Grandma House. 3

300 15 2
                                    


Jrenggg

Di sebuah mobil Vw Combi berwarna hijau, terdapat delapan remaja yang terdiri dari empat perempuan dan empat laki laki, mereka terlihat tengah asik bernyanyi dengan satu gitar di pangkuan seorang cowo

JRENGG JRENGGG

Cowo itu kembali memetik senar gitar nya, bersiap untuk menyanyikan sebuah lagu

"Lama lu cak jreng jreng doang" protes Ify seraya memakan cemilan yang ia bawa

"Sstt diem fy, gua kali ini mau menyanyikan sebuah lagu buat Agni.. Eneng dengerin Aa ya" ucap cakka lalu mengedipkan sebelah matanya ke arah agni

"jiji kka" ucap agni dengan tampang gelinya lalu membuang muka ke arah lain

"Hahaha mampusss" ejek Alvin

"diem lu sipit" ucap cakka kesal

"hahah yhaa yhaaa emang enakk" ejek Sivia sambil memakan kacang di pangkuan nya

Mereka pun tertawa, kecuali Cakka yang memasang muka kesal dan Rio yang hanya diam, saat ini dia sedang tidur dengan kedua earphone yang setia menyumpal telinga nya

"WOYYY INI BELOK KIRI ATAU KANAN" teriak Gabriel dengan tidak santainya, saat ini gabriel lah yang memegang kemudi

"Lurus aja, karena gua pengen kita semua tetap berada di jalan yang lurus" ucap Alvin stay cool

"Gaia looo" teriak shilla lalu kembali melanjutkan aksi selfie cantik nya

"Seorang Alvin beneran kaya gituu? Laut ancol gua kurasss!!" ucap rio sedikit berteriak, ya dia baru saja 2 menit yg lalu terbangun karena kebisingan sahabatnya

Mereka semuapun tertawa karena ucapa Rio, atau lebih tepat nya mentertawa kan wajah kesal Alvin?? Entah

"Eh serius ini ambil kiri kanan apa lurus?" tanya gabriel kembali, mereka saat ini sedang berhenti di sebuah persimpangan yang sepertinya mulai memasuki sebuah desa

"Lurus yel kalo ga salah, abis itu ambil kiri abis itu ambil kanan trus lurus lagi trus bil kiri lurus aja" jelas Alvin

"lu serius?" tanya agni dengan satu alis terangkat,  yang lainpun hanya memperhatikan penjelasan alvin

"Iya, kenapa si emang? Ngeliatin gua nya gitu amat" risih alvin menatap satu persatu sahabatnya dan satu kekasihnya

"Masalahnya wajah lu ga meyakinkan sama sekali vin" ucap shilla dan di anggukin oleh ke enam teman nya

"Yaudah tanya aja nanti di depan kalo ada orang, namanya Rumah Melati karena identik warna putih dan ada pohon melatinya di depan rumah" ucap Alvin akhirnya

"Nah kalo ini gua yakin" celetuk sivia, alvin pun hanya mendengus kesal

"Lanjut jalan yel" intruksi ify
Merekapun melanjutkan perjalanan mereka

Hingga hampir setengah jalan mereka belum juga menemukan penduduk setempat untuk di minta informasi, sementara hari semakin sore, waktu sudah menunjukan jam 17.30 WIB

"Ini beneran ada penduduknya ga si, ko dari tadi kita ga ktmu orang" ucap Rio heran

"Ada, cuma emang baru sedikit.. Lurus aja terus nanti juga ktmu" terang Alvin

"Eh eh itu ada ibu ibu, berhenti yelll" teriak sivia tiba tiba, mobilpun berhenti dan mereka semua mengalihkan pandangan ke arah seorang wanita paruh baya yang sivia maksud

"Vi, ko serem ya" bisik ify tepat di samping sivia, melihat penampilan wanita itu dengan baju terusan warna hitam melebihi lutut sedikit, rambut sepinggang di gerai, dan memakai payung berwarna hitam, wanita itupun selalu menunduk seraya memilin rambutnya dengan satu tangan nya

Grandma HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang