part 10

4.1K 304 16
                                    

Bukankah seharusnya aku pergi atau menjauh darinya setelah apa yang pond lalukan padaku, dia telah lancang menyentuh tubuhku bahkan bisa dibilang seperti pelecehan, tapi mengapa aku tidak bisa marah, melepaskan pelukanya pun aku tidak bisa, seperti sudah nyaman berada didekapannya..

Ouhh tuhan ..sekarang aku sedang berada disisinya, apa yang aku lakukan sekarang, pond menyatakan perasaanya berterus terang, tangannya berada di sebelah wajahku

Aku ingin pulang.. aku menangis didalam hati.. tapi yang kulakukan hanya diam berada di kamar pond, kakiku tidak bisa digerakan untuk berlari, ditambah diluarpun hujan deras, sudah malam pula tidak akan ada taxsi dijam segini...

Tidak ada suara dari keduanya,  pond terdiam sangat takut jika phuwin membencinya setelah apa yang pond lakukan padanya,...

"Sialannnnnn...... Pond terus mengutuk dirinya sendiri, sekarang dia tidak tahu harus berbicara dari mana, pond malah menyalahkan juniornya yang selalu tegang saat bersama phuwin.


"Emmmm phuwin

Phuwin menengok ke arah pond dengan takut..
Yang ada dipikiran phuwin hanya ingin pulang, tidak mau tidur menunggu beberapa jam lagi sampai pagi..

"Tidurlah.... Pond berucap dengan menatap phuwin yang sempat takut padanya, pond sangat merasa bersalah padahal dia baru saja ingin mendekati phuwin tapi kebodohannya membuat phuwin takut padanya..

"Aku gak mau tidur...
Phuwin mengelengkan kepalanya sambil berpaling dari wajah pond yang menapnya..

Pond hanya menghela napas menyesal atas perbuatannya hingga pond merasa phuwin akan tak nyaman didekatnya...

"Phuwin aku menyukaimu, ak..

Belum sempat pond melanjutkan ucapanya phuwin memotong ..

"Suttttt.......Diamm pond... Aku tidak mau mendengar suaramu...
Hikss... Aku pengan pulang, aku mau pulang sekarang hiksss... Hiksss.... Mau pulangggggggg.... Hiksss..

Phuwin merengak sambil menangis tersendu, pikirannya hanya pulang pulang dan pulang, sempat merasa menyesal karena mau diajak makan kerumah pond, seharusnya dia diam dirumah, seharusnya dari awal dia tidak mengenal pond, setelah perbuatan pond tadi membuatnya takut.

Pond panik, jelas panik melihat phuwin menangis ingin pulang, ini sudah pukul satu pagi hujan pun diluar masih sangat deras, tapi pond tidak ingin melihat phuwin menangis seperti ini.. pond sadar semua ini salahnya, jadi bagaimana pun ia harus tanggung jawab atas perbuatannya..

Pond berjongkok sejajar dengan lutut phuwin, wajahnya mendongkak keatas melihat phuwin yang masih enggan menatapnya..

"Ayok pulang naaa ... Jangan menangis kumohon..
Pond membujuk dengan lembut, melihat phuwin menangis seperti anak kecil yang minta dibelikan permen, sangat gemass sekaligus kasihan..

Angukan phuwin dan tangisannya yang mereda membuat pond sedikit tenang..

Pond mengambil kunci mobil lalu mengeluarkannya dari garasi, masih hujan deras yang tidak tahu kapan hentinya, setelah itu pond mengajak phuwin masuk kemobilnya yang sudah siap berangkat mengantarkan phuwin pulang kerumahnya..

Didalam mobil tak ada suara dari pond maupun phuwin, semuanya diam hanya terdengar suara hujan yang deras, pond hanya pokus berkemudi karena jalanan yang licin dan lampu lampu jalan yang mati serta suasa jalanan yang sepi karena sudah sangat larut tidak banyak orang keluar jam segini...

Beberapa menit akhirnya sampai di rumah phuwin, hujanpun sudah reda, pond tak sempat bicara karena phuwin terlihat buru buru keluar mobil..

"Terimakasih sudah mengantarkanku

My passion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang