Mark memang suka sekali menceritakan aib masa kecil Koeun. Padahal lelaki itu lahir lima bulan setelah Koeun, namun Mark sering bersikap seolah-olah sebaliknya.
Bahkan Koeun masih ingat, ada satu lagu bertemakan persahabatan karya Mark yang liriknya ikut mengutip beberapa aib yang gadis itu alami. Mulai dari nyusruk di aspal, tidak sengaja terdorong Mark sampai masuk ke selokan, hingga dilempar tepung di tanggal yang bukan ulangtahunnya.
Untuk kejadian terakhir benar-benar salah Mark yang sok romantis ingin memberi kejutan di hari ulangtahun Koeun. Dan memalukannya, terlalu cepat sehari.
Koeun waktu itu sampai menangis karena Mark memberi kejutan salah tanggal di sekolah. Memang sudah jam pulang sekolah, namun tetap saja ia malu luar biasa.
Namun yang Koeun tidak pernah tahu, Mark tentu saja jauh lebih malu sudah berniat manis tapi malah salah tanggal. Hanya saja waktu itu Mark bersikap sok cool dan ia, dengan segenap urat malu yang tersisa, segera membereskan kekacauan yang dibuat sebelum mengantar Koeun pulang.
Bahkan tetap ditunggu hingga Koeun selesai mandi. Setelahnya? Tentu saja Mark diomeli Koeun, plus menjadi bulan-bulanan di grup chat kelas. Seketika persahabatan mereka juga menjadi sorotan satu sekolah. Benar-benar memalukan, aib Koeun, tapi juga aib Mark.
Meski demikian, Mark selalu tersenyum kalau ingat kejadian itu.
Contohnya saat ini. Ia tiba-tiba tersenyum karena background desktop-nya yang berupa slideshow foto tanpa sengaja menampilkan potret Koeun dengan seragam kotor tepung, bukti konkret perbuatan memalukannya bertahan-tahun lalu. Seingatnya foto ini didapat dari salah satu adik kelas yang mengira Mark memberi kejutan manis untuk kekasihnya.
"Serem amat ketawa sendiri."
Lamunan Mark buyar, lalu ia melempar pensil kayunya ke arah Johnny. Pemuda bongsor itu adalah manajer idol yang akan menyanyikan lagu ciptaan Mark, dan saat ini mereka sedang menunggu sang penyanyi untuk tiba di studio.
"Inget mantan ya?"
Mark menggeleng, "Sok tahu."
"Biasanya kalo senyum-senyum nerawang gitu karena inget mantan Mark. Masa lalu emang indah, aaah... gagal move on deh."
Mark mendengus. Mengingat mantan apanya kalau: satu, ia tidak punya mantan, seingatnya; dan dua, Koeun kan bukan mantannya?!
"Sok tahu banget Bang John, asli."
Tawa renyah Johnny berkumandang. Ia selalu suka menjahili produser muda di hadapannya ini. Karena di balik penampilan ramahnya, atau kadang kalau mode serius akan berubah sedikit dingin dan menakutkan, Mark adalah sosok yang mudah salah tingkah.
"Omong-omong besok dateng kan ke nikahan Lucas?" tanya Johnny, merujuk pada salah satu mantan idol yang bernaung juga di agensi ini.
Semasa masih aktif menjadi idol, beberapa kali Lucas dan grupnya menyanyikan lagu buatan Mark. Ditambah faktor mereka seumuran, Lucas dan Mark kemudian jadi menjalin persahabatan mereka sendiri.
Dan kini, setelah pensiun jadi idol serta fokus di bidang modeling, Lucas akhirnya siap melepas masa lajang. Lucunya, keluarga calon istri Lucas ternyata masih berteman dengan ibu Mark sehingga akhirnya Mark juga ibunya wajib untuk datang ke pernikahan Lucas.
Alhasil Mark mengangguk, "Mama aja sampe bela-belain ke sini dari hampir seminggu lalu."
"Oh Tante lagi di sini?" Johnny memang beberapa kali bersua dengan ibu Mark. "Titip salam ya, lama banget nggak ketemu."
Mark mengangguk, "Besok di nikahan Lucas kan ketemu."
"Ya kan masih agak lama, masih besok weekend," ujar Johnny, lalu buru-buru memasang ekspresi ingin tahu. "Terus mau datang sama siapa?"
Kening Mark mengerut, "Ya sama Mama."
Johnny berdecak, "Ya masa ke kondangan sama Tante, Mark?"
"Lah emang kenapa?"
"Ya biasanya kan sama pasangan, date!"
Mark berdecak, "Nggak ada."
"Lho itu, Ms. Beta-Listener?"
Hanya Johnny memang yang memanggil Koeun dengan sebutan "Ms. Beta-Listener", terlepas dari seberapa sering Koeun memperkenalkan diri kalau mereka bertemu.
"She's not my date."
"Ask her then."
"Ask her what?"
Johnny menatap emosi Mark, "Ya ajak ke kondangan, Mark, astaga!"
"Lha kan udah dibilang, dateng sama Mama."
"Tante juga pasti maunya kamu dateng bawa temen kencan, Mooork!" Kalau sudah sampai dipanggil Mork, pertanda sumbu kesabaran Johnny sudah hampir terbakar habis. "Yakin deh."
Mark sudah hampir mendebat lagi jawaban Johnny, ketika lelaki tinggi itu mendapat panggilan telepon. Rupanya idol mereka sudah datang dan kini waktunya Mark kembali ke mode sebagai produser.
Hanya saja Johnny tidak tahu, pikiran Mark dibuat bercabang dengan informasi dari sang manajer.
to be continued
![](https://img.wattpad.com/cover/277907094-288-k578654.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BESIDE || Markoeun Fanfiction
Fanfic"Mama Mark nelpon Bunda," tutur ibunya tiba-tiba. "Terus?" "Minta maaf karena anaknya nggak peka." Koeun rasanya mau terbahak. Sepertinya baru kali ini ia menemukan kisah friendzone bertahun-tahun yang ikut melibatkan orangtua masing-masing. ×××××××...