Chantik di sambut dengan baik sama orangtua Sheisa. Sheisa juga udah jelasin kenapa Chantik nginep tapi gak berani ngasih tahu soal masalah keluarga mereka.
Takut mamanya syok dan pingsan mendadak. Tiffany seneng banget pas lihat chantik jadi anaknya punya teman. Tadinya Tiffany udah beresin kamar tamu buat Chantik tapi Sheisa minta chantik tidur dikamar dia aja berdua sama dia aja.
Yaudah gakpapa, tiffany mah sesuka hati Sheisa aja. "Kamu istirahat yaa, kalau butuh apa-apa panggil mbak aja."
Chantik senyum dan nganguk. Sheisa baru beres bebersih diri di kamar mandi lihat Mama lagi ngobrol sama Chantik, dia senyum.
"Mbak belum tidur kan ma?"Tiffany menoleh ke arah Sheisa yang lagi duduk di depan meja rias. "Belum deh kayaknya, kenapa kamu mau coklat panas?" Sheisa nganguk.
Tiffany beranjak dari duduknya. "Chantik juga mau?’’
Chantik geleng. "Gak tante, terimakasih."
Tiffany pergi meninggalkan mereka berdua. Chantik masih agak canggung sebenarnya. Tapi Sheisa baik banget sama dia. Baiknya itu tulus gitu rasanya mau nangis aja Chantik kenapa ada orang sebaik sheisa.
"Chantik lo tidur lampunya nyala apa mati?" tanya sheisa.
Chantik masih lihatin Sheisa dari belakang. Karna gak ada jawaban dari Chantik, Sheisa nengok ngelihat dia.
"Kenapa?"
"Gakpapa kak." Chantik senyum. Sheisa khawatir dong mata Chantik udah berair.
"Kenapa?" lagi lagi Chantik cuma geleng.
"Mau nyala atau mati aku tetep bisa tidur kok kak."
"Gak usah panggil kakak gakpapa, pake lo gue juga gakpapa." Chantik nganguk. "Lo tidur yaa, gue mau ke bawah bentar." Kata sheisa.
Malam ini untuk pertama kalinya setelah mama gak ada dia ngerasa aman, pertama kali masuk rumah Sheisa memang besar tapi rasanya hangat.
Kapan yaa terakhir kali dia masuk rumah bisa ngerasain atmosfir yang kayak di rumah Sheisa?
//
Pagi-pagi tentu saja Arjuna udah nangkring di motornya di depan rumah Sheisa. Tadi sih udah kabarin Sheisa kalau dia mau jemput. Sheisa mah iya aja,
"Ce Shasa temennya udah di depan? Gak di anter supir aja?" tanya Mbak yang lagi masak. Sheisa minum susu di meja makan.
"Mbak minta tolong, suruh dia masuk." mbaknya rada kaget.
"Gakpapa, kata mama gakpapa. Dia kakaknya Chantik kok."
Arjuna tentunya kaget, disuruh masuk buat sarapan. Tapi seneng soalnya belum sarapan. "Lo sarapan gih, gue mau anter ini buat Chantik." Sheisa dengan nampan berisi sandwich dan susu naik ke atas.
Selesai Arjuna sarapan dan Sheisa juga beres dandan mereka berangkat ke sekolah. Tadi niatnya arjuna dia mau lihat chantik dulu sebentar tapi kata sheisa, adeknya masih tidur.
Padahal gak, Chantik belum mau lihat Arjuna lagi. Dadanya sesak kalau lihat arjuna yang wajahnya sekarang memar-memar."Makasih yaa sha." kata Srjuna, tapi Sheisa gak dengar.
"Makasih sha." masih gak denger. Arjuna tabok pelan dengkul Sheisa.
"HEH APA?" Tanya Sheisa kaget.
"Gue ngomong sama lo dari tadi."
"Apasih? Ngomong apa?"
"Makasih Shasa.”
"Apa?"
"Njir.." Arjuna mau marah tapi ketawa duluan..
"GUE TABOK NIH!! APA?" Tanya Sheisa ngegass. Harusnya Arjuna yang ngamuk yak.
"Makasih ya ce Shasa."
"GAK USAH MAMPIR LAH ANJING." Arjuna kaget demi apapun.
Dia bilang makasih kok di anjing-in gini. "HEH..." Gak di lanjut malah ketawa ngakak.
"BAWA MOTOR YANG BENER AJUN, GUE GAK MAU MATI MUDA !!" Arjuna nganguk tapi masih ngakak.
"Yang kemarin sama adeknya Ajun, Sofia bukan sih? Anak kelas 10." tanya Jimmy ke Yosi yang lagi balas chat.
"Hmm."
"Kenali dong Yos." Yosi masih sibuk ngetik.
"Kan lo udah tau dia Sofia.’
"Maksudnya kenalin, biar lebih deket." Kata Jimmy, Yosi menghela nafas lelah.
"Laki bukan?"
"Anjing."
Yosi lihat Prima yang masuk kelas sambil nenteng paperbag. "Lah Prima gimana?" Tanya Yosi rada berbisik.
"Lah gue gak ada apa-apa sama Prima anjir." Balas Jimmy bisik juga.
"Buaya bener lho,"
"Anjing kok ngatain?"
Yosi ketawa. "Susah anjir deketin cewek gamon tu, gakpapa lah kenalin sama Sofia dulu buat cadangan."
Di tendang kaki Jimmy sama Yoshi sampai memekik kesakitan. “Lo sangka lagi main bola ada pemain cadangan segala!”
"Kalau mau sama Prima, Prima aja anjing gak usah sama Sofia."
"Nape sik ah...serah gue." Mau Yosi tendang lagi Jimmynya udah ngibrit lari keluar.
Prima yang hampir di tabrak Jimmy malah lempar paperbagnya ke jimmy. "Jaket lo."
"eh?"
"Udah wangi gue laundry." Jimmy mangut-mangut lihat isinya.
"Makasih sayang." Prima memutar bola matanya males.
"Masih pagi gue mules mo muntah." Di sana.. Masih ada Yosi yang lanjut chattingan..
Sama Sofia.
//
Vote coment yaa anak baik:)
Oh iyaa yang vote Kim Chaehyun yuk di Universe, biar dia bisa debut. Ini anak baik banget sumpah. Ibu peri sekali vibesnya.
Yuk bisa yukk,, 💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Arjuna (END)
FanfictionCOMPLETE ! Sha, makasih untuk semua kekuatan yang lo kasih buat gue bangkit. Sha, makasih untuk warna barunya, Sha, makasih untuk kebahagiaanya. Dari Junkyu yang suka nyium aroma rambut shasha. Shuhua ketawa setelab selesai baca isi folder itu. "Jun...