{4/10}

1.6K 226 5
                                    

Aku tidak berani membuatnya marah lagi ...

}~~~{

.

.

»»~~~~~««

"Huft!",-

Kembali terdengar hembusan nafas dari (Name) yang daritadi diam di tempat duduknya. Matanya menatap kosong rumus-rumus yang berada di papan tulis meski guru yang mengajar telah lama keluar.

"(Name)! Ayo ke kantin!",-

(Name) hanya diam tidak memberikan respon apapun. Matanya menerawang langit-langit kelas.

Merasa diabaikan, Yaya -yang mengajak (Name) tadi- berjalan mendekati meja tempat (Name) berada

"Ada apa? Gempa memarahimu lagi karena terlambat?",-

(Name) menggeleng, ia memang agak terlambat datang tadi pagi, dan ya seperti biasa, Gempa akan selalu berada di depan gerbang jika ia terlambat dan mengomelinya seperti ibunya sendiri.

"Tidak. Dia tidak memarahiku.",-

"Lalu? Kenapa kau murung?",-

(Name) diam mengingat kejadian pagi tadi, saat ia bertemu dengan Gempa di gerbang, raut wajah Gempa terlihat siap mengeluarkan 'ceramah no jutsu' yang dipelajarinya dari Naruto beberapa season lalu.

Tapi (Name) dibuat terdiam ketika Gempa berlalu melewatinya begitu saja tanpa sepatah kata pun. Raut wajahnya yang awalnya khawatir itu berubah menjadi raut datar tanpa ekspresi dalam sekejap.

"(Name)?!!",-

(Name) tersentak kaget dan mengulas senyum tipis yang dipaksakan.

"Aku tidak lapar, kalian duluan saja",-

Yaya menaikkan sebelah alisnya.

"Kau bertengkar dengan Gempa?",-

(Name) menggeleng.

"Lalu?",-

"Huft! Entahlah, dia sepertinya marah padaku, tapi...",-

"Baiklah, coba renungkan dulu apa yang kau lakukan, mungkin kau secara tidak sengaja melakukan hal yang membuatnya marah",-

(Name) mengulas senyum.

"Terimakasih",-

Yaya menepuk pelan pundak (Name) sebelum berlalu keluar kelas meninggalkan (Name) sendiri.

(Name) terlihat mengetuk-ngetuk pelan jarinya ke meja di depannya. Sebuah senyum tergambar di wajahnya, mengingat bagaimana reaksi Gempa yang terlihat sangat mencemaskannya kemarin.

Bahkan sampai bersikeras supaya tidak melepaskan balutan di tangannya. (Name) mengelus pelan area yang sebelumnya dibalut itu dan mengulas senyum manis.

(Name) tersentak, matanya mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya langsung berlari meninggalkan ruang kelas tersebut.

.

.

»»~~~~~««

.

.

Dengan nafas terengah-engah, (Name) membuka pintu rooftop dengan cepat. Dapat ia lihat sosok bermanik gold yang dicarinya tengah merebahkan dirinya di lantai rooftop tersebut.

Matanya terpejam menikmati semilir angin yang berhembus disana. Dengan langkah pelan (Name) berjalan mendekati sosok tersebut dan duduk di sebelahnya.

Merasakan kehadiran orang lain di sebelahnya, pemuda bermanik gold itu menoleh dan mendapati kekasihnya yang duduk sambil menatap ke arahnya. Ia mendudukkan dirinya sejenak dan bergerak hendak meninggalkan tempat tersebut.

'Grep'

Sebuah lengan mungil melingkar di pergelangan tangannya, menahan dirinya yang hendak bergerak menjauh dari sana. Ia menolehkan kepalanya ke empu tangan yang terlihat menundukkan kepalanya.

"Maaf",-

Gempa yang mendengarnya menghela nafas pelan dan kembali mendudukkan dirinya. Ia menarik gadis mungil yang menahan tangannya tadi ke dalam dekapannya.

"Kenapa meminta maaf?",-

"Ka-karena membuat Gem marah",-

Gempa tersenyum.

"Tau kenapa aku marah?",-

(Name) mengangguk.

"Karena terlambat lagi",-

"Dan?",-

(Name) menatap iris gold itu.

"Dan karena tidak mendengarkan ucapan Gemgem. (Name) melepas balutan luka yang Gem bilang tidak boleh dilepas",-cicit Name

"Hah...Kau tau kenapa aku bilang begitu?",-

"Hum! (Name) paham, Gem hanya mengkhawatirkan (Name), juga karena peduli pada (Name), jadi melarang (Name) melepasnya",-

"Baguslah kalau tuan putriku mengerti",-

Hening sejenak.

"Gem masih marah?",-

Gempa tersenyum dengan kekehan pelan.

"Marah? Untuk apa? (Name) sudah tau kesalahannya, untuk apa aku masih marah?",-

»»~~~~~««

.

.

★≈≈≈≈≈★

•Bonus•

"Hee? Kenapa dibalut lagi?",-

"Hum? Ada masalah kah tuan putri?",-

*Glek

"Ti-tidak",-

"Baguslah kalau tidak ada. Ayo kembali ke kelas",-

---★★★---

... terlalu menyeramkan, membuatku serasa ingin mengubur diriku hidup-hidup

My Bad Girlfriend || BoBoiBoy Gempa || { ✔️ }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang