarin ya fan makanan nya samakan aja dengan mu"Fano memesan makanan mereka dan mereka menunggu di meja makan sekarang

Fano mengecek hp nya takut ada email masuk dari kantor nya ya iya menitipkan sementara perusahaan nya pada sekretarisnya sedangkan Yora menatap keluar kaca kafe

Hai Baby ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang