17

193 63 8
                                    





"Jun minta tolong boleh gak?" Tanya Sheisa ke Arjuna yang lagi motong kuku di samping dia. Ini lagi jam istirahat.

"Apa?"

"Tolong beliin kuncir rambut di koperasi. Punya gue putus nih huhu." Sheisa sedih soalnya cuma bawa satu.

"Pake karet sayur aja."

"Ya jangan dongg. Minta tolong Jun, gue mager mwehehe." Sheisa nyengir.

"Potong aja sih rambut lo. Gak risih panjang gitu?"

"Jangan dong. Gue sayang banget sama rambut gue nih. Buruan jun." Arjuna berdecak.

"ck bawain dulu nih gunting kuku jangan ilang punya Nako tuh." Sheisa nganguk.

Arjuna beneran beliin Sheisa karet rambut se-pack malah. "HEH kok banyak banget satu aja Ajun pinter."

"Satu seribu perak se-pack cuma tujuh ribu sha."

"Tapi kebanyakan Ajun pintar." Arjuna males debat deh udah di tolong tapi ngomel gitu.

"Bacot deh lo. Ya kan ada cadangan kalau putus lagi. Dah ah siniin gue risih liat rambut lo nempel nempel di muka lo yang keringatan." Arjuna ambil ikat rambut satu dan ke narik rambut Sheisa dia ikat.

Sheisa diam. Iyaaa diam, HEH Arjuna kamu bisa aja buat jantung anak gadis gak karuan.

"Dah ginikan seger." Arjuna puas dengan hasilnya, tangannya naik lagi buat benerin anak rambut sheisa yang sedikit berantakan di depan.

"Rambut lo kenapa bau strawberry?" Tanya Arjuna, biar gak pegang rambut Sheisa aja sebenarnya udah kecium kalau rambut sheisa wangi strawberry.

"Gue keramas pake jus strawberry." Jawab Sheisa asal..ya monmaap ini masih menetralisirkan degub jantungnya. Arjuna nutup mulut dramatis banget.

"AIGOOOOOOOOOO macem drama korea aja sih awww jadi iri. Yuk bisa yuk jadian." Jimmy dateng-dateng bacot, ngerusak suasana aja deh.

Arjuna males nangepin. "Mata lo drama korea. Prima mana?" Tanya Sheisa.

"Noh." Jimmy ikut duduk di samping Sheisa, jadinya si Sheisa di apit sama Arjuna Jimmy.
Indah sekali pemirsaaaahhhh..

"Dia tuh ih capek gue ngasih taunya, gak mau pake baju olahraga." Omel Sheisa.

"Biarin lah, kayaknya dia emang lagi berusaha move on banget gak sih. Menyibukkan diri gitu." Sahut Arjuna.

Jimmy nganguk, dia setuju. "Lo Jimm dan 100% move on belum?" Tanya Sheisa.

"Udah dong. Aku lagi pdkt nih ce Shasa sama kakak kelas. Cuantekk pwoll."

"Kenapa jadi aku-kamuan sih anjir." Arjua geli mana Jimmy rada di medok in tapi gak medok jatuhnya lucu.

"Dih buaya emang pinter banget sebar umpan. Gak heran."

"Yee gakpapa, lo gih sana respon tuh Januar. Biar gak jomblo." Di tampol Sheisa mulut Jimmy, masalahya sekarang si Januar-januar ini udah punya pacar terus dengan kurang ajarnya Jimmy masih suka banget ceng-cengin Januar ke Sheisa, ntar kalau sampai di denger pacar Januar kan Sheisa lagi yang bakal kena siram cola.

"Shasa gak doyan laki anjir." Sahut Arjuna hampir di tabok mulutnya sama Sheisa.

"Gue masih normal ya Tuhan. Jan ngadi-ngadi lo !!"

Adu bacot dan tuh mereka berdua. Jimmy yang lihat kok jadi gregetan. "Kenapa gak jadian aja sih lo berdua? Gue lihat-lihat cocok."

"Mata lo yang minta di colok." Shesa berdiri lama-lama enggap guys di apit dua cogan. Risih dari tadi banyak banget yang lihatin dia karna duduk di antara dua cowok inceran adek kelas ini, Jimmy dan Arjuna.

"Gimana bro?" Tanya Jimmy.

"Apanya?"

"Cece Shasa lah!" Jimmy geser senggol-senggol Arjuna.

"Sini lambemu tak gunting." Arjuna udah siap gunting mulut Jimmy pake gunting kuku.
























Dan untuk kesekian kalinya Sheisa makan Junkfood lagi yaa sama Arjuna. Memang anak setan selalu aja hasut Sheisa untuk makan Junkfood dan kenapa iman Sheisa lemah sekali.

"Gue di lihat nyokap habis deh. Di dalem aja lah Jun. Takut." Rengek Sheisa.

"Ya kali. Nyokap lo di mana ini di mana"

"iya sih tapi why gue parno ya?." Sheisa gigit ayam crispynya. Duh nikmat sekali.

"Lagian mau makan aja kok pilih-pilih."

"Heh ini tuh gak sehat Arjuna, gak sekolah yaa lo !!." Sheisa rada bisik ngomongnya ya kali kenceng bisa di amuk sama pegawainya.

"Makan gak makan junkfood juga mati sha."

"Heh lambemu." Arjuna ketawa hampir keselek.

"Gue jadi suka bilang lambemu anjir gara-gara lo kalau marah suka bilang itu." Sheisa ikutan ketawa.

Belum sampai habis mereka makan ada telfon masuk di hp Arjuna. Baru dia bilang Halo langsung berdiri.

Kaget dong Sheisa. "Heh kenapa?"

"Sekarang dia di mana?"

"HEH LO DI MANA?"

Sheisa gak tahu Arjuna kenapa kok ngegas di telfon dan....

"Ehhh bentar-bentaar...." Tangan Sheisa di tarik sama Arjuna pergi dari situ.

Sheisa panik dong main tarik aja dia juga langsung ambil tas nya.

Sampai di parkiran saking buru-burunya Arjuna langsung makein Sheisa Helm terus pake juga buat dirinya. "Jun mau ke mana?" Tanya Sheisa di sela kepanikan Arjuna.

Gak ada jawaban dari Arjuna. Langsung gass  dan baru kali ini Sheisa di bonceng sama Junkyu selaju ini, ngebut banget.

Sheisa takut. Dia pegangan erat ke baju Arjuna itupun masih ada kaget-kagetnya kalau tiba-tiba Arjuna tambah kecepatan laju motornya.

Tangan Arjuna ambil tangan Sheisa untuk melingkar di pinggang dia, dua-duanya. Sheisa tentu saja nurut.

Sampai di tempat tujuan mereka lari-larian. Sheisa sampai ngos-ngosan.

Dan betapa syoknya dia karna ngelihat Arjuna gak kayak biasanya. Sampai Sheisa menutup mulutnya dengan tangan kanannya.

Arjuna nangis.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
















Arjuna (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang