Prima gak janji tapi datang ke rumah Sheisa dengan mengalahkan rasa magernya yang amat sangat. Gak cuma main tapi nginep.
Yaa sheisa seneng banget dong.
"Sebel deh gue kenapa rumor lo selingkuhan Jacob gak redup-redup sih?" Prima banting ponselnya ke kasur. Sheisa mengedikkan bahunya.
"Lo kok kayak gakpapa gitu sih digosipin gitu?" tanya prima.
"Heh kalau gue gakpapa gak bakal gue jambak Karin. Gue kenapa-kenapa lah."
"Tapi Sha kalau gue jadi lo pacarin aja lah si Jacob. Enak aja dituduh PHO tapi gak dapet orangnya." Sheisa ketawa, emang agak lain si Prima ini.
"Lah bukan lagi kena siram cola dong gue bisa-bisa air keras." Ngakak dah mereka berdua.
"Tapi Prim lo ada benernya hahaha nih liat." Sheisa kasih lihat chat dari Jacob tadi siang yang ngajak Sheisa jalan. Besok."Lah gasss aja, gak usah peduliin karin. Kan udah putus."
"Tapi gue jadi jahat banget gak sih kayak gitu?" tanya Sheisa.
"Kok lo mikir itu jahat apa gak? Biasanya suka gas gas aja. Karin ngamuk ke lo aja dia gak mikir perbuatannya itu jahat apa gak? Padahal Jacob yang kegatelan. Ini buktinya baru kemarin putus ngajak lo jalan."
"Kok lo yang marah?"
Prima memperbaiki duduknya. "Ya marah lah, kalau ada Yeji habis dah tuh karin jadi adonan. Gak habis pikir kayak cowo di dunia ini cuma Jacob aja, capek banget."
Sheisa mangut-mangut. "Tapi Prim, gue udah cerita belum sih masalah ini?"
Prima bingung. "Apaan? Jacob lagi?"
"Bukan. Ajun."
"Ha kenapa sama Ajun?"
"Gini......."
"Kita mau kemana sih Jac?" tanya Sheisa mereka lagi jalan aja di mall gak tahu tujuan. Dari tadi muter-muter.
"Nonton aja gimana Sha?" tanya Jacob juga bingung.
Ini gara-gara Prima nih Sheisa mengiyakan ajakan Jacob. Katanya gass aja siapa tahu cocok tapi kalau gak ya udah gak usah lanjut. Lagian gak ada ruginya Jacob ganteng ini, siapa yang gak mau sama dia.
"Emang ada film yang bagus ?" Sheisa tetap jalan ngikutin Jacob.
"Yuk naik dulu kita lihat."
K i t a.
Sheisa sih jujur yaa dari awal emang sedikit kurang nyaman sama Jacob yaa bukan apa apa, tapi kesan pertama dulu awal kenal Jacob udah gak enak di tambah masalah Karin dan masalah lainnya.
Tapi menekatkan diri.
Coba dulu. Dari pada jomblo terus gitu kata Prima.
Akhirnya mereka beneran nonton. Sheisa gak tahu ini film apa? Kalau korea sih bukan. Tapi bahasanya bukan inggris.
"Bahasa apa sih ini?" tanya Sheisa gak tahu kesiapa. Jacob dengar terkekeh.
"Thailand Sha." Bisik Jacob. Sheisa ber-ohh ria.
Dipertengahan film Sheisa yang dari awal gak menikmati film jadi makin gak nikmati tiba-tiba tangan Jacob jatuh di paha dia. Sheisa hari ini lagi pakai short skirt warna putih.
Kaget, Sheisa hampir memekik. Dia ngelirik Jacob gak ada pergerakan lagi. Masih menikmati film.
Ini sengaja apa gak sengaja sih?
Sheisa resah, sekarang dia gak nyaman.
"Jacob?”
"Eeh astaga Sorry sha." Jacob sadar dan tarik tangannya dari paha Sheisa.
Sheisa senyum tapi tipis. Gak tahu Jacob lihat apa gak.
Sha lo di mana?
"Jac kok?" Sheisa lihat Jacob tetap fokus nyetir gak hirauin Sheisa yang kebingungan. Ini bukan arah pulang ke rumah Sheisa. Iya kah? Atau Sheisa yang gak tahu jalan ini. Biasanya lewat jalan raya ini kayak gang gitu gelap.
"Jacob?" panggil Sheisa lagi.
"Iyaa sha gak usah bawel kita pulang kok."
Sheisa kaget dong. Kenapa nih? Sheisa rada panik jadi main hp. Cek lokasi.Sheisa membelalak. Ini jauh banget dari rumah dia. Berlawanan kok Sheisa gak sadar. Dia lihat Jacob lagi.
Makin takut.Ada chat dari Arjuna yang tadi dia anggurin, buru-buru share location. Dan Sheisa kaget sampai memekik karna ponselnya di rebut paksa sama Jacob.
"APASIH?"
Jacob gak hirauin Sheisa. Mobil berhenti, Sheisa nengok ke kiri beneran sepi banget sekarang malah gak ada rumah sama sekali.
"INI DI MANA GAK? GUE TERIAK YAA LO MAU NGAPAIN?"
"Sha." panggil Jacob.
"GUE TERIAK YAA JACOB, LO MAU NGAPAIN?" Sheisa panik Jacob makin maju.
"Sha."
Tangan Jacob mendarat lagi di paha Sheisa. Satu tamparan refleks mendarat juga di pipi kiri Jacob.
"BAJINGAN YAA LO. BUKA GAK PINTUNYA !!" Sheisa coba buka dari tadi gak bisa masih dikunci sama Jacob.
"Sha pliss."
"PLIS APA ANJING LO KURANG AJAR YAAA!!" Sheisa benera panik mau nangis.
Lagi, Jacob maju lagi mau mengikis jaraknya dengan Sheisa, cengkram bahu Sheisa kuat. Sheisa menjerit menolehkan kepalanya ke kanan.
"JACOB ANJING LEPAS!!" Teriak Sheisa dan lagi-lagi gak Jacob gubris. Jarak mereka semakin tipis bahkan sekarang Jacob bisa mencium aroma buah dari rambut Sheisa.
*praaaannggg*
"BAJINGAN KELUAR LO!!" Arjuna dengan balok kayunya memecah kaca mobil menarik Jacob keluar dengan paksa melalui kaca mobil
KAMU SEDANG MEMBACA
Arjuna (END)
FanfictionCOMPLETE ! Sha, makasih untuk semua kekuatan yang lo kasih buat gue bangkit. Sha, makasih untuk warna barunya, Sha, makasih untuk kebahagiaanya. Dari Junkyu yang suka nyium aroma rambut shasha. Shuhua ketawa setelab selesai baca isi folder itu. "Jun...