1.0

2K 137 18
                                    

Normal pov.

Sudah hampir 2 jam lamanya Sasuke menemani Sakura yang tengah memilih baju. Demi Tuhan, kalau tau pada akhirnya ia akan menjadi patung, lebih baik ia duduk di kursi miliknya dan kembali melanjutkan pekerjaan yang jelas lebih penting di banding menemani gulali itu berjalan-jalan mengelilingi mall.

"Eung Sas, menurutmu bagusan ini, atau ini?" tanyanya sambil menunjukkan 2 baju dengan warna serta model yang berbeda.

Menghela nafas lelah, ia bangkit berdiri dan berjalan mendekat ke arah Sakura. "Ambil saja keduanya, aku yang akan membayar!"

Mendengar jawaban dari Sasuke membuat Sakura tersenyum lebar, dengan cepat ia mengambil kartu yang di berikan oleh Sasuke dan berjalan kearah kasir untuk membayar.

"Sudah?" tanya Sasuke saat melihat Sakura berjalan menghampiri dirinya dengan tas belanjaan di tangannya.

Kepala Sakura mengangguk sebagai jawaban, "Aku lapar, bagaimana kalau kita makan terlebih dahulu?" tawar Sakura dengan wajah imut yang di buat-buat.

Tanpa banyak bicara, Sasuke membawa Sakura di salah satu restoran yang berada di mall. Keduanya duduk di kursi paling pojok dan saling berhadapan. tak berselang lama, seorang waiters menghampirinya dan memberikan buku menu yang langsung di terima oleh Sakura.

"kau ingin pesan apa Sas?" tanya Sakura lembut tanpa mengalihkan pandangannya dari buku menu yang tengah di lihatnya.

"samakan saja." jawab Sasuke singkat, sambil memainkan ponselnya.

Sakura mengangguk sebagai jawaban, ia menunjuk beberapa menu untuk di pesan.

"baik, silahkan di tunggu pesanan anda. terimakasih." ujar waiters tersebut dan berjalan meninggalkan meja mereka.

"Sasuke?" panggil Sakura, membuat Sasuke mengalihkan pandangannya dan beralih menatap wanita yang berada di depannya.

"umm.. kau benar-benar tidak bisa membuka hatimu untukku?" tanya Sakura dengan wajah yang penuh harap. berharap bahwa lelaki di hadapannya bersedia untuk membuka hati, dan mengizinkannya untuk menjadi bagian dalam hidupnya.

"bukankah pertanyaan ini sudah sering kau tanyakan nona Haruno? bahkan kau sendiri sudah tau jawabannya." jawab Sasuke malas.

"kenapa Sasuke? apa kau masih mencintai istrimu itu??" tekan Sakura membuat Sasuke menjadi geram.

Onyx milik Sasuke menatap lekat manik Sakura, "bukan urusanmu! dan sampai kapanpun, tidak akan menjadi urusanmu!" desisnya membuat Sakura yang mendengar berdecih kesal.

"oh!! jangan-jangan kau jatuh cinta pada putramu sendiri ya? sadar Sas! Kalian itu sedarah, sampai putramu mati juga dia tidak akan menjadi kekasihmu!" cerca Sakura membuat Sasuke menahan emosinya untuk tidak memukul wanita pink yang sialnya sangat menyebalkan.

"jaga mulutmu jika kau masih mau hidup dengan harta yang bergelimang!" ancamnya.

tepat setelah mengucapkan itu, Sasuke melangkahkan kakinya keluar restoran meninggalkan Sakura dengan kekesalannya setelah ia tolak berkali-kali.

"ck, brengsek! lihat saja, lain kali tidak akan aku lepaskan, kau Sasuke. kau milikku, sampai kapanpun milikku!" gumamnya, sambil meletakan beberapa lembar uang dan berjalan pergi dari sana.

...

Bel istirahat sudah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu, namun sepertinya pemuda manis dengan rambut kuningnya masih asik menulis beberapa catatan yang sempat tertinggal di karenakan dirinya tertidur saat jam pelajaran.

"rajinnya rubah kecilku~ pantas pesanku tidak di balas sama sekali." ucap seseorang dari arah pintu kelas, membuat Naruto mengalihkan atensinya pada sumber suara tersebut.

terkekeh kecil sebelum merapihkan buku-buku yang berada di atas meja, dan berjalan menghampiri sang kekasih yang tengah menyenderkan punggungnya pada pintu di kelasnya.

"maaf, aku terlalu fokus dan tidak sempat membaca pesan darimu." ujarnya tidak enak, mengundang tawa kecil dari lawan bicaranya.

di usapnya rambut kuning tersebut dengan lembut, "tidak apa-apa. hari ini mau makan apa hm? aku yang teraktir." tawarnya, membuat Naruto menyeringai kecil.

"apapun, hari ini aku akan menguras dompet mu. Utakata!" ujar Naruto dengan senyum lebarnya. sambil berjalan keluar kelas, di ikuti oleh Utakata di sampingnya.

"hei, secukupnya saja. jangan mubazir begitu sayang." ucap Utakata memperingati Naruto, agar tidak sembarangan membeli makanan dan berakhir tidak di makan.

"oke!!!" saut Naruto menuruti ucapan Utakata.

mereka berdua berjalan berdampingan menuju kantin, mengabaikan banyak pasang mata yang memandang kearahnya. sesampainya di kantin, Utakata menyuruh Naruto untuk mencari tempat duduk, sedangkan dirinya yang memesan makanan.

Ting.

bunyi notifikasi dari ponsel miliknya, membuat ia menghentikan langkahnya dan membuka pesan dari seseorang yang di kenal. bibirnya menyeringai kecil setelah membaca pesan yang di terima.

...

Sasuke memarkirkan mobilnya di parkiran kantor, turun dari mobil dan berjalan masuk kedalam kantor miliknya. di lobi ia bertemu dengan Shikamaru -rekan kerjanya- .

"Siang pak." sapa Shikamaru sambil membungkukan sedikit tubuhnya. membuat Sasuke menghentikan langkahnya dan berdiri berhadapan dengan Shikamaru.

"ikut keruanganku sekarang!" perintahnya, tanpa banyak bicara Shikamaru mengikuti langkah Sasuke untuk menuju keruangannya.

- Di ruangan Sasuke -

"aku ada tugas untukmu. dan aku harap kamu bisa menyelidiki secepatnya." ucap Sasuke dengan nada perintah yang tidak bisa di bantah. membuat Shikamaru mengangguk'kan kepalanya.

"baik, kalau boleh tau apa tugasnya?" tanya Shikamaru.

"Cari semua informasi tentang Utakata!! tanpa ada yang kurang sedikitpun!"

...

tbc~

halo semua, hehehe. lama banget ya aku ga update 🙏🏻. maaf banget, tapi idenya emang stuck huhu. ini aku update meski ga panjang" banget. semoga pada suka. maaf juga kalo cara pengetikannya berantakan.

i love you sayangku~

03 agustus 2023

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Daddy! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang