E12 🍀

1.2K 188 15
                                    

Dua Minggu Kemudian...

Hari telah menjelang sore, Gulf kini sedang duduk sambil melamun di atas kasur miliknya dan terkadang melihat ke sekeliling ruangan kamar apartemennya yang tampak sangat sepi oleh manusia dan juga hantu.

"Sepi... Sangat sepi..." Ucap Gulf

Mew yang baru saja datang langsung naik ke atas kasur lalu merangkul bahu Gulf dan menarik Gulf masuk ke dalam pelukannya. Mew kini memeluk Gulf dengan erat dan begitu pula dengan Gulf.

 Mew kini memeluk Gulf dengan erat dan begitu pula dengan Gulf

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Melamun lagi?" Tanya Mew

"Huh? Ti-tidak..." Kata Gulf

"Kau pasti sedang berbohong sekarang!! Kau selalu saja berbohong kepadaku tentang perasaanmu saat ini." Kata Mew

"Aku benar-benar tidak melamun." Kata Gulf yang sedang berusaha untuk mengelak.

"Lalu kau kenapa terlihat sedih seperti itu?" Tanya Mew

"Aku tidak kenapa-napa."

"Wajahmu terlihat tampak sangat sedih." Kata Mew

"Itu perasaan Phi saja!!" Kata Gulf

"Aku selalu bertanya-tanya apa sebenarnya arti kehadiranku di dalam hidupmu Gulf? Aku bukan hantu, tapi kau selalu mengabaikan aku. Kau juga tidak pernah jujur kepadaku." Kata Mew

"Phi pacar Gulf na..." Kata Gulf

"Tapi untuk apa aku menjadi pacarmu jika kau saja tidak pernah jujur dan selalu menyembunyikan perasaanmu? Lebih baik aku jadi hantu yang selalu bisa tau isi hatimu!!" Kata Mew

"Ja-jangan!! Bisa-bisanya Phi meminta untuk menjadi hantu!! Lalu bagaimana denganku huh? Apakah aku harus menjadi hantu juga?" Kata Gulf yang kini melepas pelukannya dan menatap Mew.

"Kau kan masih bisa melihatku!!"

"Tapi aku tidak bisa memelukmu!!" Kata Gulf

"Jujurlah!! Aku mohon!! Kau tidak pernah jujur kepadaku!!" Kata Mew

"Aku-aku hanya merindukan Yaya dan Alex. Hanya itu saja!!" Kata Gulf

"Ada aku disini tapi kau malah merindukan orang lain. Huffftt bahkan kehadiranku kalah sama dua orang hantu itu." Kata Mew yang mulai memanyunkan bibirnya.

"Phi..." Panggil Gulf dengan lembut.

"Tersenyumlah!! Aku tidak akan merajuk jika kau tersenyum.." Kata Mew

Gulf yang masih menatap kedua mata dan juga wajah Mew kini kembali memeluk tubuh Mew dengan erat. Gulf tau itu hanya bercandaan Mew untuk membuat pikirannya teralihkan tapi kehilangan seseorang yang terkadang menemaninya melalui hari-hari itu tidaklah mudah sama sekali.

Mew yang masih memeluk Gulf kini menghela nafas dengan kasar lalu mengatakan, "Gulf, ayo tinggal bersama denganku na.." Kata Mew

"Huh? Phi.. tapi..." Kata Gulf

Sixth Sense (END) 🍀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang