Jangan Lupa Vote&Koment
FOLLOW AKUNKU DULU YA!!
Mie Cokelat 🤤
•
•
•
•
Seorang gadis tengah melamun di balkon kamarnya, ia menatap langit malam dengan sendu.
Kara membuang napas pelan lalu kembali menatap kearah langit. Kedua tangannya menyangga tubuhnya. Ia tengah merindukkan seseorang. Terdengar suara ketukkkan pintu.
Tok...Tok...Tok
"Kara, abang boleh masuk?"
"Masuk aja"
Jika kalian pikir orang itu adalah Aska, kalian salah. Orang itu adalah Langit, ia mengunjungi rumah Kara karena Mama nya meminta ia untuk memberikkan oleh-oleh kepada Orang tua Kara.
Langit berjalan mendekati Kara yang tengah melamun di balkon, ia duduk disamping Kara
"Kenapa?" tanya Langit lembut sambil mengusap kepala Kara
"Gak papa" jawab Kara, ia lalu menyandarkan kepalanya di lengan Langit
"Kangen Daksa?" tanya Langit lagi, yang dijawab dengan anggukan oleh Kara.
Langit terkekeh lalu menarik Kara dalam pelukkannya, ia mengusap pelan rambut Kara.
"Gue boleh ngomong?" tanya Langit dengan menatap Kara lembut.
"Ngomong aja, lo kan punya mulut" ujar Kara membuat Langit tertawa pelan.
"Gue mau lo bahagia terus. Kalau suatu saat nanti ada yang bikin lo nangis, ngomong sama gue ya, gue gak mau ada yang nyakitin lo." Ujar Langit pada Kara
"Gue kan selalu happy" jawab Kara dengan sedikit bercanda
"Abang bakal jadi orang pertama yang akan hukum siapapun yang nyakitin lo" ujar Langit serius, Kara yang mendengar itu terharu, ia lalu langsung memeluk tubuh Langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAKSA [END]
Jugendliteratur[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] PART MASIH LENGKAP! "Kemana tadi?" Daksa yang mendengar pertanyaan Kara jadi gugup dan bingung harus jawab apa "JAWAB!" ucap Kara dengan nada yang lebih tinggi "Tadi habis..habis...habis..anu..itu..." jawab Daksa bingung...