prelude : Artajuna Mahesa Putra
Hari baru dimulai saat Juna dibangunkan oleh suara berisik burung beo peliharaan ayahnya. Anak laki-laki itu menggeram rendah dan berusaha menutupi telinganya dengan bantal berwarna biru laut. Suara burung beo itu semakin terdengar kencang, bahkan sekarang terdengar seperti berada di atas kepalanya.
Juna bangun juna bangun
Kali ini Juna yakin 100% kalau suara burung sialan yang sangat disayang ayahnya itu berada dikamarnya. Ia membuka mata dan melihat kesekeliling kamar. Bingo, burung beo itu bertengger di tangan Dimas yang berada diambang pintu kamarnya.
"DIMAS SIALAAANN?! PERGI LO DARI KAMAR GUE!"
Teriakan Juna benar benar menggelegar sampai kebawah ruang makan. Ayah dan ibunya hanya bisa menggeleng geleng kepala mendengar keributan seperti ini. Sudah biasa, keluarga mereka memang selalu berisik di pagi hari.
"Bahasamu yang bagus Artajuna Mahesa Putra Cokroadiwinata"
"Enggeh, nyuwun pangamputen Adimas Wiratama Putra Cokroadiwinata. Masih pagi jangan ngajak ribut deh ya."
"Hehehe, dipanggil ibunda tercinta tuh disuruh sarapan. Cepetan turun, jangan lupa sikat gigi."
"Iyaa, udah sana lo keluar dulu dari kamar gue. Itu bejo juga dibawa, jangan sampe kamar gue kena berak dia."
"Dih, gini gini tahta bejo dirumah lebih tinggi daripada kamu."
"Berisik mas, dah sana huss huss."
Kata ayah Juna, Bejo itu anak pertama keluarga mereka. Padahal jelas jelas ayah bertemu Bejo baru dua tahun yang lalu. Tiap pagi kerjaan Bejo tuh bikin ribut alias berisik alias cosplay jadi alarm buat Juna. Ayah sengaja ngelatih Bejo buat jadi burung serba guna, katanya sih sayang kalau gak memanfaatkan Bejo dengan baik, belinya mahal.
Juna turun ke bawah setelah ia mencuci muka dan juga menyikat gigi. Juna berlari lalu mengecup pipi ibu nya. "Selamat pagi ibundaku tercintaaaa. Ibu masak apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Dreams
Teen FictionKatanya, setiap orang pasti memiliki mimpi. Namun tidak semua orang berusaha untuk menggapainya. Ada yang menyerah ditengah jalan, ada yang berhenti bahkan sebelum memulai. Tuntutan keluarga menjadi salah satu alasan yang paling menyebalkan dimasa r...