Chapter 7 [ Rencana ]

9 5 2
                                    

" Dihari itu, pertama kalinya aku merasa bahagia olehmu "
-reyhan

Rey dan ra berangkat menuju sekolah, mereka tidak banyak bicara dimotor, karena bira terlihat sedikit badmood hari ini.

Didekat sekolah mereka berpapasan dengan aqela yang berada dalam mobil, sempat tidak percaya dengan apa yang ia lihat, aqela memutuskan untuk berjalan dibelakang mereka.

" Haaaaa, yang bener itu bira sama reyhan, ga salah lihat nih gue " gumam aqela sambil membuka kaca mobil.

" Kayanya kemaren mereka ga jadi ketemu di mading deh, kok sekarang bisa boncengan huaaaaaaa " teriak aqela

" Apa sih kamu teriak teriak " tanya kakak aqela yang sedang menyetir sambil memperhatikan nya.

" Ah nggak ada apa apa, jangan salip itu dua orang, kita dibelakang nya aja " kata aqela

" Hmmm " jawab kakaknya.

Sampai digerbang sekolah aqela turun dan membuntuti mereka dari belakang, ia berjalan sampai diparkiran dan bersembunyi sambil mengitip rey dan ra yang baru memarkir kan motor.

" Nih bekal kamu bawa, aku mau langsung ke kelas " ucap ra datar sambil berjalan menuju ke kelas

" Makasiih ra yang cantik " jawab rey.

" Ha what udah sejauh ini hubungan mereka, dan gue gatau, oh my god aqelaaaa " gumam aqela yang melihat mereka diam diam

" Raaaaa, mau kemanaaa? " Teriak rey yang melihat ra dari motor dengan menenteng tas bekal.

" Mau ke kelas lah " jawab ra datar

" Emm ke kelas sekarang harus pake helm gitu? " Tanya rey sambil tertawa melihat ra yang berjalan dengan masih menggunakan helm.

Sontak hal itu membuat aqela dan beberapa orang diparkiran itu tertawa melihat bira, ia segera lari menuju rey dan terlihat sangat malu.

" Reyyyyyyyy, kenapaaa ga bilangg dari tadiiiiiiiii kalo helmnya masih belum dilepas kan aku malu huaaa " ucap ra dengan raut wajah mewek malu.

Ra terlihat sangat imut dengan wajah malu malu nya, berbeda dengan rey yang tertawa lepas dan kemudian membantu melepas helm bira.

" Makanyaaa itu tandanya kamu gaboleh ninggalin rey sendiri " ucap rey sambil melepas helm ra

" Dahlah malu banget rey mana ada banyak orang huaaa " ucap ra dengan ekspresi mewek.

Aqela yang tak kuat menahan tawanya akhirnya keluar dari tempat sembunyinya dan menyapa mereka berdua.

" Huahahahha pagi pagi udah jadi bahan lawak aja lu bira " kata aqela sambil mengandeng bira yg terlihat malu.

" Aaaaaa aqelaaaa, malu gue " rengek ra

" Udah udah, gapapa sekali kali hiburan buat kita hehe " gurau aqela sambil mengedipkan matanya ke rey.

" Udah ayo ke kelas " jawab rey sambil melirik ke aqela

Mereka bertiga berjalan menuju ke kelas masing", sampai ditengah jalan aqela lupa jika ia ada urusan organisasi yang belum diselesaikan dengan rey, dan membuat hari ini ia harus dispen lagi.

" Oh my god, rey rey stop, gue lupa nih, kemaren lpj acara yang kita buat ditolak sama pembina jadi kita harus buat lagi hari ini " ucap aqela yang tiba tiba berhenti ditengah jalan.

" Jadi hari ini dispen lagi? " Tanya rey

" Soo pasti " jawab aqela dengan tampang sok cool nya

" Dasar tukang dispen " ledek ra sambil berjalan sendiri menuju ke kelas.

" Ehh raa mau kemana " tanya aqela yang melihat ra berjalan ngluntrung sendiri.

" Bye gue mau ke kelas, gue anak rajin " jawab ra datar tanpa menengok ke mereka berdua.

***

Hari sudah menjelang sore, dan bel pulang sudah berbunyi, tapi aqela belum nampak dari pagi setelah ia pergi bersama rey.

" Emang segitu repotnya ya mereka, sampai bel pulang belum selesai " batin ra

Ia berjalan menuju lapangan, dan duduk dikursi dekat mading, ia memperhatikan rey yang terlihat segera keluar dari ruang osis. Kemudian ia teringat kata aqela kemarin, katanya ra menang lomba.

" Oh iya kemaren belum sempet liat Mading, katanya aku yang menang, coba liat ah " gumam ra sambil berdiri menuju mading

" Wah iya, sabira putri juara 1 " lanjutnya.

" Hmmm siap siap aja nih, hari senin dapet hadiah " saut rey yang sudah da dibelakang ra.

" Ih ngagetin aja, untung ga jantungan " jawab ra yang sontak kaget mendengar rey.

" Maaf " jawab rey.

Mendengar kata maaf dari rey yang sepertinya sangat tulus, sedikit membuat ra merasa  sikap rey sangat hangat padanya.

" Iya gapapa, btw mana aqela ? " Tanya ra sambil berjalan menuju parkiran.

" Oh aqela tadi langsung pulang, katanya kakaknya masuk rumah sakit " jawab rey

" Kakaknya sakit apa? " Tanya ra yang kaget sambil menatap rey.

" Katanya si tadi kakaknya habis kecelakaan, dan lawan kecelakaan masi kritis dirumah sakit " jelas rey.

" Semoga aja kedua nya bisa selamat ya, pasti aqela lagi sedih banget, coba aku telpon gimana keadaannya " ucap ra sambil mengambil hp pada saku rok nya.

" Iya coba aja "

" Oiya aku lupa hp ku dari tadi habis baterai nya, lupa bawa charge, udah nanti aja dirumah "

" Yaudah ayuk pulang "

Mereka segera keluar sekolah, melihat hari belum begitu gelap mereka memutuskan untuk jalan jalan terlebih dahulu.

" Rey, mau makan? " Tanya ra

" Boleh, ra mau makan apa? "

" Kita ke mall yu, cari makan sama main di play zone "

" Ha? " Tanya rey yang heran dan membuatnya tertawa

" Mau main diplay zone? Sama para bocil? " Lanjutnya

" Iyaaaa, seru tau, aku bawa kartunya nih ayoo reyy " rengek ra

Rey pun mengiyakan permintaan nya, dan segera membawa motornya menuju mall.

" Melihat mu seriang ini membuatku bahagia ra " ucap re dalan batin, yang melihat ra dari kaca spionnya.

Next yaw biar ga kepanjangan.
Jangan lupa starnya<3

WAKTU UNTUK BIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang