Jangan Lupa Vote&Koment
FOLLOW AKUNKU DULU YA!!Coffe ☕
•
•
•
•
Daksa mengendarai motornya dengan kecepatan penuh menuju suatu tempat.
Teman-temannya yang lain mengikutinya dari belakang.Daksa tidak memperdulikkan rambu-rambu lalu lintas, ia terus mengendarai motornya dengan kencang.
Inti Gladio yang berada di belakngnya sampai membelakkan matanya.
"Ketemu Kara kagak, malah ketemu malaikat pencabut nyawa lo" gumam Galang
Mereka terus mengikuti Daksa, hingga Daksa berhenti di depan rumah neneknya. Ya, ia menuju rumah neneknya, lebih tepatnya rumah pohon miliknya dan Kara
Daksa menyuruh satpam membuka pagar rumah nenek dan kakeknya, lalu memasukkan motornya, di ikuti oleh teman-temannya.
Mereka turun dari motormya masing-masing. Di depan pintu sudah ada nenek yang menatap Daksa sendu, ia lalu merentangkkan tangannya "Sini"
Daksa menghampiri sang nenek dan memeluknya "Kara, Nek...hiks" adu Daksa dengan bahu bergetar
"Nenek tahu, kamu tenang aja. Kakek kamu tadi udah berangkat ke sana. Kamu mau kerumah pohon? Tenagin diri?" Nenek mengusap kepala belakang Daksa.
"Iya" balas Daksa pelan, lalu melepas pelukkannya, ia menatap teman-temannya
"Jangan ganggu gue dulu" ujarnya lalu meninggalkan teman-temannya
Sagara berjalan mendekati nenek Daks lalu menyalimi tangannya "Saya Sagara, nek. Temannya Daksa"
Teman-temannya yang lain pun juga memperkenalkkan dirinya pada nenek Daksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAKSA [END]
Novela Juvenil[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] PART MASIH LENGKAP! "Kemana tadi?" Daksa yang mendengar pertanyaan Kara jadi gugup dan bingung harus jawab apa "JAWAB!" ucap Kara dengan nada yang lebih tinggi "Tadi habis..habis...habis..anu..itu..." jawab Daksa bingung...