4. Restless

689 128 32
                                    


Annyeong😊
Jangan lupa vote dan coment,
Hayu Ramaikan part ini

Selamat membaca Once😊
*
*
________________________

  "Jeong? Kamu mau?"

  "Tolong suapin, aku sedang sibuk"

  Nayeon mendengus, tapi tetap mengulurkan tangan untuk menyuapi keripik ke Jeongyeon. Gadis berambut sebahu itu terlihat fokus memainkan Game Offline.

  "Lagi?" Pinta Jeongyeon, pandangan nya masih terfokus pada layar persegi di genggamannya.

  Hal tersebut membuat Nayeon mendelik, Ia meletakan snack nya di samping kursi dan jarinya memencet-mencet layar ponsel Jeongyeon dengan asal.
 
  "Yak! Yak! Apa yang kau lakukan! Hei hentikan! Aku akan mati, Hisshh!" omel Jeongyeon tak terima

  "Kau ini! Jangan main ponsel terus"

  "Wae? Apa urusan nya denganmu? Suka-suka aku lah"

  Sahutan Jeongyeon membuat Nayeon mencebikkan bibirnya kesal, bisa-bisanya ia berkata seperti itu. Tidak tahukah jika Nayeon bosan.

  "Sanah! Kau makan saja jangan menggangguku"

  "Awas jika kamu minta di suapin lagi" ancam Nayeon melototkan matanya, sedangkan Jeongyeon hanya terkekeh kecil.

  "Lalu kenapa kamu nurut saat aku minta di suapin?" tanya Jeongyeon tersenyum miring.

  "Jeongyeon sialan!"
 
  Jeongyeon tertawa melihat wajah kesal gadis di samping nya, tidak perduli jika penumpang lain melihat ke arah nya.

.
.
.
.
.
.

  Setengah jam berlalu. Penerbangan begitu lancar tanpa kendala sedikitpun.
 
Sesekali pramugari berlalu lalang sekedar mengecek dan memberi intruksi untuk para penumpang.

  "Hyunie?"

  Dahyun menoleh kesamping dimana Sana berada di sebelah kanan nya. Alis nya terangkat menunggu gadis keturunan jepang itu melanjutkan ucapan nya.

  "Kamu kenapa?"

  "Aku? Kenapa? Tidak kenapa-kenapa"  Sana memanyunkan bibirnya tidak puas mendengar jawaban Dahyun.

"Dari tadi kamu diam saja. Apa kamu tidak suka duduk dengan ku?"

  Ucapan Sana membuat Dahyun melebarkan mata sipit nya, menatap gadis di samping nya. "Apa-apaan itu?"

  "Any! Kenapa Unnie bisa-bisa nya berkata seperti itu?" sungut Dahyun cepat.

  "Kamu dari tadi diam saja, seolah aku tidak ada di samping mu. Kufikir kamu tidak mau duduk dengan ku"

  Nafas di hembuskan perlahan. Dahyun membuang pandangan nya ke arah Jendela pesawat dan memijit pelan pelipisnya.

  "Entah? Aku hanya merasa gelisah dari tadi" ucap Dahyun pelan, gadis berkulit putih itu menoleh ke samping dimana Sana juga tengah menatap nya. "Wa-wae? Kenapa menatapku seperti itu?"

  "Lihatlah wajahmu Dahyun, begitu pucat dan berkeringat. Apa kamu sedang tidak enak badan? Bahkan aku di sini lumayan dingin. Kenapa berkeringat?"

TWICE -  SAVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang