13. Kelulusan

617 57 1
                                    

Jum'at Berkah, jangan lupa sholawat ya😉
.
.
.

...


Setelah satu pekan telah berlalu, hari ini Naziya, Fariz dan yang lainnya akan menghadapi hari kelulusan. Mereka sangat senang dengan hari yang sudah ditunggu sejak lama. Kini Naziya sedang merapikan jilbabnya di depan cermin, sedangkan Fariz sedang memasang dasinya.

Setelah selesai dengan urusan jilbabnya, Naziya menghampiri suaminya yang nampak kesulitan dengan dasi di lehernya.

"Sini Ziya pasangin," kata Naziya.

Fariz hanya menurut saja, membiarkan istrinya memasangkan dasi itu di lehernya. Dia menatap wajah istrinya sambil tersenyum.

"Abang kenapa?" tanya Naziya salah tingkah ditatap seperti itu.

"Mandangin ciptaan Allah." ujar Fariz. Lalu dia meraih pinggang Naziya agar merapat di tubuhnya.

Naziya sudah selesai dengan urusannya memasangkan dasi suaminya. Kemudian meletakkan telapak tangannya di dada suaminya itu.

"Kamu cantik banget," ucap Fariz seraya tersenyum.

"Abang juga ganteng banget," balas Naziya.

Fariz mengecup kedua pipi Naziya dan berakhir di kening istrinya itu. Naziya tersenyum diperlakukan seperti itu.

"Setelah acara, nanti kita foto bersama ya," ajak Fariz.

Naziya menganggukkan kepalanya. Mereka turun ke bawah untuk pamit kepada Said dan Zahra. Lalu mereka pun pergi ke sekolah bersama. Sesampainya di sekolah, Fariz dan Naziya berpisah dalam berjalan. Setibanya di kelas, mereka sudah disambut oleh teman-teman satu kelas mereka. Naziya menghampiri sahabatnya Saza dan Binar. Sedangkan Fariz menghampiri Fathan dan juga Kenan.

"Akhirnya kamu sampai juga Na," kata Saza.

"Iya, kamu cantik banget tau, walaupun kamu hanya berpoles bedak dan celak aja." kata Binar seraya tersenyum.

Saza mengangguk setuju dengan apa yang dikatakan oleh Binar."Benar itu, lebih baik seadanya aja, gak perlu menor-menor." kata Saza.

Naziya hanya tersenyum dipuji sahabatnya itu. Kemudian Naziya memperhatikan Binar lalu beralih menatap ke arah para laki-laki berkumpul. Lebih tepatnya dia menatap Kenan. Pakaian pria itu berwarna sama dengan pakaian yang dipakai oleh Binar.

"Binar, kamu nyadar gak kalau kamu couplean warna baju sama Kenan?" tanya Naziya.

Binar tersenyum penuh arti. Membuat Naziya mengernyit bingung."Aku udah nikah, jadi kami memang pakai baju couple." ujar Binar.

"Apa? Udah nikah?" kaget Naziya dan Saza.

Binar hanya tersenyum melihat kekagetan dua sahabatnya itu."Maaf aku gak bilang. Dia baru aja kemarin nikahin aku." ujarnya.

"Ya Allah, kita udah bisa couplean aja bertiga," ucap Naziya diakhiri senyuman. Saza mengangguk setuju.

"Selamat ya Binar, semoga langgeng, sakinah mawaddah warahmah," ucap Saza ikut bahagia.

"Hingga maut memisahkan dan berlanjut ke surga-Nya." sambung Naziya juga tidak kalah bahagia mendengarnya.

Binar tersenyum sambil memeluk dua sahabatnya itu sebentar."Aamiin. Terima kasih ya, aku juga gak nyangka dia bakalah nikahin aku, dan secepat ini." ujarnya.

"Kita gak tau takdir Allah Bi, Alhamdulillah banget kamu bisa mendapatkan suami seperti dia. Dia persis seperti Fariz." kata Naziya. Setahunya Kenan adalah pria yang sama seperti Fariz. Rada-rada cuek kepada perempuan, bahkan Kenan melebihi dari suaminya. Jadi, beruntunglah Binar menikah dengan pria itu.

Cinta Dari Masa Lalu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang