07. DAKSA

36K 3K 341
                                    


Jangan Lupa Vote&Koment
FOLLOW AKUNKU DULU YA!!

Jangan Lupa Vote&KomentFOLLOW AKUNKU DULU YA!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menghabiskan waktu dirumah Neneknya Daksa, sekarang mereka sedang dalam perjalanan pulang.Di dalam mobil mereka bercerita banyak hal dan bernyanyi bersama. Seperti saat ini mereka menyanyikan lagu yang akhir-akhir ini menjadi favorit mereka berdua, sebenarnya hanya Kara tapi bagi Daksa apapun yang disukai Kara maka ia akan menyukainya juga.

Mereka saling menatap, dan tersenyum saat menyanyikaan lagu itu.

Tiba-tiba Daksa menggeggam tangan Kara saat di bagian lirik favoritnya

"Seperti nadimu yang s'lalu denyutkan setia. Aku bahagia menjadi miliknya"

Daksa tersenyum dan semakin mengeratkan genggamannya pada tangan Kara.

Lalu mereka menyanyikan lirik selanjutnya bersama-sama.

"Bagaimana bisa aku jatuh cinta. Berulang kali, berulang kali pada orang yang sama?"Mereka saling menatap dan tersenyum. Daksa lalu menyanyikan lirik berikutnya, dengan pandangan ke depan sesekali melirik ke arah Kara yang sedang tersenyum

"Terima kasih kau tetap di sampingku. Ditengah kencang badai hidup menerpa. Saat dunia memaksamu 'tuk pergi. Kau tetap setia"

"Ku temukan arti cinta. Di waktu hidup denganmu yang tak terduga"

"Bila waktu izinkan kita menua bersama. Di mataku indahmu tetaplah sama."

Saat mereka sedang asik bernyanyi, dan bercanda, tiba-tiba ada segerombolan motor yang menghadang mobil mereka. Daksa yang terkejut langsung menginjak rem dengan mendadak sehingga membuat dahi Kara terbentur dashboard mobil.

"Aduh"

"Sorry Ra" ucap Daksa lalu mengelus dahi Kara dengan lembut

"Siapa sih mereka?" tanya Kara bingung

"Revos" ucap Daksa singkat

Revos adalah musuh dari Gladio, entah karena apa ketua Revos yang bernama Aldo memiliki dendam dengan Daksa, padahal dulu mereka teman dekat saat masih kecil sampai SMP, tapi saat mereka mulai masuk SMA dan Aldo memilih sekolah yang berbeda dengan Daksa. Mulai saat itulah mereka bermusuhan, bahkan sampai sekarang Daksa belum mengerti kenapa Aldo tiba-tiba memusuhinya.

Daksa keluar dari mobil, sebelum keluar dia meminta Kara untuk tetap diam di dalam mobil. Kara hanya diam dan tidak menjawab.

"Mau lo apa?" ucap Daksa dingin saat ia sudah berada didepan Aldo

DAKSA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang