0.6

7K 589 15
                                    

Akhir pekan, seperti yang di ucapkan oleh ibu Sasuke beberapa hari yang lalu. ia dan Naruto pergi menuju mansion utama yang jaraknya lumayan jauh dari tempat tinggalnya.

semenjak kejadian ia mengetahui, bahwa putranya berpacaran dengan pria lain. dirinya lebih banyak menghabiskan waktu di kantor, dan akan pulang saat tengah malam.

Naruto yang menyadari perubah sikap pada daddynya hanya menghela nafas lelah. "dadd?" panggil Naruto pelan sambil melihat kearah Sasuke yang tengah fokus menyetir.

"hm?" sahut Sasuke dengan gumaman tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan.

"kenapa daddy mendiamiku?" tanya Naruto. Sasuke mengernyit heran. ia menepikan mobilnya di pinggir jalan, dan langsung menghadap kearah Naruto.

menatap shappire milik Naruto tajam, membuat sosok di hadapannya bergidik ngeri.

"kenapa kau tanya!? bukankah daddy sudah katakan kalau kau tidak boleh berpacaran dengan pria itu hah!!" bentak Sasuke, membuat Naruto tersentak kaget.

menarik nafas gusar, Naruto menatap Sasuke dengan nyalang. sungguh, ia sudah lelah di kekang oleh daddynya itu.

"tapi dadd, aku mencintai Utakata. bagaimana bisa aku menolak ia yang jelas-jelas mencintaiku!?" balas Naruto dengan wajah memerah menahan emosi.

Sasuke mengacak rambutnya kasar, ia kembali duduk dengan benar dan melanjutkan perjalanannya yang sempat tertunda.

dan setelahnya, keheningan melanda. Sasuke fokus dengan kemudinya, dan Naruto yang sibuk berbalas pesan dengan sang kekasih, tanpa menyadari aura gelap yang di keluarkan oleh Sasuke.

...

Tin

Sasuke membunyikan klakson mobilnya saat sudah sampai di depan gerbang rumah orang tuanya. dengan cepat, satpam yang tengah bertugas itu membukakan gerbangnya. membiarkan mobil sport hitam milik Sasuke masuk kedalam, dan terparkir tepat di depan pintu masuk.

Naruto segera turun dan langsung masuk kedalam setelah Sasuke membukakan pintu mobil untuknya. meninggalkan sang ayah yang tengah menatap punggungnya dengan tatapan yang datar.

"BAA-SAN!!" teriak Naruto antusias saat melihat Mikoto tengah menonton televisi di ruang tamu.

Mikoto berdiri dari duduknya, dan langsung merentangkan tangannya.
"kemari sayang." perintah Mikoto dengan senyumnya.

Naruto segera berlari dan menubrukan dirinya kedalam dekapan hangat Mikoto. "Naru kangen Baa-san~" ujar Naruto sambil merengek.

Mikoto terkekeh, ia melonggarkan pelukannya guna menatap wajah manis cucu kesayangannya. mengecup pipi gembul Naruto, dan mengusak rambutnya lembut. "dimana daddymu hm?" tanya Mikoto.

Naruto merengut kesal, ia mendudukan dirinya di sofa. melipat kedua tangannya di depan dada. "ada di depan baa-san. tapi Naru sedang malas dengan daddy." ujar Naruto dengan bibir yang di majukan.

"kenapa hm? apa yang telah daddy perbuat kepada cucu kesayangan baa-san ini?" tanya Mikoto lagi. ia mendudukan dirinya di samping Naruto, dan langsung mendapatkan pelukan dari si mungil. tangannya bergerak mengusap surai kuning Naruto sayang.

"daddy melarangku berpacaran. padahal Naru sangat mencintai dia." tutur Naruto. usapan pada rambut itu terhenti seketika setelah mendengar jawaban yang terlontar dari bibir Naruto.

langkah Sasuke terhenti saat mendengar ucapan yang keluar dari bibir ibunya. "setelah ini, kau menghadap padaku. Uchiha Sasuke!" perintah Mikoto penuh dengan tekanan di setiap ucapannya.

Sasuke menelan ludahnya kasar. gawat, batinnya cemas. kalau ibunya sudah memanggil dirinya lengkap dengan marga, berarti perbincangan kali ini benar-benar serius.

...

tbc...

ga nyambung ya? hehe. maaf ya kalo pengetikannya jadi berantakan. efek udah lama ga ngetik ya begini deh hehe. jangan lupa tinggalkan vote dan comment ya^^.

ayo target. 2 chapter sebelumnya di atas 200. aku double up🤗. thank u❤

Daddy! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang