4

1.2K 133 2
                                    


2 hari yang lalu Jisoo dinyatakan koma.

Selama itu pula Taeyong selalu berada di samping istrinya.Bahkan kedua putranya pun ikut menemani mommy mereka,meski saat malam tiba Rose akan datang lalu membawa Mark dan Jeno tidur di rumahnya.

Nayeon sudah dibekuk petugas kepolisian.Kasus tentang penyabotase mobil kedua orang tua Jisoo pun telah terungkap siapa pelakunya,yang tak lain ialah Nayeon dan keluarga Park Jinyoung.

Lee Sooman,selaku ayah mertua Jisoo langsung mendakwa hukuman mati bagi keduanya yang sigap dituruti pengadilan pusat.

Saat ini,Taeyong datang ke tempat dimana Nayeon akan dihukum mati.Sedangkan ayahnya,Park Jinyoung,sudah dinyatakan meninggal tiga jam yang lalu.

"Selamat Lee Taeyong!Kau sudah menghancurkan keluargamu sendiri!Ouhh aku sangat bangga padamu."

Benar kata Johnny,wanita ini gila.Taeyong mencoba untuk menghiraukan segala perkataan Nayeon.Ia fokus untuk mengingat bagaimana bodohnya ia dulu terpikat pesona Nayeon untuk berpaling dari istrinya sendiri.

Saat Mark menangis,meminta pertolongan karena Jeno terjatuh,ia justru memilih pergi bersama wanita itu.

Taeyong yakin,ia juga sama gilanya.

"Sekarang keluargaku bahagia melihat keluarga Kim menderita.Apakah ini yang disebut bahagia di atas penderitaan orang lain?" ucap Nayeon.

Taeyong menghela nafas.Ia memasangkan kembali kain hitam yang tadinya dipakai untuk menutupi kepala Nayeon.

"Taeyong aku mencintaimu!!Lepaskan aku sayang!!Aku tidak mau mati,hikss..."

"Pak,percepat prosesnya."

Tak lama kemudian,dua peluru menembus kepala dan jantung Nayeon.Taeyong menangis lagi.Entahlah akhir akhir ini,ia sangat cengeng.

"Tuan,tuan besar Lee menunggu anda di kantor utama." asisten Taeyong mendekat lalu memberitahu agenda selanjutnya.

Ia mengangguk dan langsung pergi dari tempat tersebut.

Sesampainya di kantor utama,Teyong langsung menuju ruangan CEO.
Perusahaan Lee Corp merupakan perusahaan terbesar di Korea Selatan.Bergerak di bidang penjualan barang elektronik,property,perhotelan dan restoran.Bisa dikatakan keluarga Lee Sooman merupakan konglomerat yang disegani dan dihormati di negara ini.

Taeyong masuk ke ruangan.Nampak sudah hadir Lee Sooman ayahnya,Lee Chanyeol putra tertua dan Kim Seokjin yang duduk rapi di sebrang meja keluarga Lee.

"Taeyong,masuklah."

Taeyong menunduk sembari melangkah perlahan.Ia belum berani menatap semua orang yang berada di ruangan ini,terutama pada ayahnya yang sedari tadi diam tak berkutik.

"Ayah kecewa padamu,Taeyong.Apakah kau lupa ajaran ayah dahulu?Bagaimana menyegani dan menghormati orang lain?Ayah tidak tahu bagaimana caranya meminta maaf pada keluarga Kim atas perbuatanmu." Lee Sooman langsung mengeluarkan segala perkataannya.Meskipun ia sendiri adalah orang paling berpengaruh,tapi ia tetap mengajarkan anak anaknya untuk menghormati orang lain.

"Maafkan aku ayah.Maaf..."

"Apakah hanya dengan maaf saja kau bisa mengembalikan kondisi istrimu?Dan aku dengar,Jisoo keguguran.Aku sangat sedih,cucuku sudah pergi terlebih dahulu sebelum ia lahir ke dunia."

Taeyong semakin menunduk,bahkan mungkin isakannya sudah terdengar ke seluruh ruangan.

"Aku juga ikut berduka cita atas kecelakaan yang menimpa adik ipar.Tapi perlu kau sadari kini,bahwa keluargamu masih mengawasi dari belakang.Perhatikan langkahmu agar keluarga yang kau ciptakan memiliki pemimpin yang baik." ucap Chanyeol menasehati.

The Problem Of Marriage |TAESOO| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang