Chapter 1 [ Bira ]

104 15 9
                                    


" kamu tau kenapa namaku bira? "

" Kenapa? "

" Sabira, artinya sabar "

" Tapi kenapa tidak dengan orangnya "

" Apa maksudmu, ha, apa aku ini tidak sabaran ha? "

" Udah keliatan "

" Nyenyenye "

" Kamu tau kenapa namaku reyhan? "

" Gatau dan gamau tau "

" Nanti pasti kamu akan tau sendiri "

***

Rey adalah laki laki anak seorang pengusaha kaya, ia adalah anak semata wayang, sangat tampan dan memiliki banyak fans disekolahnya, tapi entah kenapa tidak ada satu orang pun yang ia lirik, selain ra.
Gadis cantik nan imut yang berhasil mengambil hati rey.

Pertemanan mereka dimulai ketika secara tidak sengaja mereka bertemu di acara Diesnatalis sekolah. Pada waktu itu rey adalah siswa yang aktif dalam organisasi dan ia merupakan panitia acara yang mengurusi bagian pendaftaran untuk lomba.

Sedangkan ra sendiri, dia adalah siswa yang pandai merangkai kata kata menjadi sebuah puisi yang indah, tak hanya itu, ia pun sangat ahli untuk membawakan puisi yang ia buat. Singkat cerita mereka bertemu ketika ra ingin mendaftarkan diri untuk ikut lomba puisi.

" Permisi, gue mau daftar lomba puisi nih, harus kemana? " Tanya ra.

" Oh, iya disini bisa, atas nama siapa? " Saut rey.

" Bira "

Seketika itu, rey yang tak pernah mau melirik perempuan manapun, dibuat diam tak berkutik mendengar nama "Bira", seakan kini jantungnya tengah berhenti berdetak, karena ia sangat kagum melihat ra. Bagaimana tidak, ra adalah gadis yang sangat cantik, ia terlihat sangat imut dengan rambut pendek yang lurus, sedikit berwarna kecoklatan. Tak hanya itu, mata nya sangat indah, membuat rey jatuh cinta, maybe.

" Halooooo, malah ngelamun, gue mau daftar woi, bisa kan dilayani dulu " tegur ra, sontak membuat jantung rey kembali berdetak.

" Maaa... maaf maaf, maaf tadi ga fokus, bising banget jadi agak kurang fokus, tadi dengan nama siapa ? " Tanya rey.

" Bira, biraaaa ya bukan dira banyak yang salah denger dira " celoteh ra dengan memutar bola mata malas.

" Okey okey, bira, jadi ini beberapa ketentuan lomba, silahkan dibaca dan silahkan mengirim kan puisi via email, disitu sudah tertera dengan jelas " perjelas rey.

"Iya deh iya, nanti gue kirim puisinya "

Setelah itu ra segera pergi, entah kemana ia pergi, tapi rey terus menatap kepergian ra hingga hilang dari pandangan nya. Kini rey tak berhenti bertanya tanya, ini yang namanya jatuh cinta? Sesingkat hanya mendengar namanya? Bagaimana bisa seorang lelaki sepertinya suka ke seseorang hanya setelah mendengar namanya. " Bira "

Next ya, biar ga terlalu panjang hehe :)

WAKTU UNTUK BIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang