21

179 52 5
                                    







Di sekolah seperti biasa kayak gak terjadi apa-apa, Sheisa senyum lihat gimana Arjuna bisa ketawa sama yang lain.

"Nape lo liatin Ajun mulu?’’ Prima sampai heran soalnya Sheisa sampai senyum kayak gitu. "Lo suka sama Ajun?"

"Lambemu. Ngawur. Gak lah!."

"Lah terus?"

"Ya gak kenapa-kenapa emang salah gue senyum. Gue senyum ke lo juga salah?"

"Heh kok ngamuk?"

"Bacot sih ah. Lo habis jalan kan sama Kak Oji kemarin?" Sheisa mencoba mengalihkan pembicaraan.

Prima panik terus ketawa. "Tau darimana lo?"

"Ya tau lah. Makanya kalau bikin story WA kalau mau gue gak tau di hide gue nya. Bego."

"Tapi langsung gue hapus kok."

"Lu gak tahu gue kalau di rumah segabut apa hah?" Prima ketawa lagi.

Tapi kali ini langsung ditoyor sama Sheisa."Inget Kak Oji udah punya pacar. Lo mau kayak gue disiram pake cola?"

"Gak lah. Gue gak sengaja aja ketemu."

"Gak sengaja preettt."

"Heh tak kasih tahu yaa, kalau laki udah punya pacar terus ngajakin jalan lo tuh bajingan tau lah." tambah Sheisa.

(tapi lebih bwaj*ngan laki yang ngajak jalan padahal biniknya lagi hamil tua di rumah. Rasanya mau tak ajuin buat masuk neraka jalur vvip. Gedekk pwoll)

"Iyaa tahu iyaaa lu gak usah ngomel."

"Yaa ngomel laah, lo juga mau aja di ajak jalan?" Prima mau jawab tapi...

"APA? apaa? Mau alesan apa lo? Dah lah sama Jimmy aja gak usah sengaja masuk ke kandang dajjal." Prima sampai nganga dengar Sheisa.

"Dajjal banget sha?" kali ini Sheisa kaget, Lahiya kenapa jahat banget mulut dia.

"Eh gak maksud gitu cuma perumpamaan." Dia sampai nutup mulut.

"Gue cepuin Kak Mina lo?" Prima ketawa ngakak banget.

"Anj...Ngak gitu maksudnya haha."

"Yodah lah sha temenin gue masuk kandang dajjal." ketawa dah tuh mereka berdua.

Datang Jimmy dengan santainya sambil nenteng paperbag donat J.Co. "Heh lo order? Kok bisa?" tanya Sheisa. Jimmy dengan sombongnya naruh Se-box donat itu ke meja Sheisa.

"Bisa dong. Jimmy."

"Boleh minta gak jimm?" tanya Prima, ngiler banget lihat donat cantik-cantik di depan dia.

"Bayar 5 ribu."

"Rugi bego." sahut Sheisa.

"Lah iyaaa."

"Pelit."

"Hahah gak deng ambil aja orang itu gratis."

Arjuna (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang