Pada satu patah hati dengan bayang-bayangan keberuntungan.
"Griz, saya menulismu lagi,"
Saya disini bersamamu. Menunggu bintang pada malam mendung. Menunggu doa yang tak pernah terpanjat. Menunggu dirinmu yang tak mungkin akan datang.
Saya butuh senyum-mu, Griz. Hanya dirimu.
---
KAMU SEDANG MEMBACA
G R I Z
RandomIsi segala susah-susah dikepala tersusun dalam nama; Griz. Pemilik tapak kaki paling ku ingat nyaringnya di kelas.