Oh Shit !

713 73 2
                                    

pip.. happy reading.




























Christ, sedang berada di mobil silver Lotus Evija-nya dengan kecepatan normal. Ia memang takut anaknya kenapa-napa tapi disisi lain dia tetap merasa santai, bagaimana pun ia adalah penerus tahta nama "Killer of B"

Atau biasa disebut sebagai "Pembunuh dalam B" itu adalah artian keluarga. B adalah Bang, dan pembunuh adalah arti nama seluruhnya. (Nama Bang bukan berarti Pembunuh, disini hanya cerita bukan gambaran nyata)

Well jika salah satu anggota keluarga Bang melakukan tindakan diluar peraturan, syarat pertama yang wajib dilakukan adalah melakukan tindakan pembunuhan diri. Sama seperti jika kita depresi dan ingin bunuh diri, hanya saja yang membedakan itu adalah mereka tidak merasa depresi.

Baiklah lewati penjelasan itu, sekarang Christ sudah berada ditempat yang sekira nya Jeongin akan datangi.

Dan tempat itu adalah Gudang Tua milik pamannya, Johnny.

"Hey! What are you doing here Christ?" Sapa Johnny disertai pertanyaan saat melihat Christ keluar dari mobilnya

Christ tersenyum tanpa ada artian, "Searching my son, Johnny"

"Anakmu? Yang mana rupanya?"

"Jeongin, menurut mu siapa lagi yang mengerti tempat ini selain Jeongin dan aku?"

"Hehe.. Aku hanya lupa, anakmu hampir mirip semua. Oh ya! Jeongin ada dikamar tempat biasanya"

"Terimakasih"

Johnny mengangguk, dan menatap kepergian Christ.

Christ melangkahkan kakinya menuju tempat yang tadi sempat dikatakan Johnny. Ia dengan tatapan tajamnya tak pernah lepas dari kata 'biasa'. Maksudnya ia tidak akan merubah sifat wajahnya yang datar dan dingin itu hanya Karna masalah sepele baginya.

Sangat sepele, bahkan lebih sepele dari pada melihat satu kamarnya berantakan. Aneh bukan?

TOK! TOK! TOK!

"Jeongin! Open the door" panggil Christ

"Kenapa Dady kesini? Jika Dady kesini hanya untuk membahas masalah Momy, aku tidak ingin membahasnya!" Jeongin tentu tau, setelah Momy pasti Dady yang akan dilaporkan.

Bukan bermaksud, tapi maksud Jeongin adalah ketika ada masalah dari setiap anak misalkan anak itu ada masalah dengan ibunya pasti ayah selalu ikut dengan masalah itu.

"Just open the door Jeongin!"

"I don't want it!"

"Open the door or I'll break it down?"

Mungkin terlihat keras, tapi nada bicara Christ sangat santai kalau kalian tau. Tapi jika ditelinga Jeongin sekarang mungkin menyeramkan.

CEKLEK!

"What-"

BUGH!

Baru saja Jeongin membuka dan ingin bertanya ia sudah mendapatkan sebuah pukulan di pipinya. Hingga mulutnya mengeluarkan sedikit darah.

"You know what happened to your mother right now?  Just because of your trivial problem?"  tanya Christ langsung setelah memukul anaknya sekali pukulan

"Did you just hit me, Dad?" Jeongin masih setia memegang pipinya yang merah itu

Christ tersenyum hambar, "Dan barulah kau menyadarinya? Setelah apa yang kau lakukan kepada Momy mu ? Yang bahkan tidak bersalah hanya karna mengandung adikmu, bahkan belum waktunya pergi sudah terpanggil lagi?"

Jeongin diam, otaknya telalu sulit untuk memikirkan hal hal yang diluar dugaan maupun jangkauan pikirannya. Seharusny untuk remaja berumur 16 setengah tahun, itu adalah hal biasa tapi tidak bagi anak yang polos , tidak peduli, dan keras kepala seperti Jeongin.

"Kembali kerumah, Dady ingin membicarakan semuanya" ujar Christ lalu langsung pergi dari situ

Meninggalkan Jeongin yang masih setia diam.

Christ bahkan tidak menerawang bahwa anaknya akan pulang atau tidak. Ia terlihat santai seperti yang ku katakan tadi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[1] THE BIG OF B FAMS || Straykids Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang