11. la résidence de russel

42.2K 4.7K 35
                                    

"Nona bangun, kita sudah sampai duh.." Olive terlihat kesulitan membangunkan Joey yang tidur bersandar pada pundak nya.

Sementara Joey, tampak tertidur pulas dengan wajah damai yang membuat Olive tidak tega untuk membangunkan nya dengan cara paksa. Tapi mau bagaimana lagi. Mereka sudah tiba dan tidak sopan jika terlalu lama turun dari kereta kuda.

Kusir beserta pengawal pribadi Joey yang heran karena dua gadis itu belum kunjung turun juga akhirnya mengetuk pintu kereta kuda pelan.

Pria muda bersurai biru langit yang di utus untuk menjaga Joey sepanjang perjalanan itu membuka pelan pintu kereta kuda setelah mendapat sahutan Olive dari dalam.

Betapa terkejutnya ia melihat Olive yang terlihat lelah karena sedari tadi usaha nya untuk membangunkan Joey selalu berakhir sia-sia. Bahkan nona nya itu tanpa sadar mengences dan membasahi pundak Olive. Oh astaga, apa habis ini Olive berhenti saja jadi pelayan pribadi Joey?

Olive menoleh kearah pengawal pribadi Joey dengan kekehan putus asa yang membuat pria muda bernama Juan itu tertegun. "Tolong aku, apa yang harus kita lakukan sekarang?"

"Sudah coba berusaha bangunkan?" Tanya Juan yang membuat Olive semakin terkekeh. Entah kenapa ia jadi sedikit takut.

"Apa tampang ku masih belum menjelaskan semuanya?" Tanya balik Olive di balas gelengan oleh Juan.

Olive menghela nafas berat. "Seperti inilah nona kalau sudah ketiduran."

Juan tampak sama bingung nya. "Yasudah, aku akan coba--"

"Kenapa? Apa ada masalah?"

Sontak Olive dan Juan membeku di tempat nya. Suara serak ringan serta senyuman ramah tamah seperti rumor yang beredar di kalangan para bangsawan.

Rambut putih perak, badan tinggi dengan mata sayu, kulit putih bersih, dan tatapan hangat itu semakin menambah tingkat ketampanan pria muda yang kini berjalan mendekati kereta kuda milik Joey.

Mata yang berbinar bahagia karena akhirnya bertemu sang pujaan hati itu mengintip ke dalam kereta kuda. Juan menyadari bahwa ia menutup pintu kereta kuda, perlahan menyingkir setelah membungkuk hormat dengan canggung.

Olive yang sempat termangu karena ketampanan pria muda itu pun akhirnya sadar dan ikut menunduk hormat. Siapa lagi pria muda ini jika bukan Sergio, calon tunangan Joey yang tertidur pulas di pundak nya seperti tak ada beban.

Sergio yang melihat wajah damai Joey yang tertidur namun mulutnya menganga membuatnya mati-matian menahan tawa agar Joey tidak tersentak bangun tiba-tiba.

"Kau bisa turun, aku akan membawa Joey ke kamar nya." Bisik Sergio pada Olive yang mengangguk.

Dengan gerakan hati-hati Olive mengangkat kepala Joey dari pundaknya kemudian bergeser dan turun dari kereta kuda setelah Sergio mengambil alih menahan kepala Joey. Sebenarnya jika Olive asal nyelonong turun saja percayalah, Joey juga tidak akan terbangun dan masih tertidur pulas. Ia kadang heran dengan nona nya yang satu ini. Seperti selalu bermimpi indah sampai-sampai tidak rela bangun.

"Mau saya bantu tuan?" Tanya Juan yang di balas gelengan oleh Sergio.

Sergio menggendong Joey ala bridal style memasuki mansion nya. Dimana para maid perempuan dan laki-laki yang sudah berbaris di sisi kanan dan kiri pintu untuk menyambut kedatangan Joey.

Diam-diam mereka mencuri pandang ke arah Sergio yang terlihat romantis sekali menggendong Joey yang tertidur lelap. Beberapa ada yang menahan teriakan nya karena senang bisa menyaksikan adegan seperti di novel-novel itu. Ya, meski memang di novel sih. Dan beberapa orang lagi ada yang terang-terangan menunjukkan rasa tidak suka nya.

Fall into another world | END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang