{7/10}

1.4K 209 48
                                    

Aku tidak bolos ...

.

.

»»~~~~~««

"Gem!!",-

Gempa menolehkan kepalanya ke sumber suara. Disana terlihat (Name) yang membuka pintu rooftop dengan nafas terengah-engah, sepertinya ia berlari menaiki tangga.

"Ada apa?",-

"Kauh ... thidak ... hah ... ikut ... rapat OSIS? ... Hah ...",-

Gempa mengerjapkan matanya beberapa kali dan menggeleng menjawab pertanyaan gadis itu.

"Kenapa?",-

"Karena aku bosan",-jawab Gempa sekenanya.

(Name) mendudukkan dirinya di sebelah kekasihnya itu.

"Bagaimana kau tau aku disini?",-tanya Gempa.

(Name) tersenyum lebar.

"Tentu aku tau. Kau selalu kesini jika sedang tidak melakukan apa-apa",-

"Lalu? Kau kenapa juga ada disini?",-tanya Gempa lagi.

(Name) memeletkan lidahnya dengan sebelah mata terpejam.

"Aku tidak suka berada di kelas. Pelajarannya membosankan jika tidak ada kau",-

Gempa tertawa mendengarnya.

"Kau akan dianggap bolos (Name)",-

(Name) mendelik kearahnya.

"Kau kan juga bolos...",-ujar (Name) tidak terima.

"Siapa bilang? Aku hanya bolos rapat OSIS saja, tidak bolos pelajaran",-sahutnya.

"Tetap saja. Kau tidak ikut belajar di kelas, sama saja kau dengan bolos",-

Gempa malah semakin tertawa dibuatnya.

"Tidak",-balas Gempa.

"Iya! Kau juga dicatat bolos!",-teriak (Name) walau tidak terlalu keras.

"Tidak...",-

"Iya!",-

"Tidak",-

"IYA!",-

"Tidak",-

"IYAA!!",-

"TIDAK",-tegas Gempa tanpa sadar menaikkan suaranya satu oktaf.

"HUWAAAA!! MAMA!!! Gempa galak! ! HUWAAAA!!",-

Gempa terperanjat kaget. Gadis mungil di sebelahnya itu menangis sejadi-jadinya.

(Name) bangkit dari posisinya hendak meninggalkan Gempa sendiri di rooftop sekolah itu.

"Eh eh... Maaf-maaf... Aku tidak sengaja meneriakimu tadi",-pujuk Gempa.

(Name) dengan keras mencoba menarik tangannya yang ditahan Gempa.

Tapi seperti yang kita tau, tenaga Gempa tidak bisa diremehkan. Hanya dengan satu tarikan saja ia menarik (Name) hingga membuatnya terduduk di pangkuannya.

"HUWAAA!!! Gem galak!! Gem gak sayang (Name)!!! MAMA!!",-

Tangis (Name) semakin menjadi-jadi. Air matanya semakin deras menuruni pipinya––air mata buaya.

"Hey hey... Jangan menangis lagi... Maaf-maaf~ Aku tidak sengaja tadi, jangan menangis lagi ya~...",-

Gempa mengelus lembut punggung gadis yang duduk di pangkuannya itu.

"Hiks... Katakan dulu kalau kau juga membolos... Hiks... Baru aku berhenti menangis",-

"Iya-iya aku bolos. Aku bolos denganmu",-

Gempa merapikan helaian rambut (Name) yang acak-acakan karena sesi menangisnya tadi. Ia mengeluarkan jepit rambut dari saku jaketnya dan memasangkannya di rambut gadis itu.

Jepitan dengan logo tanah itu terpasang disana.

"Apa itu?",-tanya (Name) memegangi jepitan yang dipasang Gempa.

"Jepit rambut yang kemarin kubeli untukmu. Kau tidak menyukainya?",-

"Tidak-tidak, tentu aku menyukainya. Mana mungkin aku tidak menyukai pemberianmu",-potong (Name) cepat, jangan sampai ia membuat pemuda bermanik gold itu marah ataupun sedih. Ia tidak akan sanggup + tidak berani.

»»~~~~~««

.

.

★≈≈≈≈≈★

•Bonus•

"Kau pura-pura menangis benar?",-

(Name) menunjukkan gaya 'peace' dan memeletkan lidahnya.

"Hihi... Jika tidak mana mau kau mengatakan kalau kau bolos",-

"Dasar... Kau harus dihukum karena berani berbohong di depanku",-ujar Gempa.

(Name) terkejut mendengarnya dan langsung memeluk lengan pemuda bermanik gold itu.

"He-hey... Jangan seperti itu, aku hanya bercanda. Jangan hukum aku ya...",-

"Please...~~",-

"Hafal materi yang dipelajari hari ini",-

"Ha? Jangan Gem...",-

Puppy eyes.

"Besok kutagih",-

"HUWAAAA...",-

---★★★---

... aku mengatakannya hanya karena permintaan darinya.

My Bad Girlfriend || BoBoiBoy Gempa || { ✔️ }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang