5. Kesialan Terus Berdatangan

266 67 5
                                    

Harunia terbaring lemas di rumput taman. Dia berbaring tanpa mempedulikan seragam olahraganya yang akan kotor di tanah. Pelajaran olahraga selalu saja membuatnya kelelahan, baik sekarang ataupun dulu Harunia membenci pelajaran olahraga.

Langit berwarna biru tanpa awan. Matahari bersinar sangat cerah. Harunia menutupi kedua matanya dengan punggung tangan untuk menghalau cahaya. Di saat teman sekelasnya kembali ke kelas atau pergi ke kantin, Harunia memilih untuk berbaring dulu. Dia terlalu lelah untuk bergerak.

Sebuah bayangan menutupi cahaya yang mengenai wajahnya. Harunia mengintip sedikit dari punggung tangannya. Tubuhnya duduk dengan tegak dalam sekejap mata begitu menyadari siapa yang menghalau matahari untuknya.

Raka berdiri di depan Harunia, melemparkan botol air ke dalam pelukannya secara langsung. Harunia terkejut. Dia memegang botol air itu dengan canggung.

"Bibi kantin tidak memiliki kembalian, jadi aku membeli dua air mineral. Minumlah. Aku memberikannya padamu."

Tenggorokan Harunia memang kering saat ini. Namun dia menahan diri. Mari tidak berinteraksi dengan Raka sedikit pun. Harunia masih tidak mau kejadian di masa lalu terulang kembali.

"Tidak, terima kasih." Harunia mengembalikan botol air itu pada Raka. "Aku tidak begitu haus."

Harunia pergi begitu saja. Meninggalkan Raka sendiri. Harunia tidak habis pikir, mengapa Raka melakukan hal-hal yang tidak pernah dia lakukan di masa lalu. Benarkah karena efek kupu-kupu?

Jika begini, Harunia tidak tahu apa yang akan Raka lakukan ke depannya. Dia juga tidak tahu alasan Raka tertarik padanya dulu. Harunia merasa sangat bodoh. Sejak tahu Raka tertarik padanya, Harunia yang memang jatuh cinta pada Raka sangat senang hingga tidak mempedulikan lagi alasan Raka memilihnya dari semua gadis yang mengaku suka padanya.

Harunia tidak tahu mengapa dia terpilih. Dan sekarang, setelah efek kupu-kupu berpengaruh pada waktu ini. Bagaimana cara Harunia membuat Raka menjauh darinya?

Sejak kepindahan Raka, entah mengapa Harunia merasa Raka perlahan memperhatikannya dan selalu mencoba dekat dengannya. Itu bukan karena Harunia narsis. Meski perhatian yang Raka tunjukkan masih dalam batas seperti seseorang yang memperhatikan teman, Harunia merasa suatu saat perhatian Raka akan berubah menjadi ketertarikan padanya.

Harunia berdeham. Dirinya di masa lalu pasti akan menghina dirinya sekarang karena terlalu percaya diri. Dugaan Harunia bukan hanya dugaan tanpa alasan. Raka si kulkas berjalan dan irit bicara itu selalu berbeda jika didepannya. Sewaktu-waktu, dia akan memberikan Harunia bantuan dan Raka berbicara lebih dari satu kata jika di depan Harunia.

Padahal Harunia sangat ingat betapa irit ngomong seorang Raka Widistira. Kata yang keluar dari mulutnya bisa dihitung dengan jari.

"Awas!" Sebuah bola basket terbang ke arah Harunia. Belum sempat Harunia menghindar, tangan Cetta sudah duluan mengambilnya. "Tapi bohong." Cetta tertawa setelah melihat reaksi Harunia yang sangat lucu baginya. Dia baru tahu bahwa menggoda gadis bisa semenyenangkan ini.

Harunia manyun. Lelaki di depannya ini juga sangat aneh, mengapa wajahnya selalu muncul saat Harunia sedang tidak mood. Meskipun sempat terbesit di kepalanya untuk mencari pacar dan menjadikan Cetta sebagai calon terbaik. Melihat perilaku Cetta sekarang, Harunia sepertinya harus mengubah pilihannya.  Sebagai pelampiasan amarah, Harunia mengepalkan tangannya dan memukul dada Cetta dengan keras.

"Jangan ganggu aku!" Kepalan tangan Harunia mengenai dada Cetta namun sama sekali tidak sakit. Sebaliknya justru tangannya yang terasa sakit. Harunia semakin manyun.

Cetta semakin tergelak. Dia memegang pergelangan tangan Harunia yang sangat kurus seperti ranting baginya. "Tanganmu bisa patah jika melakukannya lagi." Cetta mengusap pergelangan tangan Harunia, kulitnya terasa sangat lembut di tangannya yang terasa kasar.

Relationshit! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang