Tenang saja tangisanmu akan tergantikan dengan kebahagiaan! Tapi kapan (?)
🍁🍁🍁🍁🍁
Teng...teng...teng...(bel sekolah)
Semua siswa dan siswi sudah beranjak dari tempat duduk masing-masing mereka akan segera pulang ke rumah nya. Sebagian juga ada yang tetap di sekolah karena kegiatan ekstrakulikuler.
Lain hal nya dengan si cowok tampan tapi sayang hidup nya terlalu datar, dia sudah berada di depan pintu rumah nya yang menjulang tinggi baru saja dia mau membuka pintu tetapi seorang pria paruh baya terlebih dahulu membukanya.
"Masuk ! mandi selesai itu belajar !!"
"Ya pa".
"Tunggu apa lagi sana masuk jangan males-malesan jadi orang kamu harus selalu mendapatkan nilai yang sempurna!" Teriak sang papa.
"Iya pa"
Ya apalagi selain "iya" yang di katakan (?).
Mungkin bagi sebagian orang rumah ada tempat yang paling nyaman tapi bagi Xavier rumah adalah tempat layaknya neraka. Hidup hanya untuk memenuhi tuntutan ayahnya membuatnya seakan ingin mengakhiri hidupnya.
Si cowok itu pun melangkah ke lantai 2 kamar nya dia menaruh tas nya di atas ranjangnya dan dia menoleh ke meja belajarnya yang penuh dengan catatan-catatan dan buku-buku yang sangat menumpuk tapi fokus nya bukan kesitu dia fokus ke foto perempuan paruh baya yang ada di sana dia segera melangkah dan mengambil bingkai foto itu.
"Mah vier capek, papa tiap dari dulu gak pernah berubah selalu menuntut vier untuk ngelakuin apa yang papa mau. Rasanya vier mau ikut mama aja" adu nya sendu.
Setelah itu dia segera mandi dan belajar.
Pukul 19.00
"Xavier turun cepat makan malam aku tidak akan sudi menunggumu terlalu lama! Kau kira aku tidak lapar!" Sentak nya.
Tap..tap..tap.. suara langkah kaki pun mulai terdengar dari lantai atas tanpa berbicara dia langsung duduk di meja makan dan mulai memakan makanan nya.
"Masih belum bisa mengalahkan gadis itu ?".
"Belum pa".
"Kenapa kamu tidak pernah bisa mengalahkannya dalam meraih juara kelas dan juara umum ?" Nada bicaranya sudah mulai meninggi
"Maaf pah, aku juga selalu berusaha buat ngalahin dia tapi mungkin emang belum waktunya". ujarnya Xavier sambil menunduk.
"Angkat kepalamu aku mengajakmu berbicara sopan terhadap orang tuamu! Pokok nya sekarang kamu harus belajar jangan coba-coba kalau si cewek itu lebih pandai darimu aku tidak menyukai nya!".
Si pria paruh baya berjalan untuk menghampiri anak nya
Plak.. Terdengar suara tamparan yang sangat keras siapa pun yang mendengarnya pasti merasa ngilu.
"akibat kau terlalu bodoh ini adalah hukuman mu bocah sialan!!" Setelah itu dia segera beranjak dari sana
![](https://img.wattpad.com/cover/277983189-288-k285656.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
émmoni idéa
أدب المراهقينAudrey tidak tau kenapa Xavier selalu menatapnya dengan tatapan kebencian sampai suatu saat Audrey mengetahui suatu hal yang membuatnya terpaksa ikut campur dalam kehidupan Xavier. "Dunia yang kelam, mau gak mau gue harus membantu dia. Gue yang memb...