Kamar Jeongin

1.2K 93 2
                                    

pip.. happy reading.























Siang ini Seungmin sama sekali tidak melihat nak bungsunya, ah tidak. Mungkin sejak kemarin, sejak ia mengatakan bahwa akan membuat kamar lagi entah untuk siapa.

"Kemana Jeongin?" Tanya Seungmin kepada Jisung yang lagi asik makan cemilannya

Jisung noleh, "Dikamarnya mungkin" jawabnya lalu kembali memfokuskan diri pada layar tv

Seungmin menghela nafas, ia kembali berdiri dari duduknya dan berjalan menuju lantai 2. Lantai kamar Jeongin ada disitu, tepat pojok lantai 2.

TOK.. TOK..!

"Jeongin! Kau dikamar?" panggil Seungmin setelah mengetuk pintu bercat putih itu

Tidak ada jawaban atau bahkan sautan dari dalam kamar, membuat Seungmin curiga.

"Jeongin!" Panggilnya sekali lagi

CEKLEK

"Tidak usah treak.. Aku disini, ada apa?" tanya Jeongin sehabis membukakan pintu kamarnya, pertanyaannya dengan nada malas membuat Seungmin bingung

"Kamu kenapa Jeong? Ada masalah?"

"Pikir saja sendiri"

Seungmin tentu terkejut dengan perubahan sifat anaknya, bagaimana tidak? Kemarin ia bahkan masih mendengar celotehan Jeongin yang biasa, normal tanpa kata malas atau dingin didalamnya. Tiba-tiba berubah jadi seperti ini.

"Apa maksudmu?"

"Ck..! Jika tidak ada perlu lagi kau bisa keluar Mom. Aku lelah"

"Tidak! Momy gak bakal biarin kamu kek gini, apa maksudmu?"

Jeongin diam, ia memilih masuk ke kamarnya dan tiduran tengkurap dikasurnya.

Seungmin sedikit mendekat, setidaknya menjauh dari pintu. "Jangan kamu pikir sendirian Jeongin, Momy bisa bantu jika kamu mengata-"

"Apakah Momy bisa membantuku untuk menggugurkan saja anak yang ada didalam kandungan Momy itu? Bisa?" Potong Jeongin cepat bahkan yang mungkin terbiasa mendengarnya akan merasa kupingnya diserang hewan terbang

DEG

Seungmin tentu kaget dengan perkataan Jeongin, dulu Jeongin sangat memiliki adik setidaknya sebelum umurnya menginjak 6 tahun. Tapi.. Sekarang ia meminta calon adiknya itu digugurkan?

"Jangan macam-macam Jeongin, Momy tidak akan melakukan itu" jawab Seungmin

"Sudah kuduga! Momy tidak akan bisa melakukan hal itu!"

"Listen to me first Bang Jeongin!"

"Why must I listen to you?! Kalau memang Momy bisa menyelesaikan masalah itu, okay fine! Aku nerima dan gak akan melakukan hal ini lagi-

dan juga! Aku tidak mau memiliki adik!"

Jeongin berucap seakan telah mengeluarkan segala kebohongan yang ia pendam, dan lega rasanya untuk mengeluarkan itu semua. Selesai mengucapkan segala kalimat yang terasa seperti pendustaan bagi Jeongin ia dengan langkah kecepat keluar dari kamarnya dan menutup pintu itu dengan kuat.

BRAK!

Sekilas langsung Seungmin memejamkan matanya dan menghela nafas, "Why this situation must happen?" gumamnya

Ia berdiri dan melangkahkan kakinya keluar dari kamar Jeongin.

"Momy!!" Suara treakan Jisung menggelar satu rumah kalau bisa tetangga saja mendengarnya

Seungmin menoleh, "Ada apa Jisung?"

"Hah.. Wait for a second, Mom"

Jisung membuat telapak tangannya terbuka, mengartikan tunggu dulu.

"Okay, so what happen?"

"Hup! Jeongin pergi gak tau kemana, dia bawa kunci mobil punya Dady yang mobil entah keberapa itu dan membawa ransel daruratnya" Jisung menjawab dengan nada meng-ngerap

"Apa?!" Seungmin terkejut bukan main

"Kemana dia sekarang?" Seungmin bertanya sambil berlari menuruni tangga (tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat agar tidak jatuh)

"Aku tidak tau Mom, ia hanya bergumam tidak jelas sesekali mengumpat lalu saat aku bertanya ia malah membentakku" jawab Jisung yang mengikuti langkah Seungmin dibelakangnya

"Baiklah, minta Dadymu untuk segera pulang dan menjaga rumah karna Felix masih demam. Lalu kita akan mencari Jeongin"

"Tapi mom-"

"Apa Jisung?"

"Momy tidak boleh keluar saat mengandung kan kata Dady?"

"Persetan dengan peraturan itu, Momy gak mau Jeongin kemana-mana tanpa memberi tau"

"Heuh!"

"Heuh!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[1] THE BIG OF B FAMS || Straykids Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang