E06 🍀

1.3K 184 12
                                    

Tok... Tok... Tok...

"Itu pasti pesananku!!" Kata Gulf sambil tersenyum.

"Asyik, makan enak!! Makan enak!!" Ucap Yaya dengan sangat bersemangat.

Gulf kini beranjak dari sofa lalu berjalan menuju ke arah pintu kamar itu. Gulf membuka pintunya lalu melihat seorang pelayan sudah berada tepat di depan pintu kamar itu dengan membawa beberapa makanan yang dibawa dengan menggunakan meja tingkat beroda.

"Ini pesanannya Tuan, apa Tuan membutuhkan hal lain lagi?" Tanya Pelayan itu.

"Tidak, Terima kasih. Aku akan menelfon jika membutuhkan sesuatu." Kata Gulf

"Baiklah Tuan. Saya pamit dulu." Kata Pelayan itu yang pamit dan langsung pergi.

"Hmmm...."

Gulf membawa meja beroda itu masuk ke dalam kamar hotel itu. Setelah mengantarkan makanan itu, sang pelayan pun pamit pergi. Mew yang baru saja bangun dari tidurnya langsung beranjak dan berdiri dengan tubuh yang telanjang bulat. Yaya yang masih berada di tempat itu langsung menutup wajahnya namun masih membuka tangannya sedikit agar dapat melihat tubuh kekar berotot milik Mew serta.... Ketika Mew mulai berdiri, Gulf langsung meninggalkan meja itu dan langsung memeluk tubuh Mew yang masih telanjang.

"Gulf, kenapa hm? Ada apa denganmu?" Tanya Mew bingung.

"Ai Yaya, pergilah!!" Kata Gulf dalam batin.

"Tidak mau!! Blee..." Kata Yaya sambil menjulurkan lidahnya.

"Yaya, kalau kau tidak mau pergi, aku akan menghukummu!! Aku sungguh-sungguh!!" Batin Gulf

"Ai Gulf, jahat!! Yaya benci Gulf!!" Ucap Yaya

"Gulf, ada apa sayang hm? Kenapa kau memeluk aku?" Tanya Mew yang masih bingung karena Gulf kini memeluknya dengan sangat erat.

Yaya akhirnya pergi setelah mendapat ancaman dari Gulf padahal Yaya mau ikut makan makanan mahal bersama dengan Mew dan juga Gulf. Setelah Yaya pergi, Gulf akhirnya melepas pelukannya dari Mew.

Gulf tersenyum kearah Mew lalu mengatakan, "Gulf sayang Tee-rak na.." Ucap Gulf

Mew yang merasa senang setelah mendengar kata-kata itu langsung membawa kedua tangannya ke wajah Gulf lalu mendekatkan wajahnya dengan wajah Gulf. Mew langsung mencium bibir Gulf dan sedikit melumat bibir itu.

"Aku baru saja bangun tidur, Gulf. Dan kau mengatakan hal itu, betapa sangat bahagia sekali kehidupanku jika aku bisa selalu mendengar kata-kata itu setiap harinya."

"Aku akan melakukannya setiap hari setelah kita menikah." Ucap Gulf

"Aku akan segera menikahimu, Gulf!!" Kata Mew

"Phi belum melamarku.."

"Phi akan melamar Tue-aeng sekarang!!" Kata Mew

"Dengan penampilan seperti itu?" Tanya Gulf yang melihat Mew kini sedang dalam keadaan telanjang tanpa ditutupi oleh sehelai benang pun.

"Hmm.." Kata Mew sambil mengangguk.

"Aku tidak mau ihh dilamar sama Phi dalam keadaan telanjang seperti itu!! Berasa nggak berharga!!" Kata Gulf

Mew berjalan menuju ke arah sofa lalu mengambil bathrobe miliknya yang tergeletak di atas lantai. Mew langsung memakai bathrobe itu untuk menutupi tubuhnya. Setelah itu Mew kini berjalan menghampiri Gulf lalu memeluk tubuh Gulf dari belakang. Salah satu tangan Mew mengambil sesuatu di saku bathrobenya.

"Maukah kau menikah denganku?" Kata Mew sambil menyerahkan sebuah kotak yang berisi cincin kepada Gulf.

"Phi!! Astaga, kau benar-benar melamar aku?" Tanya Gulf

"Hmmm, kapan aku pernah bercanda hm?" Tanya Mew

"Ishh, aku pikir hari ini hanya untuk merayakan..."

"Aku menyiapkan ini sejak kemarin. Aku seharusnya ada untuk membantumu disaat kau sedang bertugas di kamar mayat itu kemarin. Maafkan aku na karena tidak bisa membantumu saat itu." Kata Mew

"Tidak apa-apa. Ishh, Phi membuat aku menangis hari ini." Kata Gulf yang kini tanpa sadar meneteskan air matanya dan membasahi pipinya karena terharu.

"Heiii sayang!! Aku tidak melakukan ini hanya untuk membuatmu menangis na!! Jangan menangis na, Tue-aeng!!" Kata Mew yang kini melepaskan pelukannya lalu membalik tubuh Gulf.

Mew mengusap kedua pipi Gulf dengan kedua ibu jarinya. Setelah mengusap pipi Gulf, Mew langsung mencium kedua mata Gulf untuk menenangkan Gulf.

"Jangan menangis lagi na!!" Kata Mew

"Hmmm..." Kata Gulf sambil mengangguk.

"Jadi, apakah kau mau menerimaku?" Tanya Mew

"Hmmm..." Kata Gulf sambil mengangguk.

Mew langsung memasangkan cincin itu di jari manis Gulf dan begitu pula dengan Gulf yang memasangkan cincin lain di jari Mew. Setelah itu Mew memeluk Gulf dengan sangat erat sampai-sampai Gulf tak bisa bernafas. Gulf memukul Mew dengan pelan agar Mew melepaskan pelukan itu.

"Phi rak Gulf na krub..."

"Gulf juga Phi. Ehhmp Phi, Lep- lepaskan!!" Ucap Gulf

"Maafkan aku..."

"Apa Phi mau membuat aku mati setelah menerima lamaran Phi huh?" Tanya Gulf

"Mana mungkin sayang, aku tidak mau kau mati secepat itu." Kata Mew

Mereka berdua akhirnya sarapan bersama setelah acara Mew melamar Gulf. Mew dan Gulf makan sangat lahap karena makanan hotel itu terasa sangat enak. Setelah sarapan, Mew mengantar Gulf ke apartemen lalu mengantarnya ke Rumah Sakit untuk bekerja.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Beberapa Jam Kemudian...

Hari telah menjelang malam, Gulf yang baru saja pulang dari Rumah Sakit tersentak kaget ketika melihat ada sesosok penghuni baru yaitu sesosok hantu kecil di apartemennya. Gulf segera mencari Yaya dan memarahinya karena membawa hantu baru ke dalam apartemennya.

"Yaya!!! Kenapa kau membawa anak kecil itu kemari??!!!" Kata Gulf dengan kesal.

"Maafkan aku na, Gulf!! Aku merasa kasihan dengannya!! Aku melihat dia sedang bingung di pinggir jalan, jadi aku membawanya kemari!!" Ucap Yaya

"Tetap saja ini adalah apartemenku bukanlah tempat berkumpulnya para hantu jalanan!! Kau seharusnya meminta izin kepadaku dulu!!" Kata Gulf

"Aku janji, akan membawanya pergi, tapi biarkan dia tinggal disini untuk sementara ini na, Gulf." Ucap Yaya sambil memohon.

"Lebih cepat, lebih baik!!" Kata Gulf.

"Iya.. Iya..." Kata Yaya

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Cerita ini terinspirasi dari salah satu temanku yang dia adalah seorang Indigo. Jadi ceritanya, di kamar kosannya itu sudah ada banyak penunggunya (Makhluk Halus) bahkan di dalam kamar mandinya pun ada penunggunya, temenku itu suka dijahili sama hantu penunggu kamar kosannya itu. Suatu malam ketika pulang dari kampus, temanku itu merasa bingung karena ternyata ada penghuni baru di kamar itu. Yapss kuntilanak lama membawa teman kuntilanak barunya masuk ke dalam kamar itu untuk ikut membantu menjahili temanku itu.

Jangan lupa untuk Vote dan Comment ya! Agar aku semangat dalam update cerita. Terima kasih 😘

Sixth Sense (END) 🍀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang