9

3.1K 222 51
                                    

Sebagai seorang istri, tentu Sohyun terkadang memiliki keraguan sendiri akan suaminya. Sebetulnya rasa curiga atau was-was dalam rumah tangga adalah hal yang wajar, dan hal ini lah yang dirasakan Sohyun saat ini. Sohyun tahu kalau Jimin adalah pria yang baik namun apa yang dia ketahui saat ini sungguh membuat hatinya hancur. Awalnya ini hanyalah kecurigaan biasa namun lama kelamaan apa yang Sohyun takutkan malah menjadi kenyataan.



Bahwa Jimin berselingkuh.



Istri mana yang tidak sakit hati jika mengetahui bahwa suaminya sedang berbagi ranjang dengan wanita lain. Sangat-sangat menyakitkan, Sohyun tidak sedang melebih-lebihkan kondisinya saat ini karna faktanya dia adalah korban disini. Ingin rasnaya Sohyun menangis kuat saat ini, sebetulnya Sohyun tau selama ini dia terlalu lemah dan bahkan bisa dibilang terlalu mencintai Jimin. Dia mungkin saja akan memaafkan Jimin dengan mudah karna rasa cintanya yang terlalu membodohinya, dalam artian Sohyun tidak akan pernah bisa melepaskan Jimin.

Lagipula sejak mereka menikah Jimin adalah miliknya bukan? jadi bukan salah Sohyun jika merebut kembali apa yang sudah menjadi miliknya.

Cukup terlihat jelas gerak gerik Jimin selama ini yang tampak menyembunyikan sesuatu. Apalagi bahkan pria itu sampai tidak pulang dihari yang sama dalam beberapa bulan akhir-akhir ini. Tak jarang Sohyun mendapati bekas merah di leher suaminya, bau parfum wanita hingga bukti yang paling kuat adalah isi chat dari wanita murahan itu di handphone Jimin.

Amarah Sohyun semakin memuncak penuh emosi ingin menyerumpah serapah atau bahkan penampar kuat pipi sang selingkuhan. Sohyun bahkan tidak habis pikir kenapa remaja kuliahan itu mendekati suaminya? apa perempuan itu kekurangan uang sampai menjual dirinya ke pria yang sudah beristri?

"Jimin aku hamil," beritahu Sohyun pada suaminya yang brengsek ini. Sesuai dugaan Jimin tampak terlihat gugup sekaligus sedikit gelisah.

Perlahan barulah terlihat senyuman dari pria Park itu yang entah terlihat senang atau terpaksa, Sohyun juga tidak tau dengan jelas, "Benarkah? aku benar-benar sangat bahagia mendengarnya."

Sohyun benar-benar ingin memaki Jimin saat ini, tapi entah kenapa setelah melihat Jimin yang malah terlihat begitu antusias membuat dadanya terasa sesak. Jimin tidak sedang bersandiwara 'kan? karna jika ia maka itu akan benar-benar sangat menyakitkan.

"K—kau . . . bahagia?" tanya Sohyun pelan sekaligus menangis, ya Tuhan ingin sekali rasanya Sohyun bisa membenci pria ini.

"Hei kenapa menangis?" Jimin mengusap punggung Sohyun pelan untuk menenangkan wanita itu, "Tentu aku bahagia, suami mana yang tidak bahagia jika tau istrinya sedang mengandung." Jimin tidak berbohong akan ucapannya barusan, dia benar-benar merasa bahagia meskipun hal itu mungkin harus membuatnya melepaskan Lea sekalipun.

Sohyun adalah wanita yang lembut sebetulnya, tidak ada yang salah dari diri istri Jimin itu. Bahkan ketika tau suaminya berselingkuh wanita itu tetap tabah tanpa menyerang Jimin sedikitpun. Padahal bisa saja Sohyun melaporkan hal ini kenapa ayahnya dan membuat wanita simpanan itu hidup dengan menderita namun tidak Sohyun lakukan. Sohyun hanya mau Jimin kembali seutuhnya kepadanya, tidak lebih. Meskipun Sohyun egois dan selalu menginginkan apa yang dia mau tapi Sohyun tidak pernah mendapatkannya dengan cara yang curang. Seperti waktu perjodohan dirinya dengan Jimin dulu, Sohyun tidak pernah memaksa tapi Jimin sendiri malahan yang menyanggupi dan tidak keberatan akan perjodohan mereka. Padahal jika saja saat itu Jimin menolak, serius Sohyun tidak akan kenapa-kenapa. Dia iklas seiklas-iklasnya. Meskipun pada akhirnya hal itu juga yang membuat Sohyun merasa sakit karna tidak pernah dicintai oleh suaminya sendiri.

𝐒𝐮𝐠𝐚𝐫 𝐃𝐚𝐝𝐝𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang