DAKSA [END]

20. DAKSA

Jangan Lupa Vote&Koment
FOLLOW AKUNKU DULU YA!!

•

•

•

•

Tadi setelah pulang sekolah Daksa berbicara kepada Kara, mengajanya pergi berdua ke taman di dekat rumah mereka menggunakan sepeda di sore hari. Tapi sudah setengah jam Kara menunggu, cowok itu belum juga datang.

Kara memutuskan untuk menunggu Daksa di teras rumahnya, ia mengecek ponselnya apakah ada pesan dari Daksa atau tidak, bukannya pesan dari Daksa, ia justru mendapatkan pesan dari nomer yang tidak dikenal

+62 812-1234-0000
Online

|Hai

Siapa?|

|Sv ya
|Brian

Oh, iya kak|

|Ganggu gk?

Gk kok|

Kara langsung mematikan ponselnya, moodnya sudah rusak karena menunggu Daksa

Kara berdecak malas lalu berdiri dari duduknya, saat ia hendak kembali masuk kedalam rumah, seseorang menarik lengannya, saat melihat orang yang menariknya ternyata adalah Daksa, ia langsung merubah wajahnya menjadi datar

"Huh...huh...maaf" ujar Daksa dengan napas ngosngosan

"Ayo, kita berangkat sekarang" ujarnya dengan mengelap keringat didahinya

"Gak, gue udah gak mood" ujar Kara datar

"Aaaaa...ayooo, gue tadi ngambil sepeda itu dulu tuh" ujar Daksa merengek dan menunjuk sepeda tandem milik orang tuanya dulu

"Buat apa bawa sepeda" tanya Kara bingung

"Biar kayak di drakor yang lo tonton" jawab Daksa dengan menatap Kara polos

Kara menggigit bibirnya menahan gemas melihat wajah Daksa, ia lalu berjalan memasuki rumahnya. Daksa langsung menunduk melihat Kara meninggalkannya, tiba-tiba saja ia terduduk di lantai dan menangis sambil menendang-nendang angin seperti anak kecil

"HWAAAAAA....AAAAA...KARA MAAF..HIKS...MAAF....AYO SEPEDAAN BERDUA...AAAA" raung Daksa dengan air mata yang sudah tumpah

Aska yang baru saja pulang dari kampusnya terkejut mendengar raungan Daksa bahkan helm yang berada di tangannya sampai jatuh