When it rains

2.8K 224 16
                                    

Gengs.. annyeong..
Aku mau infokan lebih dulu kalau part kali ini akan diberi rate 19+ yaa.. jadi yang merasa tidak nyaman bisa di skip aja.


Sinar matahari pagi ini terasa cukup untuk menghangatkan badan. Para anggota NCT Dream saat ini baru tiba di Villa Gangwon seperti yang sudah direncanakan. Begitu juga dengan para member Aespa yang baru tiba lima menit kemudian.

"Yaa, itu dia. Yeppeuda.." ucap Haechan sembari menyenggol tangan Jaemin.

"Yaa! Dia milikku." Jawab Jaemin sinis.

"Hahahaha, arraseo. Winter memang cantik tapi hatiku sudah terpaut pada Giselle." Ucap Haechan.

"Giselle???"

"Eoh, Giselle. Hiyaaaaa... Giselle sayang.. Haechan oppa datang...!!" Teriak Haechan sembari berlari menghampiri Giselle untuk membantu gadis manis itu membawa tas nya ke dalam villa.

Melihat Winter juga terlihat kesusahan membawa tas nya, Jaemin segera berlari untuk membantunya.

"Biar kubawakan.." ucap Jaemin sembari meraih tas Winter.

"Tidak perlu." Jawab Winter ketus.

"Tapi ini berat. Biar aku saja."

"Kubilang tidak perlu ya tidak perlu. Aku bisa sendiri. Dan tolong perlakukan aku seperti junior mu , Sunbaenim!!" Bentak Winter sembari berjalan tanpa menghiraukan Jaemin.

•••••

Hari berlalu begitu cepat, malam pun telah tiba. Hanya tinggal acara BBQ saja yang belum dijalankan.

Haechan, Jeno dan Mark bertugas menyiapkan tempat BBQ agar senyaman mungkin mulai dari menata meja kursi dan lain-lain. Ji-Sung dan Chenle bertugas memasak ramen. Jaemin dan Renjun bertugas memasang fairy light. Karina dan Giselle bertugas memasak teokbokki dan nasi goreng kimchi. Sedang Ningning dan Winter bertugas menyiapkan alat makan diatas meja.

"Yaa!! sepertinya kita tidak punya beer." Ucap Karina.

"Ah benar, BBQ tidak lengkap tanpa beer." Sahut Giselle.

"Ada apa Eonni?" Tanya Winter yang kebetulan ada di kitchen saat itu.

"Beer. Kita tidak punya Beer."

"Apa toserba jauh dari sini?" Tanya Winter.

" 3km kurang lebih." Jawab Giselle.

"Baiklah kalau begitu biar aku saja yang pergi." Ucap Winter menawarkan diri .

"Yaa! Ini sudah malam. Managernim dan semua Staff sedang istirahat sekarang. Tidak mungkin kau pergi sendirian." Jawab Karina.

"Aigoo, gwenchana.. lagipula tidak jauh juga." Ucap Winter memaksa.

"Baiklah kalau begitu. Hati-hati ya.."

Begitulah Winter pergi sendirian sembari berjalan kaki menuju toko serba ada. Jalanan yang gelap memang sedikit membuat Winter khawatir. Namun bagaimanapun ia tetap nekad untuk pergi sendirian.

30 Menit kemudian..

"Mwoyaa.. kenapa tiba-tiba mendung begini?" Ucap Ningning.

"Yaa! Hujan! Cepat masuk kedalam.." teriak Haechan.

"Hiyaa... Kenapa tiba-tiba hujan begini sih!" Keluh Chenle.

Duuuaaarrrrr...

Suara petir yang cukup keras itu menyadarkan Karina.

"Aigooo, eottokeh?? Winter masih diluar. Dia sangat takut dengan petir." Ucap Karina khawatir.

"Mworago???" Teriak para member Dream bersamaan.

Dua Garis Biru ( END✅ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang