21.Umbitch

219 43 0
                                    

****
Happy Reading !
****

Saat ini Jessie sedang berlatih lagi bersama Dumbledore Army, Masi tentang mantra Patronum.

Namun ada yang aneh, dinding kaca ruang kebutuhan pecah dan tiba tiba saja saat Harry dan Nigel mengintip sudah ada Umbridge.

"Bombarda Maxima." hancur sudah tembok itu melihat Umbridge dan pasukan sialannya, Draco menarik Chang yang membocorkan perkumpulan itu dan shit Cassiopeia satu satunya Gryffindor berada di pasukan Umbridge, dia juga melihat Blaise disana.

"Tangkap mereka!" perintah Umbridge.

Semua murid berlari hanya Harry yang tidak entah apa yang dilakukannya Jessie pun begitu namun ditarik oleh Fred. Dia melihat Nigel sedikit kesusahan dan membantunya untuk bersembunyi.

Sial Cho Chang merusak semuanya astaga apa yang akan terjadi pada Harry.

Yang Jessie tau sekarang adalah Umbridge menjadi kepala sekolah dan dia telah melaksanakan hukumannya sial karena Cho Chang tangannya sangat sakit.

Saat keluar dia mendapati Ginny menabrak bahu Cho Chang, begitupula dengan yang lainnya.

"Harry," panggil Cho berusaha menggapai lengan Harry sebelum Jessie menghempaskan tangannya.

"Don't touch my boyfriend you bitch." sarkas Jessie,
Jujurly dia sudah muak banget sama Cho Chang, lalu Cho berlari diikuti Marieta Edgecombe dan Lisa Turpin.

"Jessie apa kau ingin ikut ke gubuk Hagrid?" tanya Ron menyadarkannya dari pandangan sarkas ke arah Cho.

"Tidak kalian saja sepertinya aku harus mengambil Ditanny." kata Jessie lalu pergi.

****

Jessie berada di bangku koridor di depan hospital wings astaga perih sekali luka ini rasanya seperti dia menangis sekarang. Lalu dia melihat anak Slytherin dan Cassie melewati koridor ini.

"Shit." batinnya.

"Hai Jessie apa yang kau lakukan disini?" tanya Cassie di gandengan Theo.

"Argh- err, tidak Cass tidak apa apa aku hanya abis berkeliling." kata Jessie pura pura bodoh dan gelisah menahan sakit ditangannya.

"Oh ayolah, kalian tidak sebodoh itu jalang Gryffindor ini kan habis dihukum oleh Umbridge." ujar Nathalia Carrow yang entah sejak kapan bergabung dengan mereka dan tidak ada yang membelanya, bahkan Cassie.

Jessie hanya memutar bola matanya malas lalu beranjak dari duduknya dan bersiap untuk pergi sebelum,

"Apa lenganmu sudah di obati?" tanya Blaise.

"Berhenti sok peduli denganku!" gertak Jessie.

"Aku memang peduli padamu Jessie!" balas Blaise.

"Kalian para Slytherin memang sama saja bahkan kalian lah alasan mengapa luka ditangan ku ini ada, bahkan kau Cassie kita sudah berbaikan bahkan aku mulai mau bergabung dengan teman temanmu tapi ini balasanmu padaku? diam saja saat aku dihina oleh teman suci mu itu?" tanya Jessie berkaca kaca.

Cassie mematung begitupula Blaise.

"Thanks." lirih Jessie lalu berlalu dari mereka menuju danau hitam.

Bosan sekali rasanya, mengapa si dia seakan akan seperti orang paling menderita di dunia padahal tidak. Dia memikirkan bimbingan karir kemarin dia ingin jadi apa saat ia lulus, bahkan dia tidak ingin menjadi Healer, dia ingin bekerja di kementerian Sihir.

Astaga berfikir seperti itu membuatnya pusing masih ada dua tahun lagi, lebih baik dia ke asrama dan rapih rapih lalu tidur.

Namun saat dia berbalik dia terkaget ada anak Slytherin lagi.

"Astaga." pekik Jessie saat melihat 6 orang didepannya.

Wajahnya kembali menjadi datar, "Apa yang kalian inginkan membully ku di danau hitam hingga tercebur? kusarankan nanti saja aku harus menemui pacarku dulu." kata Jessie.

Wajah Blaise berubah datar, "Kami kesini hanya ingin meminta maaf, dan terima kasih atas keangkuhanmu seharusnya kau sadar flifthy Half-Blood," sentak Blaise dengan nada dingin.

"Blaise, kau tau kita kesini ingin meminta maaf mate, bukan meminta perang." kata Pansy.

Jessie ingin menangis lagi rasanya cengeng sekali jadi cape.

"Okei Blaise aku telah mendengar gosip dari Ravenclaw kau adalah Darah murni yang angkuh dan tidak berteman dengan Half-Blood atau Muggleborn, dan kupikir opini Ravenclaw itu salah, tapi mendengarkan pernyataan mu barusan sepertinya Ravenclaw memang perkumpulan orang pintar." kata Jessie sarkas.

"Jessie kau tak merasakan bagaimana jadi aku!" balas Blaise saat Jessie sudah pergi.

_TBC_

serendipity-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang