0.3

12.9K 1K 146
                                    

Sekali-sekali lah ya di kasih target, siapa tau bisa fastup ya kan?. 150 vote and 30 comment. Fast up!!

Normal pov.
   
    Utakata membantu Naruto masuk ke dalam rumahnya. Setelah kejadian yang menimpa Naruto di lapangan, Utakata langsung meminta izin ke guru piket untuk mengantar Naruto pulang.

"Daddymu belum pulang?" tanya Utakata sambil menutup pintu masuk.

Naruto mendengus kecil, "kau tak lihat sekarang jam berapa!?" tanyanya sinis, membuat Utakata yang mendengar terkekeh pelan saat menyadari pertanyaan bodohnya.

"Lembur lagi?" tanya Utakata sambil membantu Naruto duduk di sofa.

"Kau tau itu,, Daddy selalu sibuk dengan pekerjaannya. Dan um,, aku terkadang merasa sepi saat Dadd lembur di kantornya." jelas Naruto sambil menyenderkan tubuhnya di sofa.

Utakata tersenyum kecil, tangannya bergerak mengelus surai Naruto. Mengacaknya pelan sebelum ikut mendudukan dirinya di samping pemuda mungil ke sayangannya.

"Baiklah, aku akan menemanimu sampai Daddymu kembali." tutur Utakata membuat Naruto menatapnya tidak percaya dengan binar bahagia.

"Benarkah?!!" pekik Naruto kesenangan. Kepala Utakata mengangguk dengan senyuman manis, membuat Naruto langsung memeluk pemuda itu erat.

"Terimakasih." ucap Naruto pelan, tapi masih mampu di dengar oleh Utakata.

Masih dengan senyumnya, Utakata mengecup kening Naruto lembut. "Apapun untuk calon istriku." balasnya membuat wajah Naruto merona malu dan semakin menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Utakata.

...

Waktu berjalan begitu cepat, tanpa sadar jam menunjukan pukul 22.00. Utakata masih menemani Naruto di ruang tamu, dengan posisi Naruto yang meletakan kepalanya di atas paha Utakata, dan tangan Utakata yang setia mengelus surai kuning Naruto secara lembut.

"Mengantuk hm?" tanya Utakata lembut, di balas anggukan pelan oleh Naruto.

"Ingin ke kamar?"

"Tidak mau. Mau menunggu Daddy pulang saja." balas Naruto sambil memejamkan matanya.

Utakata diam tidak membalas ucapan Naruto lagi, tangannya beralih memegang dahi Naruto yang sedikit membengkak akibat kejadian tadi siang.

"Apa ini masih sakit?" tanya sambil mengusap dahi Naruto pelan.

"Sedikit nyeri. Tapi tidak seperti tadi siang." balasnya sambil memutar tubuh menghadap perut Utakata.

"Pindah ke kamar ya? Nanti tubuhmu sakit semua. " pinta Utakata saat melihat Naruto yang mulai memejamkan matanya, namun permintaannya hanya di balas oleh gelengan kepala.

"Tidak mau! Aku mau menunggu Daddy pulang!!" rengeknya sambil menatap Utakata dengan puppy eyes.

Mengehela nafas pelan, memilih mengalah sambil mencubit hidung Naruto gemas. Dan mengalihkan atensinya pada tv di depan yang menyala sejak tadi.

Tak lama terdengar dengkuran halus dari pangkuan Utakata, di lihatnya sosok Naruto yang sudah tertidur pulas padahal beberapa menit yang lalu ia bersikukuh menunggu sang Daddy pulang.

Utakata tidak bisa menahan senyum di bibirnya, ia merasa gemas dengan pemuda mungil yang tengah tertidur di pangkuannya. Merasa bersyukur karna telah di pertemukan oleh sosok seperti Naruto, pemuda manis dengan tingkahnya yang selalu membuat Utakata tersenyum.

Daddy! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang