Normal pov.
Bel masuk sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu. Semua kelas memulai pelajarannya seperti biasa, tapi berbeda dengan kelas Naruto yang masih ricuh karena guru yang mengajar di jam pertama belum menampakan dirinya di kelas.
Naruto menghela nafasnya bosan, menyembunyikan wajahnya di lekukan tangan. "Membosankan~" rengeknya membuat Gaara yang mendengar itu langsung menyenggol pundak Naruto.
Naruto menoleh ke arah Gaara dengan raut bingungnya. "Lihat itu." ujar Gaara sambil menunjuk ke arah luar jendela.
Naruto mengikuti arah telunjuk jari Gaara. Senyum lebar muncul di bibir kecilnya saat shappirenya menangkap sosok Utakata yang tengah mendribble bola basket.
"Ayo kita ke lapangan!!" ujar Naruto semangat pada Gaara.
Gaara memutar bola matanya malas, "dan setelahnya aku menjadi nyamuk di antara kalian? Begitu?" cibirnya membuat Naruto terkekeh pelan sambil menggaruk tenguknya yang tidak gatal.
"Kalau begitu aku sendiri saja, izinkan aku jika guru bertanya oke?" pinta Naruto dengan puppy eyesnya, membuat Gaara menatap datar sahabat kuningnya.
"Baiklah, tapi istirahat ini kau harus membelikanku pudding." ujarnya sambil menatap Naruto serius.
"Deal! Terimakasih Gaa-chan!!" ucapnya semangat dan langsung berlari keluar kelas, meninggalkan Gaara yang tengah menahan hujatan untuk Naruto karena sudah berani memanggilnya dengan embel-embel 'chan'.
...
Langkah kaki Naruto terhenti tepat di pinggir lapangan dengan nafas yang terengah-engah. Mendudukan dirinya di kursi yang tak jauh dari tempatnya berdiri, sambil mengatur nafasnya agar kembali normal.
"Utakata!!" panggil Naruto semangat setelah nafasnya kembali normal.
Yang di panggil menoleh ke sisi lapangan, bibirnya tersenyum saat menemukan sosok Naruto tengah melambaikan tangan dengan senyum lebarnya.
"Permaisurimu datang tuh." ledek temannya sambil menyenggol bahu Utakata.
Utakata terkekeh kecil, sebelum mengoper bola basket yang ia pegang ke temannya dan berjalan menghampiri sosok Naruto.
"Kenapa kau di luar hm?" tanya Utakata lembut sambil mendudukan dirinya di samping Naruto.
"Aku bosan di kelas~" rengeknya dengan suara manja, membuat Utakata gemas pada sosok mungil yang berada di sampingnya.
"Sedang tidak ada guru hm?" tanyanya lagi sambil menyenderkan kepala Naruto ke bahunya.
Dapat ia rasakan kepala itu mengangguk kecil sebagai jawaban, "maaf, aku jadi menganggumu olahraga." ucap Naruto sambil memainkan ujung jarinya.
Utakata mengusak surai Naruto sayang, "tidak apa-apa. Justru aku senang kau mau menemaniku olahraga." ujarnya membuat Naruto mendongak dengan raut bingungnya.
"Kenapa?"
"Karna kau adalah energiku." rayunya membuat pipi Naruto memerah.
"Menyebalkan. Siapa yang mengajarimu seperti itu hah!?" pekik Naruto kesal.
Utakata menaruh jarinya di atas dagu, "hm.... Tidak ada yang mengajari Naru, seperti cintaku padamu yang semakin besar tanpa di ajari siapapun." lagi, hal itu sukses membuat Naruto malu dan langsung mencubit kecil pinggang Utakata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy!
Fanfiction"Bagaimana bisa? Aku mencintai putraku sendiri?" - Uchiha Sasuke ... Warn : - Cerita ini mengandung unsur yaoi, gay, boyxboy. Jika memang tidak menyukainya anda bisa menekan tombol kembali tanpa meninggalkan jejak ketidaksukaan pada cerita ini. ...