2. Terpaksa

111 13 0
                                    

Aku masih berlari menghindar dari gadis berkatana tadi, namun si gadis sudah dibelakangku dan bersiap menebasku.

Aku melompat menghindari hal itu.

"Oi, kenapa kau mengejarku?"
"Semua murid laki-laki yang pindah kesini pasti memiliki masalah sebelum dipindahkan, maka tugas kami adalah mengadili dan menindas mereka agar tidak melakukan masalah di sekolah ini." penjelasan panjang lebar.

"Dengar, aku hanya ingin tenang tanpa masalah, jadi jangan menggangguku." aku mencoba bernegoisasi.

"Tidak akan pernah terjadi sebelum aku mengadilimu." gadis itu menyerangku dan aku hanya bisa menghindar.

"Walaupun dia menghindar pun, tebasan Leen pasti tetap mengenainya." ucap Akane.

"Dia cukup baik dalam menyerang, tapi... sangat lemah dalam pertahanan!" Aku masih tetap menghindar.

"Dia bisa membaca setiap gerakanku!" Leen melompat menjauh dari Ayato.

"Kenapa kau terus menghindar?" Tanya Leen pada Ayato.

"Sudah kubilang, aku tidak ingin mencari masalah." jawabku santai.

"Lalu... apa yang kau bawa itu?"

"Hanya sebuah katana..." gadis itu kembali menyerangku.
"Kenapa kau membawa katana?!"

"Karena kudengar sekolah ini memperbolehkan membawa senjata, jadi aku membawa katanaku" aku masih menghindari serangan gadis itu.

Sepertinya dia tetap tidak menyerah, kalau begitu...

ZRAAATS

Gadis itu berhasil menebas kakiku, tapi aku memang sengaja agar pertarungan ini cepat berakhir.

"Jadi, kau puas sudah melukaiku?" Tanyaku.

"Ternyata hanya begini saja kekuatanmu, lemah!" Aku terkejut mendengar ucapan gadis itu.

"Seorang pria tidak berani menyerang perempuan, benar-benar lemah!" Dia kembali memancing amarahku.

"Begitu ya..." aku berdiri melepas kain yang melapisi katanaku.

"Ada apa?" Leen melompat menghindar dariku.

"Apa-apaan tatapan itu?" Leen sedikit takut melihat tatapanku.

"Jika kau memang ingin melihat kekuatanku, maka akan kutunjukkan" aku menghunus katanaku dan membalik bilahnya ke belakang tanganku.

"Jika kau memang ingin melihat kekuatanku, maka akan kutunjukkan" aku menghunus katanaku dan membalik bilahnya ke belakang tanganku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ini hanya ilustrasi, paham ?

Aku memulai kuda-kuda.
"Sepertinya menarik..." Akane kembali tertarik melihat pertarunganku, semua siswa juga melihatnya.

"Jangan pikir kau bisa melukaiku" Leen mempersiapkan pertahanannya, namun-

GEDEBUK!!

Dengan kecepatan kilat, aku menghantamkan gagang katanaku pada perutnya dengan keras.

"AAKKH!!" Leen terpental cukup jauh akibat seranganku, semua siswa sangat terkejut.

"AAKKH!!" Leen terpental cukup jauh akibat seranganku, semua siswa sangat terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ini hanya ilustrasi, paham ?

"APA?"
"Wow..." semua petinggi gadis terkejut dan kagum padaku. Aku berjalan menghampiri Leen.

"Kekuatan macam apa itu?" Leen mencoba berdiri, namun tidak bisa. Aku lalu mendudukinya.

ini hanya ilustrasi, paham ?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ini hanya ilustrasi, paham ?

"Apa kau sekarang paham? Arti jangan meremehkan orang?" Tanyaku pada gadis itu.

"S-Siapa kau sebenarnya?" Dia tampak kesakitan.

"Akagami Ayato." Jawabku, lalu aku melihat ke arah name tag di samping kanan seragam sekolahnya.

"Tamaba Leen ya?"

"B-Benar." Aku lalu berdiri dan mengambil sarung pedangku.
"kau memang hebat dalam berpedang Leen, tapi... lemah dalam pertahanan." Setelah mengatakan hal itu, aku lalu pergi.

"Akagami Ayato, akan ku ungkap siapa dirimu sebenarnya!" Leen masih kesakitan akibat seranganku. Aku bisa melihat Elaina tersenyum dari ruang kepala sekolah.

"Benar-benar merepotkan." aku lalu pergi untuk berkeliling sekolah baruku.
"Akagami Ayato... sepertinya akan menjadi lawan tangguhku."

Mungkin sedikit pendek dari sebelumnya, tapi tunggu kelanjutannya ya!

Follow, Like dan Vote
Paham ?

Swordmaster At Girls SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang