Warning!
Hati hati typo bertebaran!"Hahhhh akhirnya gua bisa rebahannn" ucap cakka seraya menghempaskan bokong nya di salah satu sofa dalam ruang tamu yang cukup megah itu
Mereka berdelapan sudah sampai di Rumah Melati. Namun, sedari tadi hanya cakka yang berbicara sementara yang lain entah kenapa cuma diam
"Lu pada kenapa si diem mulu, tegang tegang amat muka nya, cuma alvin yang datar" heran cakka
"Hhh lu lupa kejadian tadiii?" ucap sivia seraya menghela nafasnya, malas juga mendengar cakka terus bertanya
"Yang mana si viii?" Greget cakka, bukan lupa cuma dia ga inget aja. Maklum cakka termasuk tipikal orang cepat ga inget, bukan pikun cuma cepet gainget. Hehe
"Yang tadi kka, yg ibu ibu itu mereka masih takut tntang itu" ucap alvin santai, tak ada beban toh menurut alvin tidak ada yang perlu di takutkan. Tau kan dia paling berani dari yang lain?
"Bukan takut alvinnn, cuma syok"ucap Sivia kesal, dan di angguki oleh ify shilla agni
"Eh iya juga ya, gua juga merinding pas inget.. Apa lagi shilla yang berhadapan langsung ya, gimana rasanya shill?" tanya Rio
"Ya gitu,"ucap shilla pelan
"ceritain shilll"desak ify
"gitu wajah nya pucet, pas dia nengok ke arah gua sumpah demi apapun gua masih inget dengan jelas matanya kosong tapi tajem serem kaya punya aura tersendiri, dan lebih lebih parah nya... Senyum nya bukan bukan senyum deh lebih ke menyeringai itu serem banget kaya bukan manusiaa!" cerita shilla dengan nada ketakutan
Mereka semua terdiam, tiba2 bulu kuduk mereka meremang
"Udah gausah mikir macem macem, mungkin aja yang tadi ibu2 itu kembaran yang meninggal tadi makanya mirip, dia merasa terpukul dan sedih banget makanya kaya gitu" ucap alvin menenangkan, walau sebenarnya dia juga takut tapi ga setakut yang lain
"Maybe, lagi pula gua liat dari mobil kaki nya napak tanah ko" ucap agni
"Hhh yaudahlah mending kita istirahat udah malem" ucap gabriel akhirnya
"iya badan gua juga udh cape lemes, ngantuk.. Jadi kamar kita cewe cewe dimana?" tanya sivia
"Yang cewe di atas ya, kita yang cowo di bawah.. Kalo ada apa apa kebawah aja" ucap Alvin
Mereka pun hanya menangguk dan berjalan ke kamar masing masing untuk istirahat
***
Pukul 23.59 WIB
Sivia tiba tiba terbangun karena hawa dingin yang begitu terasa di tubuh nya, ia mengerjap ngerjap kan matanya beberapa kali untuk melihat jam dinding yang sudah lumayan tua
"Udah tengah malam" gumam nya parau
"Aduhh kenapa harus kebangun pengen pipis si... Fy, bangun temenin gua" ucap sivia seraya menggoyang goyang kan lengan sahabat nya itu
"Fyy bangunnn" tak ada respon dari ify, ia tak terusik sama sekali
"Ck, ag bangun temenin pipis" ucap sivia beralih ke agni
"Apa sih vi ah" gumam agni
"Temenin ke kamar mandi gua kebelet pipis" ucap sivia
"Tahan aja sampe besok pagi kenapa si" gumam agni dengan mata yang masih terpejam
"Gabisa ih gabisaa" ucap sivia kesal, namun tak ada respon dari Agni, dia kembali tertidur
Sivia menghela nafas nya kasar, ia semakin ingin buang air kecil. Kini tinggal shilla yang belum dia bangunkan
"Shill, bangun temenin gua ke kamar mandi pengen pipissa" ucap sivia setelah beranjak mendekat ke shilla.
"Iya" gumam shilla dengan suara parau nya tetapi matanya masih terpejam, sivia pun tersenyum
"Ayo shill temeninn" ucap sivia seraya berdiri dan melangkah dengan cepat untuk keluar kamar
Baru sampai di depan pintu, sivia terhenti. Ia menoleh ke belakang, dan melihat shilla masih dengan posisi tidur nya dan memejam kan mata, sivia pun memutar bola mata nya malas dan segera berlari kecil menuju kamar mandi
****
Dukk
Dukk
Dukk
Sivia melangkahkan kaki nya sambil berlari kecil menuruni anak tangga, sehingga menciptakan suara di setiap pijakan nya, maklum tangga nya lantai kayu yang cukup kuat
"Kamar mandi nya di mana ya" gumam sivia seraya mengedarkan pandangan nya
"Nah itu diaaa" siviapun berlari kecil -lagi- menuju kamar mandi
"Ahhhhh lega nyaaaaa" ucap sivia seraya merentangkan tangan nya ke udara
"Pantes dingin banget, di luar hujan toh" gumam nya dan sesekali melihat kejendela, seketika dia bergidik ngeri setelah melihat ruangan sekitar yang sepi dengan lampu remang di sertai angin dari luar akibat hujan
Iapun menaiki tangga sambil menguap, dan ketika di tengah tangga sivia berhenti
"Eh shilla, ngapain? Udah ayo, gua udahan pipis nya" ucap sivia, karena melihat shilla di tengah tangga sambil menunduk
"Mau ke kamar mandi? Noh lurus aja ada di dapur" ucap sivia lagi namun tak ada respon, siviapun hanya geleng2 kepala sambil malanjutkan langkah nya ke atas
"Ah ngigo tidur sambil jalah kayanya shilla, yaudhlah nanti juga balik lagi ke kamar" Gumam sivia, semereka semua tau kebiasaan shilla yang suka tidur sambil jalan, tapi mereka tidak merasa takut karena tau shilla akan kembali ketempat nya semula dan melanjutkan tidur
Cklekkk
"Ehhh" kaget sivia ketika baru saja menutup pintu
"Kalo itu shilla, berarti yang di luar siapa?" tanya nya pada diri sendiri, karena dengan jelas sekarang dia melihat shilla masih tidur di posisi yang sama seperti saat sivia tadi ingin ke kamar mandi
Hawa dingin semakin terasa, sivia pun berlari ke tempat tidur dan menutup seluruh tubuh nya dengan selimut. Dia ketakutan
.
:*
Terimakasih yang udah baca, oh iya gaes yang mau curhat tentang apapun boleh banget silahkan tulis di kolom komentar atau di pesan saya. InshaAllah beberapa jawaban curhatan kalian akan saya tulis di akhir setiap update an cerita. Tq:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Grandma House
HorrorKisah delapan anak remaja, di mulai dari tujuan mereka berlibur dengan maksud bersenang senang, membuat sebuah pengalaman tak terlupakan, ternyata... Benar benar tak terlupakan. Persahabatan, cinta, tangis, tawa, cemas, takut mereka rasakan di sini