22

179 54 5
                                    






Pagi-pagi SMA MERDEKA 2 heboh tapi Sheisa gak tahu apa. Kok orang-orang pada ngomongin arjuna.

"Kenapa sih? Gue lewat koridor pada ngomongin si Ajun?" tanya Sheisa ke Haidar yang kebetulan baru datang juga. Haidar sendiri juga gak tahu kenapa tapi nyoba cari tahu. Siapa tahu ada di lambe turah sekolah.

Dan Haidar langsung memekik kaget. "HEH SUMPAH?"

"Heh apa?" Sheisa mau lihat ke layar ponsel Haidar gak jadi karna kaget Prima langsung duduk di sampingnya yang kayak nabrak Sheisa dulu baru duduk.

"Apasih Prima?"

"Ini bener?" Prima kasih lihat Sheisa yang sama kayak di hp Haidar.










"Ini bener?" Prima kasih lihat Sheisa yang sama kayak di hp Haidar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

798likes
Lamtwur_Merdeka2. GUYS!! Gue kaget bgt. Dpet dm kyk gini. Asli serem, jdi mikir dua kali gk sih klo mau temenan sma dia.

Komentar di matikan

















Sheisa kaget. Ini gimana maksudnya? Arjuna pernah selfharm juga kayak Chantika kok gak cerita ke dia. "Ajun mana?"

"Sha ini bener?"

"Ajun mana?" tanya Sheisa lagi.

"Belum dateng kayaknya. Tapi ini bener?" Sheisa gak tahu mau jawab apa. Karna dia juga gak tahu bener apa gak kalau Arjuna pernah selfharm juga, dia cuma tahu yang kayak gitu yaa Chantik la aja.

"Sha ini bukan lo kan?" tanya Prima

Sheisa gak ngerti. "Maksudnya gue?" Prima kasih liat postingannya lagi. Dan tadi belum sempat kebaca sama Sheisa yang bagian bawah. Sheisa mengeryitkan keningnya.

"Gue?"

"Lo tau soal Ajun sampai sejauh ini sha?" Sheisa diam. Di sini dia gak permasalahin soal itu. Tapi soal Arjuna yang selfharm juga.

Sheisa mau keluar kelas nyari Arjuna eh Arjuna masuk ke kelas dengan ekspresi tidak terbaca. "Lo ikut gue!" Arjuna tarik tangan Sheisa buat ikut dia.

"Eh.." Yosi yang datang bersamaan dengan Arjuna cuma diam lihat mereka pergi. Prima sama Haidar juga diam gak tahu mau ngomong apa. Mau nanya ke Yosi tapi takut.

Arjuna bawa sheisa ke rooftop sekolah yang sepi kalau masih pagi. "Maksud lo apa?" tanya Arjuna masih tenang.

"Maksud lo apa gimana sih gue gak ngerti."

"Pliss sha Maksud lo apa sebarin hal hal kayak gitu?"

"Apasih?"

Arjuna rasanya capek banget nahan emosinya. "Lo gak bisa dipercaya yaa ternyata."

"Maksud lo?"

"Gue cerita ke elo tentang Chantik kenapa lo cerita ke orang lain dan malah jadi bahan omongan gini. HAH MAKSUD LO APA?"

"LO SENENG LIAT CHANTIK MAU MATI?"

"LO SENENG ADA BAHAN GHIBAH DI CIRCLE LO?"

"LO SENENG BIKIN MENTAL ADEK GUE MAKIN RUSAK? SENENG?" Arjuna gak bisa lagi nahan emosi lagi. Kelihatan banget rahangnya mengeras.

"Gue gak ada ngomong sama siapa-siapa yaa,.." Sheisa masih bingung, karna yaa dia gak ada cerita ke orang kok tentang Chantik.

"Gue gak nyangka mulut lo seenteng itu. Gue gak masalah orang lain bilang gue gila gue rusak gue tukang bully atau apapun tentang gue."

"GUE GAK PEDULI !!"

"Tapi kalau lo dengan mulut lo yang enteng ini bikin bahan kayak gini. Dan bikin Chantik makin sakit lo yang gak waras. LO TAU GAK!"

Sheisa nahan tangis tangannya meremas roknya, ucapan-ucapan Arjuna nusuk banget. "Gue gak ada cerita ke siapa-siapa sumpah demi apapun. Bahkan ke Prima juga gak Jun. Gue peduli sama lo sama Chantika. Gak mungkin gue kayak gitu." Sheisa sampai gak berani lihat mata Arjuna saking merasa terintimidasinya.

"Lo peduli atau lo kasihan HAH?"

"Gue salah pernah percaya sama lo sha. Lo sama aja kayak yang lain!"

"Gak Jun." Arjuna mengalihkan matanya gak mau lihat Sheisa yang nahan tangis. "Gue gak pernah ngomong kesiapa-siapa. Mungkin ada orang lain yang deket juga sama lo tapi bukan gue Arjuna."

Arjuna balik lihat sLSheisa lagi, rahangnya makin mengeras. "Oh maksud lo Yosi? Lo nuduh dia gitu? GILA YA LO. Sekarang malah nuduh Yosi yang hampir 15 tahun bareng gue. Mulut lu emang kurang ajar yaa sha, gue gak nyangka dengan entengnya lo nuduh Yosi, lo kali yang gila di sini!"

Sheisa dongak lihat Arjuna gak percaya. Emosinya juga mulai tersentil, Tangannya bukan lagi meremas rok tapi mengepal kuat. "INTINYA BUKAN GUE! TERSERAH LO MAU PERCAYA APA GAK TAPI EMANG BUKAN GUE!! "

"DAN SATU LAGI CUKUP BENTAK-BENTAK GUE. CUKUP !!" Airmata Sheisa keluar tapi langsung dia usap dengan cepat.

"Lo kalau gak mau gue peduli atau kasihan dari awal gak usah cerita apapun ke gue !"

"Oh jadi lo beneran kasihan kan sama gue makanya lo baik?"

"Terserah lo mau ngangep gue gimana. TERSERAH!!" Sheisa melangkah pergi dari rooftop ninggalin arjuna yang ngacak rambutnya frustasi.

"GUE KECEWA SAMA LO SHA." Arjuna teriak. Sheisa berhenti dari jalannya, meremas roknya dengan kuat.

"Terserah lo jun." Dan lanjut jalan lagi. Sheisa menuruni tangga dengan emosi yang masih ada, sebulir airmata jatuh lagi dan dia usap dengan cepat.

Sheisa masuk ke kelas dengan prima yang udah nunggu dia. "Siapa admin lamtur sekolah?" tanya Sheisa.

"Gue gak tahu sha."

"SIAPA?" Prima kaget. Sheisa kelihatan marah banget.

"Gue tahu. Kenapa sih?" sahut Jimmy.

"Siapa?"

"Anak kelas sebelah setau gue."

"IYA SIAPA?" Teriak Sheisa, Jimmy sampai termundur kaget emang bukan pertama kalinya dia di bentak dan di amuk Sheisa tapi ini pertama kalinya dia lihat sheisa semarah ini.

"Eh buseeettt.... Itu si Lia mantannya Ajun." dengar itu Sheisa keluar kelas lagi. Prima mau tendang si Jimmy yang gak tahu apa-apa jadi bingung.

"Ikut gue." Prima tarik Jimmy untuk ikut disusul Haidar sama Yosi yang mengedarkan pandangannya nyari Arjuna.

"Wah ribut nih ribut."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Arjuna (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang