.
.
.
.
.
.Siang ini awan terlihat begitu mendung, Agni dan Ify pun yang memiliki rencana ingin bersepeda mengurungkan niat nya dan kembali ke dalam rumah
Di lihat nya Sivia yang sedang memakan sepiring nasi goreng dan dua potong ayam goreng di pangkuan nya, Shilla yang sedang membuka akun belanja nya melihat lihat kacamata bolong favorit nya, lalu Alvin yang sedang memainkan game nya, Rio seperti biasa sedang tidur, dan Cakka Gabriel sedang bermain monopoli
"Aku mundurr alon alon mergo sadar akuuu sooo.. Eh udahan sepedahan nya? Cepet amat" tanya cakka setelah tiba tiba berhenti bernyanyi saat melihat agni dan ify
"Anak kucing nih satu, ribet" kesal agni lalu duduk di samping cakka
"Loh ko gueeee" balas ify sedikit berteriak, lalu mendudukan bokong cantik nya di sofa samping Rio dengan kasar hingga Rio terbangun
"Kenapa emang?" tanya shilla tetapi mata nya tetap fokus ke layar hp
"Gamau sepedahan cuma gara gara mendung" ucap Agni
"Ya kan mau hujan, kalo di jalan kita kehujanan gimana?" ucap ify
"Kan ada teknologi jas hujan, atau berteduhh cintaaa" greget Agni
"Sabar Agni, tarik nafas keluarkan.. Inhale exhale" ucap Sivia seraya menaruh tangan di dada dan memperagakan menarik dan menghembuskan nafas
Agni hanya mengela nafas nya lalu memutar bola mata nya malas, bagaimana tidak kesal, yang tadinya agni ingin bersepeda sendiri dan tiba2 ify merengek ingin ikut dan agni harus menunggu Ify 30 menit untuk ganti baju yang ternyata Ify tidak mengganti baju dengan alasan 'Bingung pake baju apa' helloo, lalu ketika sampai di pintu gerbang rumah tiba2 ify mengajak nya masuk kembali dengan alasan langit mendung dan akan turun hujan, tidak mengizinkan Agni pergi karena 'Nanti lo di culik gue yang repot, ayo masuk'. Ah sudahlah, ingatkan Agni untuk tidak membawa Ify lagi ketika ia ingin bersepeda
"Yeeee berisik ndut, makan muluuu" ejek cakka ke Sivia seraya melemparkan tissu yang sudah di bentuk bulat
"Apa si cakdut, sensi mulu lo sama gue" ucap Sivia lalu menggigit ayam goreng nya
"Tapi bukan nya tadi lu udah makan ya vi? " tanya Rio
"Hehe laper lagi yoo" cengir Sivia
"Liat aja yoo badan nya, gendhut gitu makan mulu" ejek cakka
"Hehh sembarangan, Gua ga gendut yaaa.. Cuma tebel dikit aja, ini tuh tubuh idaman semua wanita asal lo tau" ucap Sivia kesal
"Di bagian mana idaman nya? Jempol kaki?" Ledek Cakka lalu tertawa
"Bener bener yaa loo, sinii kalo berani" Ucap Sivia yang sudah menaruh piring nya ke meja seraya berdiri dan menggulung lengan baju nya yg memang sudah pendek
"Sabar Vi sabarr, jangan lepas kendali" ucap Ify yang sudah berdiri di samping Sivia
"Apa loo" tantang Cakka
"Cakka diem, atau gua tendang ya lo keluar" ucap Alvin akhirnya
"Tendang aja Vin keluar, buang sekalian ke laut biar di makan hiu" saut Gabriel memanasi
Sivia yang merasa menang pun menjulurkan lidah nya ke Cakka, lalu memgibaskan rambut nya dan kembali duduk
"Udah ayo fy duduk, kita makan gue suapin" ucap sivia"Lo kubu siapa si iel, ko lu gitu si? Padahal gua yang dari tadi nemenin lu ngelilingin dunia di atas monopoli" kesal Cakka
"Cape ah main monopoli sama lu, masuk penjara muluu.. Tidak pintar" ucap iel lalu berlalu pergi ke dapur
"Tengil" gumam cakka
Gabriel meneguk minum nya sampai habis, tiba tiba ia melihat sekeliling dapur, lalu mata nya berhenti di satuk titik, jendela dapur yang memperlihatkan suasana danau di belakang rumah, Danau dan..
"Hah? Perempuan?" gumam Gabriel, ia terdiam memperhatikan perempuan itu
'Pukk'
Gabriel mengerjap kan mata nya, lalu menoleh ke belakang
"Jangan suka bengong di sini, bahaya" ucap Alvin santai seraya mengambil minumam kaleng dari dalam kulkas lalu pergi bergabung dengan yang lain di ruang tamu
Gabriel pun kembali menoleh ke arah danau itu dan, hilang perempuan itu hilang
"Siapa ya" gumam Gabriel, berfikir
"IEL CEPET GUA UDAH KELUAR DARI PENJARA NII, GILIRAN LO JALAN" Teriak cakka dari arah ruang tv
Gabriel pun memutuskan untuk kembali berkumpul dengan teman teman nya, urusan perempuan tadi biar ia tanyakan kepada Alvin
Namun baru beberapa langkah tiba2 tubuh belakang Gabriel terasa dingin dan meremang
"Tolong...
.
.
.Hayo siapa
Selamat membaca, semoga suka. Semoga Bahagia dan sehat selaluuuu 😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Grandma House
HorrorKisah delapan anak remaja, di mulai dari tujuan mereka berlibur dengan maksud bersenang senang, membuat sebuah pengalaman tak terlupakan, ternyata... Benar benar tak terlupakan. Persahabatan, cinta, tangis, tawa, cemas, takut mereka rasakan di sini