{6/10}

1.4K 221 29
                                    

Sudah lama rasanya ...

.

.

»»~~~~~««

"Sudah selesai rapatnya?",-

Gempa yang baru saja sampai di sebelah (Name) mengangguk pelan.

"Ayo!",-

Keduanya berjalan meninggalkan sekolah yang terlihat sepi karena bel pulang sudah berbunyi daritadi.

"Kalian rapat lama sekali, sudah seperti ibu-ibu arisan saja",-gumam (Name).

Gempa hanya terkekeh mendengarnya. Ia mengacak-acak surai gadis di sampingnya itu yang berhadiahkan pukulan penuh 'cinta' dari (Name) di kepalanya.

"Jangan merusak model rambutku",-

(Name) menggembungkan pipinya kesal dan membenarkan kembali rambutnya.

Gempa lagi-lagi hanya terkekeh dan mengulas senyum menanggapinya lalu kembali menatap jalan gang di depannya.

"Tumben kita lewat sini gem?",-

Gempa menoleh sebentar.

"Bukan apa-apa, hanya agar lebih cepat sampai, hari juga sudah sore",-

(Name) hanya manggut-manggut saja tidak banyak protes. Hanya melewati gang kecil juga, tidak akan merepotkan.

"Bos! Sepertinya ada mangsa yang mengantarkan diri kesini",-

(Name) menarik kembali ucapannya. Yang di depannya sekarang barulah merepotkan. Sepertinya (Name) lupa mengatakan, kalau gang yang mereka lewati itu biasanya diisi oleh para berandalan kurang akhlak yang, yaaaa you know lah.

"Astaga, aku sedang malas untuk melakukan hal merepotkan seperti ini",-gumam (Name).

Gempa melirik (Name) sekilas sebelum kembali menatap gerombolan di depannya.

"Gem!",-

Gempa menoleh ke sumber suara, sebelah alisnya terangkat.

"Ingin bertaruh? Yang bisa mengalahkan lebih banyak akan di traktir oleh yang kalah, bagaimana?",-

Gempa mengulas senyum dan menggelengkan kepalanya.

"Bukan ide yang buruk",-

"Hoyy!! Apa yang kalian bicarakan?! Jika ingin lewat maka bayar dulu!",-

"Kadang aku heran, apa tenggorokan mereka tidak sakit selalu berteriak seperti itu",-gumam (Name).

(Name) mengambil ancang-ancang dan memasang kuda-kuda hendak bertarung lalu berlari menyerbu mereka.

"Maaf-maaf saja ya, jika kau menginginkan uang, maka kau harus bekerja sendiri!",- (Name) melayangkan tinjunya ke salah satu diantara mereka yang membuatnya terhuyung ke belakang.

"Cih! Berani melawan rupanya! HABISI MEREKA!!",-

"Ini dia!!! KALAHKAN AKU JIKA KAU BISA!!",-

Gempa tersenyum mendengar tantangan itu, ia mulai ikut melancarkan aksinya dan mulai menghajar mereka.

»»~~~~~««

.

.

★≈≈≈≈≈★

•Bonus•

"Berhitung... MULAI!!!",-

Dengan gaya ala-ala PBB, (Name) berteriak keras.

"Satu",-

"Dua",-

|

|

|

|

|

"Dua puluh empat",-

"Dua puluh lima",-

"25 orang, yang aku kalahkan berdiri di kanan! SEKARANG!",-(Name).

Gempa hanya sweatdrop melihatnya.

"Ada 13 orang yang dikalahkan oleh (Name), dan 12 orang dikalahkan oleh Gempa! Berarti taruhan kali ini dimenangkan oleh......",-(Name) menggantung kalimatnya.

"TOLONG SUARA DRUMNYA!",- teriak (Name)––lagi

Dumdrududum

Dumdrududum

Dumdrududum

Para berandalan itu menepuk-nepuk paha mereka sesuai arahan (Name), seakan itu adalah drum yang bisa menghasilkan suara gemuruh.

"(NAME)!!!",-

"MANA TEPUK TANGANNYA!!??",-

PROK

PROK

PROK

"Terimakasih terimakasih",-

(Name) berjalan mendekati Gempa yang daritadi diam di tempatnya.

"Lihat gem, aku mengalahkan mereka lebih banyak darimu",-bangga (Name) menaiki pundak Gempa hingga ia digendong oleh Gempa.

"Jadi, sesuai perjanjian, kau kalah! Kau harus mentraktirku makan!!!",-

Gempa tertawa mendengarnya.

"Baiklah baik, mari aku antar tuan putri. Hidangan pembuka akan segera disiapkan",-

Gempa berlari menggendong (Name) meninggalkan area gang tersebut, membuat orang-orang yang ada disana ternganga dibuatnya.

"Benar-benar pasangan yang menyeramkan...",-

"Bagaimana dia masih memiliki tenaga untuk berlari bahkan menggendong gadis itu di punggungnya",-

"Aku sial hari ini bertemu dengan monster seperti mereka",-

---★★★---

... aku tidak menghajar orang.

My Bad Girlfriend || BoBoiBoy Gempa || { ✔️ }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang