Dorr!!
"MOMO!?" Jihyo memekik kencang kala letupan senjata api hampir mengenai membernya.
Namun ternyata tidak, peluru tersebut lurus ke belakang mereka tepat mengenai salah satu suku asing yang tengah mengejarnya.
Mata keduanya terbelalak, melihat sosok pria bertubuh tinggi dengan kulit putih pucat dan sedikit dekil tengah menodong senapan ke arah mereka.
"What do you see?? Hurry up and go!" Sentak si pria menajamkan matanya menyuruh Momo dan Jihyo untuk segera pergi.
Sang Leader tertegun dan segera menarik Momo untuk kembali berlari di iringi pria bule tersebut.
Sedangkan para suku asing tidak lagi mengejar, kala melihat salah satu suku mereka terbunuh.
"Right!!" Teriak si pria bule lagi, menyuruh Jihyo dan Momo untuk berlari ke arah kanan.
Rumput semakin tinggi saat Jihyo semakin masuk ke dalam hutan yang sangat rimbun dan mencekam.
Nafas semakin tidak teratur, tenggorokan Jihyo terasa kering dan ingin muntah saking keringnya. Gadis itu butuh air. "Huh.." Hela nafas kasar ia lepaskan, Jihyo terpaksa menghentikan langkahnya kala rasa lelah menyerang tubuhnya, susah payah ia menelan ludahnya.
"Jihyo-yaa Gwenchanayo??" Tanya Momo terlihat sangat khawatir. Ia membawa tangan Jihyo untuk melingkar di lehernya, hanya untuk memapah gadis itu untuk berjalan.
"Follow me" ucap si pria berjalan lebih dulu, menyingkap rerumputan setinggi dada.
Banyak pertanyaan yang menggerayangi kepala Jihyo dan Momo. Siapa pria itu?? Apa itu pria regu penyelamat yang di kirim oleh sajangnim?? Entahlah Mereka benar-benar bingung dan tidak tahu.
Meski ingin bertanya, Jihyo dan Momo memilih untuk diam tidak banyak bertanya. Karena sekarang bukanlah waktu yang tepat. Melihat suku asing hampir membunuh mereka.
"Don't be afraid, I'm not one of them" tiba-tiba si Pria menimpali, menoleh ke belakang sedikit mengukir senyum tipis di bibir pucatnya.
Momo sedikit bergidik ngeri melihatnya, pertama kali ia lihat pria itu sangat menyeramkan karena telah meneriaki dan menatap tajam dirinya. Di tambah lagi membawa senjata api.
"K-kau siapa?" Tanya Momo dengan suara kecilnya, berbicara menggunakan bahasa Korea.
Si pria bule tersebut langsung menghentikan langkahnya, melihat ke belakang dimana Momo tengah memapah Jihyo.
"Ouh, Kalian dari Korea?" Si pria balik bertanya menggunakan bahasa Korea, di balas anggukan kecil dari MOMO dan Jihyo. "Ikuti saja aku, kita bicara nanti di tenda milikku"lanjut nya kembali melangkahkan kakinya.
Momo dan Jihyo saling memandang, dengan tatapan mata yang sama. Namun rupanya mereka lebih memilih mengikuti pria bule tersebut.
"Semoga tidak akan terjadi hal buruk lagi" Jihyo membatin menatap pundak lebar pria di depannya.
***
"Akh! H-hyunie s-sakitt.." cicit Sana, menahan perih kala Dahyun membersihkan luka di lengannya menggunakan air.
"Setidaknya luka Unnie harus bersih agar tidak infeksi" ceramah Dahyun dengan telaten membersihkan tanah yang menempel di luka lengan Sana.
Di sinilah mereka, duduk di batuan besar tepi sungai yang tengah mengalir dengan deras. Usai berhasil lolos dari ular besar, Dahyun membawa Sana pergi sejauh mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWICE - SAVE ME
AdventureSalah satu Girlband ternama Korea TWICE, mengalami kecelakaan pesawat saat melakukan penerbangan ke Los Angels. Kecelakaan pesawat tersebut membuat para Member terdampar di pulau terpencil yang penuh akan misteri dan memisahkan mereka ber9. Apa Mer...