Loser 3

49 11 0
                                    

Halooo, adakah yang menunggu cerita ini update? Maaf ya baru ada waktu jadi aku boom update.

Dan ditunggu Voment dari kalian >.<

.

.

.

.

"Apa kau tidak bisa berhenti?"

"Aku mencintainya Hiks"

"Tapi dia selalu menyakitimu Felix"

Felix semakin terisak. Mendekat kepada Hyunjin dan memeluk pemuda itu.
Felix tidak bisa membantah soal itu. Changbin memang selalu menyakiti dirinya. Tapi, Dia juga tidak bisa menampik kalau dia juga menikmati keberadaan Changbin di hidupnya.

Kadang Seseorang merasakan sakit dan manis dalam waktu bersamaan. Tidak bisa berhenti karena orang itu juga menikmati. Meskipun sakit ia terima, tapi bahagia juga ia dapatkan.

Mungkin itu yang dirasakan Felix?

Hyunjin hanya mengusap surai halus yang saat ini tenggelam di dadanya. Kadang Hyunjin berpikir. Apakah Felix akan bahagai Seandainya hidup dengan Hyunjin? Dalam artian menjadi milik Hyunjin. Entah itu sebagai kekasih atau mungkin pasangan dalam arti yang lebih intim? Istri mungkin?

Seandainya.

Iya, dan tentunya Hyunjin tidak akan menyakiti Felix seperti yang sudah Changbin lakukan sebelum-sebelumnya.

"Katakan! Apa aku harus datang ke pernikahan itu?" Tanya Felix dengan tubuh gemetar memeluk Hyunjin erat.

"Jika kau tak sanggup, maka jangan!"

"Tapi Changbin bahkan datang langsung untuk memberikan undangan itu padaku"

Bodoh.

Hyunjin ingin sekali menyuarakan itu. Karena Felix memang benar-benar bodoh. Rupanya menikah dengan Changbin malah membuat Felix menjadi bodoh?.

"Aku tidak tau harus bagaimana lagi untuk menyadarkanmu Felix" geram Hyunjin frustasi.





















"Kau terlihat sangat senang"

"Ah! Ayah?"

"Aku hanya mampir. Boleh aku duduk?"

Changbin terkekeh kecil karena tidak langsung mempersilahkan ayahnya untuk duduk. Dia terkejut, pasalnya ayahnya yang sangat sibuk itu datang kekantornya.

"Duduklah ayah!"

Johnny duduk. Dan Changbin menelpon bawahannya untuk mengantarkan minuman untuk sang ayahnya.

"Kau terlihat sangat bersemangat" ucap Johnny lagi.
Changbin tersenyum.

"Bagaimana aku tidak bersemangat, Ayah. Jika aku akan segera menikah dan memiliki anak"

"Anak ya, Hmmm. Kau sangat antusias memberikan kami cucu"

Changbin tidak menjawab. Dia hanya tersenyum.

"Aku harap kau menjadi laki-laki yang bertanggung jawab. Karena aku tidak mengharapkan pernikahan kedua atau yang lainnya. Jadi, pilihanmu saat ini. Aku harap dia menjadi perempuan yang akan menemanimu sampai nanti"

"Tentu ayah. Aku tidak akan mengecewakanmu"

Johnny hanya berdehem. Karena setelah itu mereka terinterupsi dengan kedatangan karyawan yang mengantarkan minum.

Loser (Changlix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang