Bandung dulu baru Jakarta,
Senyum dulu baru di baca.
.
.
.'Duk uk duk'
"VIA JANGAN LAMA LAMA DONG MANDINYA" teriak Ify di depan kamar mandi seraya mengetuk kencang pintu kamar mandi
"FY, CATOKAN RAMBUT GUE MANAA" teriak Shilla dari meja rias nya
"Anj*r berisik banget" gumam Agni yang sudah menutup kedua telinga nya dengan guling
"VIA UDAH BELUM, LO PINGSAN YA DI DALEM?" Teriak Ify lagi
"Ify catokan gue manaaaa" ucap Shilla kencang
"Ahh, lupa shill" jawab Ify tak kalah kencang
"GAUSA PURA PURA LUPA, GUA BUANG YA BONEKA AYAM LO YANG BULUK ITUU" teriak Shilla kesal. Fyi, Ify punya boneka ayam kesayangan yang akan dia bawa kemanapun
"CK gausa bawa bawa Melisa yaaa" kesal Ify, Melisa adalah nama boneka ayam kesayangan Ify
"DIEM IFY SHILLA, LO BERDUA BISA DIEM GA SI?" Teriak Agni akhirnya yang sudah terduduk di kasur, ga tau apa mereka kalau Agni baru bisa tidak kembali jam 3 subuh tadi setelah semalaman terbangun
"Sabar Agni" ucap Sivia lembut, yang ntah sejak kapan sudah duduk di samping nya sambil mengeringkan rambut dengan handuk
"Galak si dia mah" ucap Ify lalu segera masuk ke kamar mandi
"Apa? Lo mau bilang gua galak juga?" Omel Agni ke Shilla
"Hehe gak, mau ke dapur haus" cengir shilla lalu berlari kecil keluar kamar
Agnipun menengok ke samping lalu mendapatkan Sivia sedang tersenyum polos
"Kenapa?" Tanya Agni
"Gapapa hehe, mau nyisir" cengir Sivia dan langsung menuju ke meja rias
Sedangkan Agni melanjutkan tidur nya
**
"Wihhh lagi apa Vinn" ucap Shilla yang saat ini sudah berada di samping Alvin
"Jualan cilok, ya lagi masak lah lu ga liat nii" kesal Alvin
"Ihh sewot, kenapa si ga lu ga Agni marah marah Mulu pagi ini" ucap shilla seraya meneguk air putih nya yang baru saja ia ambil
"Lagian kalian cewe cewe bukan nya masak pagi pagi, jadi gue kan yang masak" ucap Alvin
"Lah, emang gapapa gua Agni Sivia Ify masak?" Tanya Shilla
"Gausa aneh aneh, terakhir Lo dan ketiga sahabat Lo masak dapur gua hampir kebakaran ya" Saut Rio yang tiba tiba datang
"Kan hanya bertanya, malu bertanya sesat di jalan" ucap Shilla santai
"Udah Vin nasi goreng nya?" Tanya Cakka yang entah sejak kapan sudah di samping Alvin
"Udah tuan, silahkan" ucap Alvin dengan wajah datar nya
"Ah thank you brother" ucap Cakka lalu mengambil piring
"Besok iel aja ah yang masak, turun pamor gue lama lama di suruh masak muluu, gua kan laki banget" ucap Alvin
"Gabisa, Di antara kita berdelapan tuh masakan yang paling layak untuk di konsumsi ya masakan lu" ucap Rio santai dan mengikuti jejak Cakka untuk mengambil piring
KAMU SEDANG MEMBACA
Grandma House
HorrorKisah delapan anak remaja, di mulai dari tujuan mereka berlibur dengan maksud bersenang senang, membuat sebuah pengalaman tak terlupakan, ternyata... Benar benar tak terlupakan. Persahabatan, cinta, tangis, tawa, cemas, takut mereka rasakan di sini