Small problems mixed with big problems

374 32 0
                                    

"Yak! Letakkan anak itu disofa!" Bentak Alex, setelah memasukin apartemen Nayeon dan melihat tiga orang berbadan kekar juga lebih besar dari badannya

Ucapkan terimakasih pada Tuhan, karena nasib jalan hidup Alex pernah melewati rintangan untuk menjadi atlet taekwondo juga karate.

Sang pria yang memakai kecamatan hitam, yang berdiri tanpa memegang sesuatu tersebut terkekeh. "Siapa kau rupanya? Kau bukan atasan kami." Ucapnya begitu tegas

Pegang tangan Alex, maka kau merasakan tangannya merinding.

"Siapa yang peduli hah?! Letakan anak itu kembali!"

"Oh tidak bisa anak kecil, ini pekerjaan kami. Dan kau? Tidak usah ikut campur."

Alex menggeram dalam hati, kedua telapak tangannya sudah mengepal. Ingin rasanya ia tonjok tiga manusia besar didepannya, hanya saja ia pasti tidak cukup kuat.

"Aku bukanlah anak kecil dasar pria bodoh! Kembalikan saja anak dari sepupu sahabatku!"

Tiga pria tadi saling bertatap, setelahnya tertawa remeh. "Kau benar benar seperti anak kecil anak muda. Lebih baik kau menyingkir sebelum ku tembak kepala kecilmu itu dengan senapan!" Ancam pria kedua dengan tatapan yang sangat menyeramkan

Pria yang hanya diam sejak tadi, bukannya tidak ingin melawan. Ia hanya tidak mau dua anak kecil yang akan menjadi korban tuannya nanti terbangun, dan malah rewel tidak bisa diapa apakan. Bukankah itu sia-sia?

Alex menggertakkan giginya kuat, matanya sudah memerah menahan emosi. Sungguh.

"Tembak saja kepalanya, jika kau bisa dasar bajingan!"

Seseorang berteriak, suaranya menantang ketiga pria besar disana. Alex tentu saja menoleh, disusul oleh ketiga pria didepannya.

Oh ternyata itu Christ.

"Hahahaha..! Siapa lagi sekarang? Teman si kecil ini?"
"Sungguh pemandangan yang indah." Ucap yang ditengah dengan remeh

Christ memasang wajah biasanya, yaitu datar tanpa ekspresi. Tangan kanannya dengan mudah mengangkat sebuah pistol Desert Eagle Mark XIX, yang jujur saja bukan miliknya. Dalam artian itu adalah milik keluarganya yang memang sudah turun temurun diberikan dari kakek dari kakek buyut Christ.

"Kau ingin menembak anak ini kan? Tembaklah, maka badanmu akan berlubang seperti seruling." Ujarnya dengan nada sempurna tidak bernada

Dua pria yang sudah siap dengan senjatanya masing masing, berjalan kedepan pria yang menggendong dua batita kembar, dan menodongkan senapan mereka masing masing.

Bisa bayangkan? Sangat cocok.

Alex sendiri yang tidak membawa senjata favoritnya, karena alasan bodoh. Yaitu tertinggal di bagasi mobilnya, aish!

Si pria satu menatap temannya, memberi arahan untuk segera menembak Christ dengan cepat. Tentu saja dibalas anggukan, dan suara pelatuk pistol yang berbunyi.

"Turunkan senjatamu.. Atau anak ini mati?" Ancam pria yang tadi membunyikan suara pelatuk itu, pistolnya ia arahkan kepada anak pertama Nayeon yang aslinya lahir lebih dahulu

Jack, namanya.

Alex membulatkan matanya, "Apa-apaan-"

"Tembak saja, tapi sebelum itu kalianlah yang harus mati terlebih dahulu." Ucap Christ cepat dan menarik pelatuknya segera

DORR

Peluru pertama keluar, yang pertama ia tembak adalah si manusia sok berani ini. Yang tadi berucap remeh didepan Alex.

[1] THE BIG OF B FAMS || Straykids Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang