Normal pov.
Semenjak kejadian dimana Sasuke memukul Utakata di kediaman Uchiha, sontak membuat Naruto emosi dan memilih menjauh dari Daddynya. Bahkan ketika Sasuke mencoba mengajaknya berbicara, Naruto akan melewati dirinya begitu saja.
"Naruto?" panggil Sasuke saat melihat Naruto turun dari tangga lengkap dengan seragam sekolahnya.
Naruto diam tidak menjawab, ia langsung duduk di kursi meja makan dan melahap sarapannya. Membuat Sasuke yang melihatnya menghela nafas kasar, ia tidak bisa terus-terusan di abaikan seperti ini oleh putra kesayangannya.
"Nar--"
"Aku selesai, terimakasih makanannya." potong Naruto cepat dan langsung berdiri dari duduknya.
"Daddy antar."
"Tidak perlu. Kekasihku sudah menunggu di depan. Kalau begitu aku berangkat. Daddy hati-hati saat berangkat ke kantor. Dadah." pamit Naruto langsung berjalan keluar, meninggalkan Sasuke yang mengepalkan tangannya erat menahan emosi.
"Bocah brengsek!. Lihat saja, sampai mana anak itu akan bertahan!!." desis Sasuke dengan aura gelap yang mengelilingi tubuhnya.
...
Naruto menutup kembali pintu rumahnya dan berjalan menghampiri Utakata yang sudah menunggu di depan gerbang rumahnya.
"Morning babe." sapa Utakata dengan senyum yang membuat dirinya terlihat semakin tampan.
Tersenyum kecil, dan mengecup pipi Utakata singkat. "Morning too." sahutnya ceria, membuat Utakata terkekeh.
Tangannya bergerak memakaikan helm ke kepala Naruto, tidak lupa mengaitkan talinya. "Gembul." ujar Utakata sambil mencubit pipi Naruto gemas.
Mencebikan bibirnya kesal, Naruto menepis tangan Utakata dari pipinya. Membuang wajahnya ke arah lain, enggan menatap wajah Utakata yang tengah tersenyum menyebalkan.
"Ayo berangkat!. Aku tidak ingin terlambat!!!." perintah Naruto ketus dan langsung mendudukan dirinya di boncengan motor Utakata.
Tawa keluar dari bibir Utakata saat melihat pantulan wajah Naruto yang masih merengut dengan bibir yang di majukan. Sial kenapa kekasihnya begitu menggemaskan. Batin Utakata frustasi.
Tangan Naruto di tarik guna melingkarkan di pinggangnya. Membuat dirinya mendapat cubitan manis dari sang kekasih.
"Kau menyebalkan!."
"Yayaya. Love you too."
plak
Dengan kesal Naruto memukul helm Utakata cukup kencang. "Cepat berangkat siput." decak Naruto.
Tanpa banyak bicara, Utakata menyalakan motornya dan berjalan menuju sekolah. Mencari aman, dari pada rubah di belakangnya semakin marah dan memunculkan 9 ekornya. Membayangkan hal seperti itu membuat Utakata bergidik ngeri.
...
"LEPASKAN AKU SIALAN! BIARKAN AKU BERTEMU SASUKE!!" teriakan wanita terdengar dari luar ruangan milik Sasuke.
Membuat Sasuke yang berada di dalam mendengus malas saat tau siapa pemilik suara itu.
Cklek.
Pintu terbuka, menampilkan sekertarisnya -Yamanaka Ino- dengan Sakura yang berada di sampingnya. Jangan lupakan tangan Ino yang menahan tangan Sakura untuk tidak masuk kedalam.
"Uchiha-sama, maafkan saya. Tapi wanita gila ini terus-terusan memaksa masuk untuk menemui anda." jelas Ino, membuat delikan tajam dari Sakura saat dirinya di katai gila.
"Yak!! Siapa yang kau bilang gila!?"
"Apa kau merasa? baguslah!." ejeknya dengan seringai di bibir, membuat Sakura mengangkat tangannya hendak menampar Ino. Namun suara berat nan dingin menghentikan pergerakannya.
"Cukup Haruno." perintahnya penuh dengan tekanan. "Kau boleh pergi, biarkan wanita ini menjadi urusanku." lanjut Sasuke pada Ino.
Ino mengangguk patuh, dan segera undur diri kembali keruangannya. Meninggalkan Sakura yang berjalan masuk, tidak lupa menutup kembali pintu ruangan milik Sasuke.
"Apa yang kau inginkan Haruno!?" tanya Sasuke sarkas, mata tajamnya tidak lepas dari pergerakan Sakura yang duduk di hadapannya.
"Antar aku belanja, aku tidak menerima penolakan!" perintahnya, membuat Sasuke mendengus kasar.
"Hanya hari ini." ucap Sasuke dan langsung bangkit dari duduknya, berjalan meninggalkan Sakura yang masih mencerna ucapan Sasuke barusan.
"Cepat atau tidak sama sekali!!"
Suara Sasuke membuyarkan pikiran Sakura, dengan cepat ia menyusul Sasuke yang berada di depan pintu. Lengannya langsung bergelayut manja, membuat Ino yang baru saja keluar dari ruangannya mual seketika.
Sakura mengabaikan Ino, dan memilih fokus pada wajah tampan Sasuke. Akhirnya~~ Aku bisa jalan dengan Sasuke-kun!! Setelah ini, aku tidak akan melepaskanmu!!!. Batinnya mengeringai dan semakin mengeratkan pelukannya pada lengan Sasuke.
...
Naruto langsung turun dari motor Utakata, melepas helm dan mengembalikan kepada pemiliknya. Tanpa mengucapkan apapun, Naruto langsung meninggalkan Utakata sendirian di parkiran sekolah dengan kaki yang di hentakan kesal.
Utakata yang melihatnya tersenyum tipis, dan segera menyusul Naruto setelah memarkir motor serta melepas helmnya.
"Rubah kecilku~ Tunggu aku adinda~~" teriak Utakata mendayu, membuat Naruto yang mendengarnya jadi malu dan mempercepat langkahnya meninggalkan Utakata.
"Aku benar-benar malu." gumam Naruto tidak habis pikir dengan tingkah abnormal kekasihnya.
...
To be continue...
aku ngerasa chap ini benar-benar berantakan.. maaf ya kalau tidak sesuai ekspetasi kalian🥺. Selamat malmingan hehe. see u♡
2 Oktober 2021.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy!
Fanfiction"Bagaimana bisa? Aku mencintai putraku sendiri?" - Uchiha Sasuke ... Warn : - Cerita ini mengandung unsur yaoi, gay, boyxboy. Jika memang tidak menyukainya anda bisa menekan tombol kembali tanpa meninggalkan jejak ketidaksukaan pada cerita ini. ...