13. state

378 71 10
                                    


Jangan lupa Vote dan Komen
Selamat membaca

_____***_____

Desiran ombak menimpa bibir pantai, sosok gadis bergigi kelinci menatap hamparan laut dengan pandangan kosong. Ia tidak perduli tidak sopannya angin memporak porandakan rambutnya yang terombang-ambing.

"Nay?" Panggil Jeongyeon yang sudah berdiri memandangi tubuh Nayeon.

"Hah.." Hela nafas di hembuskan dengan kasar, Nayeon menatap wajah Jeongyeon dengan sendu. Matanya mulai berair dengan bibir kering. "Sampai kapan kita terus disini Jeong?" Sambungnya dengan suara parau. Ia melirik adik bungsunya yang terduduk di atas pasir sambil menggambar pola abstrak menggunakan jari telunjuk.

Jeongyeon yang mengerti arah mata Nayeon, membuatnya membuang wajah ke depan menatap lautan yang tak berujung.

"Melihat Tzuyu seperti kemarin hampir membuatku ikut tidak bernafas" curhat Nayeon yang masih setia memandangi adik bungsunya.

"Aku yakin. Sajangnim tidak akan tinggal diam begitu saja, ia pasti akan mencari keberadaan kita. Percaya padaku Nay. Aku berjanji akan melindungi kalian berdua sampai bala bantuan datang" Jeongyeon berucap penuh keyakinan. Menatap wajah Nayeon sekilas dan ikut memandangi Tzuyu yang masih setia dengan kesibukannya sendiri.

"Jangan hanya memikirkan aku dan Tzuyu, Kau juga harus memikirkan dirimu Jeong. Kumohon jangan melakukan hal bodoh" papar Nayeon memasang wajah serius. Ia sangat hafal kelakuan Jeongyeon yang diluar dugaan.

"Aku cukup tau tempat dan kondisi" endus Jeongyeon merasa tak terima. "Aku lapar, bingung mau makan apa" celotehnya mencoba mencairkan suasana.

"Banyak pasir dan batu. Makan saja" sahut Nayeon bersedekap dada menatap Jeongyeon penuh bidikan. Alih-alih matanya berkeliaran ke bawah. Dimana menyuguhkan pasir putih yang penuh dengan cangkang kelomang. "YAKK YOO JEONGYEON?! ITU ULAR!!" pekik Nayeon tiba-tiba yang sudah melebarkan matanya kala melihat seekor ular keluar dari dalam pasir.

Jeongyeon yang terkejut akibat teriakan Nayeon langsung menyentakkan kakinya. Tanpa sengaja ia juga menginjak kepala ular yang baru saja keluar dari dalam pasir "Aaaaaa" pekik Jeongyeon yang semakin panik karena terkejut.

Gadis berambut sebahu itu langsung mengangkat kakinya berlari menjauh mengejar Nayeon yang sudah lebih dulu berlarian.

Keributan itu mengundang atensi Tzuyu, gadis Taiwan itu bangkit berdiri menepuk-nepuk pasir yang masih menempel di celananya.

"Unnie ada apa??" Tzuyu sedikit berteriak melihat Jeongyeon dan Nayeon masih berlarian kesana kesini. Persis seperti sedang main kejar-kejaran.

"YAK JEONGYEON ULAR ITU MENGEJAR MU!!"

"ANIII!! AKU TIDAK SENGAJA MENGINJAKNYA"

Tzuyu yang masih belum paham mengernyitkan dahinya mempertajam penglihatannya. Bisa Tzuyu lihat di atas pasir tengah bergerak mengejar Nayeon dan Jeongyeon.

"Ular??" Gumam Tzuyu ia berjalan mendekat, dan benar saja matanya terbelalak melihat ukuran Ular yang cukup besar. Panjang nya bisa sampai 2 meter. "Unnie jangan berlari ke air!!" Teriak Tzuyu

"TZUYU ULAR ITU TERUS MENGEJAR UNNIE" Teriak Nayeon

Tanpa menye-menye, Tzuyu bergegas menggeret kayu yang masih memperlihatkan bara bekas semalam. Ia mengangkat kayu itu di atas pundaknya. Seolah kayu berukuran pendek itu adalah tombak.

Usai pergerakan kaki panjangnya yang menginjak ke depan. Kayu bara tersebut melayang dan langsung tepat mengenai sasaran. Bisa Tzuyu lihat percikan bara yang mengampar.

TWICE -  SAVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang