E15 🍀

1.1K 192 15
                                    

Dua Hari Kemudian...

Off kini sedang berbicara dengan Mew di ruang istirahat dokter setelah selesai berjaga malam dan kini sedang menunggu pergantian shift dari malam ke pagi.

"Kudengar kau memutuskan untuk menikah dengan Gulf secepatnya?" Tanya Off kepada Mew.

"Hmm, Kenapa memangnya?" Tanya Mew

"Bukankah kau sendiri tau jika di Rumah Sakit ini kita memiliki peraturan yang tidak memperbolehkan para pegawainya untuk menikahi sesama rekan kerja? Kau sendiri pemiliknya masa kau melupakan peraturan itu sih?" Tanya Off

"Aku yang akan keluar dari Rumah Sakit ini..." Kata Mew

"Apa kau gila? Ini Rumah Sakit milikmu!!! Kau sebagai pewaris Rumah Sakit ini harus tetap berada disini!!! Jangan malah ingin pergi dan meninggalkan Rumah Sakit ini!! Mana tanggungjawabmu sebagai pemilik?" Kata Off

"Gulf tidak akan mau pindah dari Rumah Sakit ini. Bekerja di Rumah Sakit ini adalah impiannya sejak dulu." Kata Mew

"Kau sudah mencoba mendiskusikannya?" Tanya Off

"Belum..."

"Dasar suami takut istri!!!" Kata Off

"Auwhh, apa hubungannya dengan suami takut istri? Aku bilang aku yang akan pergi jika Gulf tidak ingin pergi dari sini. Aku sangat mencintai Gulf dan aku tidak ingin dia merasa sedih karena harus memilih!!" Kata Mew

"Beginilah kau, bodoh!! Aku yakin kedua orang tuamu pasti akan menentang keputusanmu!! Bahkan akan menentang pernikahan kalian berdua nantinya!!" Kata Off

"Off, berdoalah yang bagus!! Orang tuaku sudah merestui kami, jika sampai mereka berubah pikiran!! Ini semua sudah pasti salahmu!!" Kata Mew

"Auwh, kenapa salahku?"

"Karena kau mendoakan hal buruk terjadi di hubungan aku dan Gulf!!" Kata Mew

"Aku tidak mendoakan hal buruk untuk hubungan kalian berdua!! Aku mengatakan hal yang akan terjadi nantinya."

Gulf yang baru saja datang dan ingin masuk ke dalam ruangan itu untuk menyimpan barang-barangnya tak sengaja mendengar semua pembicaraan Mew dan Off. Gulf kini membenarkan kata-kata Off bahwa salah satu diantara Mew dan Gulf harus ada yang mengalah tapi pada kenyataannya Mew tidak pernah bisa meninggalkan Rumah Sakit ini untuk bekerja di Rumah Sakit lain.

"Apakah aku sanggup pergi dari sini?" Batin Gulf

Gulf sudah merasa sangat nyaman bekerja disini, bahkan Gulf telah memiliki banyak teman disini. Gulf merasa tidak rela jika harus pergi dari tempat ini. Setelah Mew dan Off selesai berbicara, Gulf langsung masuk ke dalam ruangan itu dan bersikap biasa saja seolah tidak mendengar apa-apa.

"Ehh Gulf, kau sudah datang sayang? Ka-kapan kau datang?" Tanya Mew yang sedikit kaget dengan kehadiran Gulf.

"Hmm, Baru saja." Kata Gulf

"Apa kau sudah sarapan?" Tanya Mew

"Sudah, ohh iya jika Phi sudah sampai di apartemen nanti jangan lupa sarapan ya!! Aku sudah menyiapkan makanan di meja makan tadi. Jika Phi ingin makanannya hangat, Phi bisa memanaskannya lagi." Kata Gulf

"Baiklah, terima kasih sayang..."

"Hmmm, sama-sama..." Kata Gulf

"Ouhhh mataku!!!" Teriak Off sambil menutup kedua matanya.

"Kenapa?" Tanya Mew

"Tidak kuat melihat keromantisan ini!!!" Ucap Off

"Tchh..." Decak Mew.

Off dan Mew bersiap-siap akan pulang sedangkan Gulf bersiap-siap akan bekerja. Sepanjang hari Gulf tidak bisa fokus bekerja karena Gulf selalu memikirkan kata-kata Off.

"Sial!!! Kenapa aku selalu memikirkannya sih?" Tanya Gulf kepada dirinya sendiri.

Beberapa Jam Kemudian...

Hari telah menjelang sore, sudah waktunya Gulf pulang tapi Gulf tidak langsung pulang ke apartemen Mew. Gulf malah pergi ke apartemen yang sudah beberapa bulan ini dia tinggalkan.

"Ak-aku merindukan kalian berdua, Yaya... Alex..." Ucap Gulf

Gulf kini mengambil beberapa minuman beralkohol di kulkas dan beberapa camilan yang dia beli satu minggu yang lalu. Entah mengapa Gulf membeli camilan itu, Gulf merasa bahwa Alex dan Yaya akan datang kembali ke apartemennya.

"Apa yang harus aku lakukan? Hiks... Hiks..." Kata Gulf sambil menutup wajahnya dan tanpa sadar mengeluarkan air mata.

Gulf mulai meminum minuman itu dari botolnya langsung. Gulf yang kini terlihat sangat depresi melampiaskannya dengan minum minuman beralkohol. Ini keputusan yang sangat berat untuk Gulf...

Dua Jam Kemudian...

Hari telah menjelang malam, seseorang masuk ke dalam apartemen itu lalu berjalan menghampiri Gulf. Orang itu langsung menggelengkan kepalanya ketika melihat Gulf telah jatuh dan tertidur karena mabuk berat.

"Seharusnya aku sudah tau ini akan terjadi!! Kau pasti sudah mendengar semuanya." Kata Orang itu.

Orang itu kini menggendong Gulf dan membawa Gulf ke dalam kamar agar tidur dengan nyaman.

"Huh?" Kata Gulf yang tiba-tiba bangun karena merasakan pergerakan pada tubuhnya.

"Aku cemas!! Kenapa kau tidak pulang huh?" Tanya Mew

"Phi kenapa ada disini? Bukankah Phi ada shift malam malam ini?" Tanya Gulf

"Siapa yang seharusnya pulang tapi malah tidak langsung pulang ke rumah hm? Kau membuat aku khawatir setengah mati."

"Maafkan aku, Phi..." Ucap Gulf

Sesampainya di dalam kamar, Mew langsung menidurkan Gulf di atas kasur. Ketika Mew akan beranjak tiba-tiba saja Gulf menariknya dan memeluknya.

"Gulf yang akan keluar dari Rumah Sakit itu..." Kata Gulf

"Jangan, jika kau tidak mau melakukannya!!" Ucap Mew

"Aku mau karena aku mencintai Phi!!" Kata Gulf

"Gulf, ini bukan hanya sekedar tentang cinta. Aku tau kalau kau sudah merasa nyaman di Rumah Sakit itu. Aku tidak mau kau pergi karena terpaksa."

"Phi sudah melakukan dan memberikan banyak hal kepada Gulf. Bukankah cinta itu tentang memberi dan menerima? Aku ingin melakukan hal besar untuk Phi..."

"Tidak perlu, aku tidak membutuhkan pengorbanan seperti itu..." Kata Mew

"Apa Phi mau jika kita berdua tidak direstui?" Tanya Gulf

"Tidak mau!!!"

"Oleh karena itu, biarkan aku yang pergi na..." Kata Gulf

"Gulf..."

"Aku sudah membuat keputusan, Phi." Kata Gulf

"Rumah sakit tak akan melepaskanmu begitu saja. Kau pasti akan di pindahkan ke Rumah Sakit cabang yang berada di daerah lain." Kata Mew

"Bagus donk kalau begitu." Kata Gulf

"Aku yang keberatan karena harus hidup jauh darimu!!!" Kata Mew.

"Kau bisa mengunjungi aku kapanpun kau mau dan begitu pula dengan aku." Kata Gulf

Mew sedikit tidak setuju dengan keputusan yang Gulf ambil apalagi Mew adalah seseorang yang sangat pencemburu. Hal ini juga menjadi sesuatu yang sulit untuk Mew.

Jangan lupa untuk Vote dan Comment ya! Agar aku semangat dalam update cerita. Terima kasih 😘

Lanjutannya nanti malam ya 😁 Terima kasih karena telah menunggu 😁😊.

Sixth Sense (END) 🍀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang