part 12

3.9K 286 4
                                    

Haruskah seperti ini, rasanya kaku sampai lututku sulit digerakan, bukankah dia mengatakan bahwa dia mencintaiku, tapi aku belum bisa membalasnya, ini terlalu cepat

"Kenapa diam?

Sangat gugup, tidak ada suara diantara kami, aku menyuruh pond masuk kedalam rumahku lalu duduk di ruangan tamu agar bisa mengobraol dengan tenang

"Aku tidak tahu harus bicara apa lagi, aku minta maaf soal tadi malam, sahut pond yang masih kikuk, setelah melontarkan isi hatinya poda phuwin ia merasa sangat lega tapi disisi lain ia takut jika phuwin akan menolaknya dan menjauhinya

"Aku boleh meminta waktu, aku tidak tahu dengan perasaanku sendiri, pinta phuwin pada pond..

Pond berdiri lalu mendekat ke arah phuwin, tangannya meraih pergelangan tanggan phuwin, pond menatap wajah lelaki dihadapannya,
Pond bisa melihat dengan jelas pipi phuwin yang berubah memerah, sangat manis, kulit wajahnya sangat lembut hingga membuat pond gemas ingin menyentuhnya

"Tentu saja, aku akan menunggu kapan pun itu, tapi tolong izinkan aku dekat denganmu, aku ingin bersama mu seperti ini, mendekatimu, bersamamu naaa... Ucap pond yang memohon diiringi dengan senyum tampannya,.

Pond sangat tampan phuwin mengakuinya sediri, bahkan phuwin tahu wangi tubuhnya, saat dekat dengan pond rasanya sangat nyaman, ketika tubuhnya berdekatan aroma maskulin pond menusuk hidung phuwin seakan membuatnya candu..

"Yaahh.. kamu bisa dekat denganku sesuka hatimu, tentang kejadian semalam lupakan saja aku tahu ko kamu gak bermaksud jahat, aku juga akan melakukan seperti itu jika aku  berada diposisimu..

Mendengar jawaban dari phuwin hati pond menghangat, rasa bahagiannya ia lontarkan lewat senyumman, pond sangat tampan jika tersenyum sampai matanya menyipit, hingga terlihat ada air mata yang keluar mengalir dari pipinya..

Tangan phuwin Refleks menyentuh wajah pond lalu mengusap air matanya..

"Kau menangis, tanya phuwin dengan perasaan kaget tak percaya, baru pertama kalinya ia melihat pond menangis dihadapnnya, biasannya dirinya yang menangis didepan pond

"Aku menangis bahagia, jawab pond sebari memegang tangan phuwin yang sedang menghapus airmatanya

"Bahagian kenapa? Sahut phuwin sambil menatap pond

"Bahagia karena mu, bahagia karena aku bisa dekat dengan orang yang aku cinta selama ini, ucap pond dengan mantap hingga membuat phuwin tercengang..

Jantungku berdetak dengan kencang disaat pond mengatakan itu, aku terdiam sesaat, tangan ku masih berada di wajah pond sedangkan tangan pond mengepal kedua tanganku, jarak kami sangat berdekatan sampai aku bisa menghirup nafas segarnya, wajah pond semakin mendekat, hingga akhrinyaa..

Cuppp....

Omg... Pond menciumku, batin phuwin dalam hati, sungguh ia sangat terkejut..

Pond memejamkan matanya, mencium bibir phuwin secara tiba tiba, entah naluri dari mana pond melakukan ini, wajah phuwin yang bertatapan lama dengannya membuat pond tak fokus dengan bibir phuwin yang mampu mengalihkan pandangan matanya, bibirnya yang merah mengkilat dan bergerak gerak ketika phuwin bicara sangat menarik perhatian pond sampai akhrinya pond mencium bibir itu karena merasa gemas..

Mmmmm....

Mata phuwin merem melek dikala pond mencium bagian bawah bibirnya, bagaimana pun ini pertama kalinya bagi phuwin merasakan nikmatnya ciuman, phuwin tak bergerak hanya diam dan merasakan bibir kenyal pond yang terus bergerak gerak

Sedangkan pond sangat menikmati bibir lembut phuwin, rasanya manis membuat pond betah lama lama mengemut bibir phuwin, pond membuka matanya melihat wajah phuwin yang terpejam, pond merasakan jika phuwin juga menikmati ciuman ini, seulas senyum di bibir pond,...

Emmmmmm.,.. lenguh phuwin saat pond menyedot bibirnya..

Ciuman semakin panas, bukan lagi hanya bibir dan bibir yang ditempelkan tapi pond mulai memaikan lidahnya, pond sengaja menggigit bibir bawah phuwin samapi si empunya melenguh, dengan itu pond bisa memasukan lidahnya kedalam mulut phuwin, pond yang sedikit mengangkat tubuhnya agar sejajar dengan phuwin, tangan pond memegang pipi kanan dan pipi kiri phuwin, pond memiringkan wajahnya agar mendapat enggel yang pas

Pond merasa tak ada balasan dari phuwin, lalu  pond membelit lidah phuwin mengunakan lidahnya, sampai akhirnya phuwin kewalahan dan mengerakan bibirnya perlahan..

Emmmhhhh...

Phuwin menggerakan bibir atasnya menjepit bibir atas pond, phuwin hanya pasrah mengikuti alunan ciuman pond yang semakin mendalam..

Pikirannya hilang seketika, phuwin tak memikirkan hal lain pandangannya kosong hanya ada perasaan nikmat dari ciuman bersama pond dan perasaan hangat dari hatinya..

Emmmm...

Emmmmm......

Phuwin mulai kewalahan, nafasnya sudah diujung, tapi tak ada tanda tanda pond akan menghentika ciumanya, karena itu phuwin mengode dengan menepuk dada pond pelan berharap pond mengerti..

Beberapa menit mereka berciuman dan akhrinya  pond melepaskan ciumannya karena merasa phuwin sudah kehabisan oksigen..

Saat bibir mereka menjauh benang saliva terputus, pond melihat bibir phuwin yang basah dan sedikit bengkak akibat ulahnya, lalu pond mengusapnya menggunakan ibu jari, sangat seksi pikirnya, ini adalah pemandangan indah melihat phuwin nyata berhadapan dan berciuman dengan dirinya barusan..

"Kamu sangat cantik, ucap pond sambil melihat phuwin yang sedang menarik nafas mengambil oksigen..

Tawa renyah dari pond ketika mendapat balasan ekspresi cemberut dari si empunya, bibir phuwin maju beberapa senti membuat pond gemas ingin menciumnya lagi..

"Sudah puas dengan bibirku, tanya phuwin dengan mode cemberut.."kalo sudah sekarang kamu pulang, aku mau siap siap ke kampus siang ini..

"Belum puas, aku gak akan puas mencium bibir mu, lihat saja akan ku cium lagi nanti, jawab pond sambil terus tertawa..
"Aww kalo begitu aku tunggu disini nanti aku antar kamu ke kampus...

"Tidak usahhhh... Seharusnya kamu pulang saja, aku maluuuu...

"Malu kenapa? Sahut pond heran..

Phuwin membalikkan badannya menghadap lain sisi, sungguh ia sangar malu dengan apa yang dilakukan olehnya dengan pond tadi, kenapa ia tidak menolak ketika pond menciumnya, kenapa tidak menghindar, kenapa dirinya malah menikmati ciuman pond tadi..

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa  phuwin menjerit dalam hati..

"Entahlah lupakan... Sebaiknya kamu pulang..

Phuwin menarik tangan pond lalu membawanya keluar rumah, pond sedikit menolak tapi ia hanya menurut saat phuwin menariknya..

"Tunggu phuwin.. aku mau mengantarmu ke kampus, mari pergi bersama, sahut pond ketika phuwin terus menariknya...

"Tidak jadi.. aku tidak jadi ke kampus hari ini, aku mau dirumah saja, aku mau tidur, aku mau membaringkan tubuhku, kamu sebaiknya pulang....

Pond menghela napas lalu tersenyum pada lelaki manis itu..

"Baiklah... Aku akan pulang, sesuai apa yang dikatakan orang spesial dalam hidupku, kalo begitu aku pulang yahh, istirahatlah dikamar..

Phuwin mengangguk mengerti  sebelum pond pulang ia sempat mengelus kepala phuwin dengan lembut...

Perlakuan pond pada phuwin lagi lagi membuat phuwin luluh,, tubuhnya seketika lemas jantungnya berdetak kencang..

Apakah ini rasanya jatuh cinta, batin phuwin..

Setelah itu pond pergi dari rumah phuwin tak lepas dari senyuman yang ia lontarkan untuk phuwin











Happy rading❤️





My passion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang