Hi♡♡♡
Typo bertebaranTandain kalok ada typo
..Gabby tak menghawatirkan omongan Alvarka yang sedang marah kepadanya karna ia tau Alvarka tak mungkin bisa marah hingga bertahan lama mungkin beberapa jam lagi Alvarka akan kembali seperti semula.
Gabby menghela napas leleh dengan semua ini, badannya sakit semua karna ulah Alvarka. Sesampainya dia kamar Ia melompat kekasurnya saking senangnya melihat kasur yang besar dan empuk. Surga dunia
Brug
"Ah laga badan gue" hingga ia merasa ada yang bergerak gerak dibawahnya.
"Ya-yang sakit kamu penyetin aku"
Gabby terkaget kaget mendengar suara Alvarka yang berada di bawahnya padahal tadi ia tak melihat ada Alvarka disana.
"Yaampun yang sejak kapan kamu disana" heran Gabby.
"Dari tadi aku di sini nungguin kamu. Aku ada di bawah selimut makanya kamu enggak liat aku. Kamu malah lompat kekasur jadi kamu timpa aku yang" jelas Alvarka panjang lebar.
"Sakit yang"
"Iya iya maaf, kamu juga yang salah ngapain diem disitu"
"Aku kan lagi nunggu kamu"
"Iya iya aku salah"
"Enggak bakal aku maafin kan aku lagi marah sama kamu"
"Yaudah kalok gitu aku mau tidur dikamar sabelah"
"Jangan yangg kamu di sini aja. Aku mau nyusu"
Alvarka berjalan mendekati Gabby dan ingin memeluknya. "Et et kamu inget gak, kamu janji apa sama aku?" Ucapnya menyetop jalan Alvarka.
"Enggak"
"Oo mulai pikun ya sekarang, sini aku kasi tau kamu janji apa" Gabby mengibas ngibaskan tangannya supaya Alvarka mendekatinya.
Disaat Alvarka mendekat Gabby, Gabby langgung memegangi telinga Alvarka dan menariknya. "Oh kamu lupa sama janji kamu yang bilang enggak bakalan nongkrong di bar hah?. Isi acara mabuk mabukan lagi kamu nanti mau jadi apa hah. Sok sok-an mau minum tapi tumbang" amuk Gabby.
"Aduh yang sakitt" Alvarka memegangi telinganya yang memerah.
"Belagak mau minum nanti kamu mau jadi apa hah?"
"Nanti aku mau jadi bapak dari anak anak kita lah" jawab Alvarka tanpa rasa takut.
Gabby menarik labih keras telinga Alvarka. "Siapa yang suruh jawab Alvarka"
"Ya kan kamu nanyak aku tadi"
"Diem Alvarka" geram Gabby.
"Tidur sekarang!!" Alvarka berjalan sembari memegangi telinganya yang perih mengarah ke tempat tidur.
"Tidur jangan nangis cengeng!"
Gabby berjalan dibelakang Alvarka dan tidur membelakangi Alvarka.
"Huh gara gara temen laknat gue dimarahin kan sekarang sama gabby enggak boleh nenen. Awas aja besok kalok gue ketemu mereka bakal gue bunuh satu satu" ujar Alvarka dalam hati.
Kamar mereka yang menjadi sunyi membuat Alvarka yang ngantuk karenanya hingga ia tertidur lelap.
Dirasa Alvarka sudah tertidur Gabby membalikkan posisi tubuhnya supaya berhadapan dengan Alvarka. Dia memegangi telinga Alvarka yang masih memerah karna ulahnya dan membelai wajah Alvarka yang seperti bayi jika tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARKA
Novela Juvenil"yangg mau peluk" "yang cium" (⚠️warning 17++) [Jangan lupa follow sebelum baca♡]